ADHARA

ADHARA

Oleh:  Winter Electra  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dalam terang yang temaram, ada gelap yang benderang.Ketika bintang yang biasanya berpijar perlahan meredup, menggelap menyisakan seribu tanda tanya membawa rasa dengan segala kenangan berbalut luka Sama halnya dengan kecewa yang mendewasakan dan cinta yang mengecewakan Lisa Pradita Celestial salah satu mahasiswi semester 4 yang jatuh cinta terhadap Dirga Adhara Prasetya cowok populer yang sangat mencintai kekasihnya Indah Damayanti. Akankah Lisa terus-terusan menyukai Dirga dalam diam atau ia mengungkapkan perasaan yang selama ini ia pendam Dan bagaimana dengan Dirga yang harus selalu sabar menghadapi Indah yang semakin hari semakin berubah. Bahkan ia datang menemui Dirga hanya kalau ingin dibelikan sesuatu "Gue ngasih tau perasaan gue sama lo bukan untuk lo nerima gue. Jangan terbebani sama apa yang mulut gue bilang. Kadang ada hal yang memang gak bisa untuk gue dapatin. Ello contohnya-" Akan kah cinta Lisa terbalas atau bertepuk sebelah tangan? Ayok ikuti kisahnya,....

Lihat lebih banyak
ADHARA Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
16 Bab
Pertemuan pertama
Pagi yang cukup cerah dikediaman Pradita. Seorang gadis yang kini mahasiswi semester 4 tengah bergelut dengan selimutnya. "Hoaaammm-" erang Lisa meregangkan badan dan mencoba mengumpulkan nyawa selepas begadang semalaman menonton drakor Tok... Tok.. Tok... Suara pintu kamar yang terdengar itu membuat Lisa sedikit menatap kearah pintu, ya ia tau bahwa itu adalah mamahnya Ratna "Lis, ayo bangun sayang udah jam 7 lo." serunya lembut dari balik pintu Lisa hanya tersenyum lalu menyahuti panggilan mamahnya. Setelah bersiap-siap kini Lisa sudah berada di meja makan bersama dengan ibu dan kakeknya. Yah Lisa adalah seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibu dan kakek. Ayahnya meninggal sewaktu ia TK dulu dalam kecelakaan dikantor "Sayang kamu mau pakek selai kacang atau stroberi?" tanya Ratna yang kini menyiapkan roti untuk Lisa "Strober
Baca selengkapnya
Kenalan
Dirga melirik kearah Farah lalu kembali menatap Lian yang masih menampilkan senyumnya. Merasa diperhatikan oleh Dirga segera saja Lian beralih berpura-pura kembali menyiapkan pesanan Dirga "Biasa aja kali ngeliatnya-" ucap Dirga Lian berdehem lalu meletakkan pesanan Dirga didepannya "Apanya," jawab Lian seolah tak tau "Itu tadi." jawab Dirga "Ouh itu, itu namanya Farah. Pelanggan tetap disini," jawab Lian cepat "Gue gak nanya namanya," jawab Dirga dimana dengan cepat Lian mengalihkan padangannya dan beralih untuk membereskan meja yang kotor "Dah ah gue mau beresin meja-" Melihat itu Dirga hanya tersenyum pelan, atensinya teralih saat melihat sebuah chat masuk dihpnya. Dirga tak merespon chat tersebut hingga akhirnya panggilan telfon masuk kepada ia "Halo-" jawab Dirga malas "Kamu tuh dimana sih? Akukan udah bi
Baca selengkapnya
Sabda Rial
