Share

Sabda Rial

Farah menata rambutnya yang sedikit berantakan didepan mading. Tak lupa bahkan ia mengeluarkan segala macam alat make up miliknya tanpa perduli pandangan orang-orang terhadap dirinya

Rial datang menghampiri Farah yang sibuk bercermin didepan mading, ia langsung dengan sengaja menyenggol badan Farah sehingga lipstiknya merembes kewajahnya

"Hoiii-" 

"Aaahhhh muka gue-" Farah menoleh kearah Rial dan memukul lengannya dengan keras

"Adduh sakit anjir." pekik Rial memegangi lengannya,

"Ini muka gue liat, liat heh-" teriak Farah mendekatkan wajahnya kedepan Rial

Rial yang melihat wajah Farah lantas tertawa terbahak-bahak 

"Hahahaha itu muka lo kenapa? Mau jadi joker lo?"

Farah dengan ketus membersihkan kembali wajahnya yang tercoreng lipstik tadi

"Kalau lo gak nyenggol gue, gak bakalan nih muka gue cemong kek gini." gerutu Farah kini menatap kearah Rial

"Lagian kenapa? Ada urusan apa lo digedung fakultas gue? Ouh atau jangan-jangan pacar baru lo anak fakultas sini lagi. Ngaku lo-" ujar Farah sarkastik

Rial hanya mencibir lalu duduk dikursi yang tak jauh dari mading tempat ia dan Farah berdiri

"Lo tuh yah pikirannya negatif mulu ama gue. Yah gue kesini kan kangen ama temen SMA gue ya gak-" ucapnya dengan menaikkan alis seakan menggoda Farah

Farah hanya bergidik ngeri lalu ikut duduk disebelah Rial

"Eh si Lisa mana? Kok gak sama lo?" tanya Rial kembali

"Ouh Lisa, dia katanya mau ketemuan sama orang yang nemu rincian tugas dia kemarin yang sempat ilang."

Rial hanya membulatkan mulutnya beroh ria lalu kembali menatap kedepan dan mendapati seorang gadis yang dikenalnya. Segera saja ia mendekat kearah gadis tersebut meninggalkan Farah

"Hay Siska apa kabar-" ucap Rial kini merangkul gadis bernama Siska tersebut

Gadis yang kini dirangkul Rial lantas menepis tangannya dan menjauhkan diri dari Rial dengan wajah kesal

"Apaan sih lo." ucap Siska ketus

"Loh kok marah, kamu kenapa?" tanya Rial

"Menurut lo? Gue tau yah lo udah punya cewek, dasar playboy." ketusnya lantas pergi meninggalkan Rial yang masih terdiam ditempatnya

Rial menoleh kebelakang dimana Farah sudah menertawai dirinya sebari memukul-mukul kursi didekatnya

"Ketawa lo.." seru Rial kembali duduk

"Ya iyalah, ello sih pake segala ngegodain semua cewek dikampus ini. Sok ganteng-"

"Yeaah emang gue ganteng," pekik Rial mengacak rambutnya kebelakang 

Farah hanya mengernyitkan wajahnya jijik melihat sikap cowok didekatnya kini. 

"Farah.. Rial!" seru Lisa memanggil keduanya

Rial dan Farah menoleh kearah sumber suara dan dilihatnya Lisa berjalan kearahnya sambil melambaikan tangan

"Oiii bestie-" sahut Rial ikut melambaikan tangannya

"Gimana udah ketemunya?" tanya Farah saat Lisa sudah duduk didepannya

"Udah kok. Ini-" jawab Farah sebari memperlihatkan selembar kertas didepan Farah dan Rial

"Eh tumben lo kesini, gue kira udah lupa sama gue sama Farah-