Farah menata rambutnya yang sedikit berantakan didepan mading. Tak lupa bahkan ia mengeluarkan segala macam alat make up miliknya tanpa perduli pandangan orang-orang terhadap dirinya Rial datang menghampiri Farah yang sibuk bercermin didepan mading, ia langsung dengan sengaja menyenggol badan Farah sehingga lipstiknya merembes kewajahnya "Hoiii-"  "Aaahhhh muka gue-" Farah menoleh kearah Rial dan memukul lengannya dengan keras "Adduh sakit anjir." pekik Rial memegangi lengannya, "Ini muka gue liat, liat heh-" teriak Farah mendekatkan wajahnya kedepan Rial Rial yang melihat wajah Farah lantas tertawa terbahak-bahak  "Hahahaha itu muka lo kenapa? Mau jadi joker lo?" Farah dengan ketus membersihkan kembali wajahnya yang tercoreng lipstik tadi "Kalau lo gak nyenggol gue, gak bakalan nih muka gue cemong kek gini." gerutu Farah kini menatap kearah Rial "Lagian kenapa? Ada urusan apa lo digedung fakul
Baca selengkapnya
Diantar pulang
Lisa melirik ke kanan dan kiri dengan tangan yang sibuk menekan nomer dihpnya. Ia mencoba menghubungi pak Tino sopirnya namun tak ada jawaban darinya.  "Duh, pak Tino mana sih." gerutu Lisa kembali mencoba untuk menelfon pak Tino "Halo pak-" ucap Lisa saat sambungan telfonnya sudah terhubung "Halo non.." "Pak, bapak dimana? Saya udah nungguin di tempat biasa kok belum datang?" "Aduh maaf non, mobilnya mogok non. Ini saya lagi dibengkel. Jadi gak bisa ngejemput non Lisa." "Yaudah kalau gitu pak, Lisa pulang naik ojol aja." "Aduh maaf yah non." "Iyah gak papa. Okd kalau gitu Lisa tutup yah pak telfonnya." Lisa kemudian mematikan sambungan telfonnya dan mencoba untuk memesan ojek online. Namun sebuah mobil berhenti tepat didepannya membuat Lisa lantas mundur selangkah menatap siapa pemilik mobil berwarna putih tersebut "Hay Lis-" sapa Dirga setelah menurunkan kaca mobilnya Lisa sedikit menunduk
Baca selengkapnya
Teman Rial
Dirga keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk terlilit dilehernya, ia menatap cermin didepannya sebari mengingat kejadian semalam diapartemen Indah Yah Indah marah terhadapnya, bahkan berapa kalipun Dirga mencoba menjelaskan Indah tak perduli jadilah Dirga pulang dalam keadaan yang semakin kacau Tokk... Tokkk...  Suara ketukan kamar membuat Dirga beralih menatap kearah pintu "Siapa?" tanya Dirga "Saya den, aden dipanggil sama nyonya." sahut bi Irah dari luar kamar Dirga  "Ouh iya bi, bilangin tunggu bentar." sahut Dirga lagi Dirga lantas dengan cepat berpakaian dan bersiap-siap karena pagi ini ia ada kelas pagi.  Setelah siap Dirga menuruni anak tangga dan mendekat kearah meja makan dimana bundanya Arum tengah duduk sebari menyesap tehnya. Jangan lupakan tab ditangan kirinya, "Morning bund-" ucap Dirga mencium pipi kiri dan kanan Arum "Morning sayang," balas Arum "Kamu udah siap aja? B
Baca selengkapnya
Soal Indah
"Sumpah deh gue masih gak percaya kalau ternyata dikampus kita ada cowok seganteng Dirga." gumam Farah memakan cookies didepannya Lisa hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan Farah yang tak ada habisnya memuji Dirga dari tadi "Misi kak, ini pesanannya." ucap Liam meletakkan 2 gelas ice blend dimeja Farah dan Lisa "Makasih mass-" sahut Lisa "Ouh iya Far nyokap gue nyariin lo. Katanya udah lama lo gak main kerumah" "Serius? Yaudah ntar pulang kampus gue ikut aja kerumah lo. Kebetulan makk gue baliknya malam juga. Daripada gue sendirian dirumah kan yah!" "Okd, ntar gue kasih tau nyokap kalau lo bakalan ikut pulang kerumah."  Farah menatap keluar dimana matanya tak sengaja menangkap sosok perempuan dengan rambut terurai memakai dress selutut berwarna coklat tengah menunggu taksi "Eh Lis liat deh-" seru Farah dimana Lisa ikut menoleh keluar "Itu sana cewek yang baru aja naik taksi adalah cewek paling populer di kampus ini."
Baca selengkapnya
Rumah Lisa
"Ouh iya Bima apa kabar Far? Sehatkan?" tanya Ratna terhadap Farah Farah dan Lisa hanya saling menatap kala mendengar pertanyaan Ratna. Farah lantas menaruh garpu ditangannya dan mulai menjelaskan masalah asmaranya terhadap Ratna "Tan, aku tuh sekarang lagi menjomblo lo." ucap Farah bangga "Ouh ya, kok bisa? Kamu udah putus sama Bima?" tanya Ratna yang sibuk bergelut dengan daging dipiringnya Farah mengangguk pasti dengan apa yang baru saja dikatakannya "Iyah tan, aku sama si brengsek Bima udah putus 2 bulan yang lalu." jawab Farah kesal mengingat sosok Bima "Loh kenapa? Emang Bima ngapain kamu sampai kamu kayak benci banget sama dia." "Yah gimana yah bund, ternyata Bima macarin aku cuman buat mamfaatin aku doang buat kerjain skripsi dia, dan parahnya ternyata dia beneran gak sayang sama aku." Lisa tak bergeming,
Baca selengkapnya
Magang 1
Lisa membaca dokumen yang akan disiapkannya untuk magang saat ini dikamar. Ia melihat dengan teliti menelaah satu persatu mencoba memastikan apakah ada yang kurang atau tidak pada lembaran dokumen miliknya "Oke semua udah lengkap, tinggal tanda tangan pembimbing sama penanggung jawan lapangan." gumam Lisa Tok....tok...tok... "Liss mamah masuk yah-" seru Ratna dari luar pintu "Iyah mah." Ratna lantas membuka pintu kamar Lisa dan berjalan mendekat kearahnya dengan tangan memegang segelas susu "Ini mamah buatin susu buat kamu. Kamu minum yah mumpung masih anget-" ucap Ratna mengelus kepala Lisa "Thanks mom." Perhatian Ratna mengarah kepada apa yang tengah dikerjakan Lisa saat ini. Ia kemudian duduk didekat meja Lisa lalu mencoba membaca beberapa lembar fotokopian yang Lisa taruh "Kamu mau magang di Adhara corperation
Baca selengkapnya
Magang 2
Kini Lisa sudah berada di depan perusahaan tempat dimana ia akan magang. Lisa sedikit gugup karena harus mencoba hal baru yang belum pernah ia lakukan sama sekali Adhara corperation salah satu perusahaan ternama yang dimana menempati posisi kedua terbesar di Indonesia. Bagaimana ia tidak khawatir jika nanti tiba-tiba ia membuat kesalahan disana. Namun Lisa menggelengkan kepalanya mencoba tetap berpikir positif berharap semuanya berjalan dengan lancar "Huft..." desah Lisa "Ok Lisa, lo bisa. Bismillah," ucapnya lalu masuk kedalam perusahaan tersebut Lisa berjalan masuk dan dilihatnya beberapa pegawai kantor yang cukup menarik perhatiannya. Style yang mereka kenakan dengan obrolan mereka yang masih seputar pekerjaan. Dan tentunya Lisa akan bergabung bersama mereka disini tentunya "Misi mbak-" ucap Lisa di resepsionis "Iyah ada yang bisa saya bantu mbak,"
Baca selengkapnya
Kebetulan
"Mala..." Seru Rial melambaikan tangannya saat melihat Farah berjalan kearahnya. Farah sedikit bingung, ia lantas menoleh kebelakang namun tidak ada orang disana. Hanya ada dirinya, ia kemudian mendekat dan duduk didepan Rial yang saat itu tengah sarapan di depan kampus "Selamat pagi mala..." ucap Rial kembali "Lo manggil gue mala?" tanya Farah menunjuk dirinya dimana diangguki oleh Rial "Lo setress yah? Nama gue Farah. Sejak kapan nama gue jadi Mala." "Yeah kan Mala artinya Malaikat-" jawab Rial mengedipkan matanya Farah tercenggang mendengar ucapan Rial. Ia lantas menggelengkan kepalanya tak percaya sepagi ini sudah digombal oleh Aib kampus "Dah ah, mending gue masuk sekarang daripada disini ngeliatin ello. Bikin sakit mata-" Farah berdiri kembali dari duduknya namun sebelum meninggalkan Rial, ia menatap kearahnya lalu mendekatkan wajahnya didepan Rial "Gue permisi yah Mala-" ujar Farah tersenyum Mendengar kat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status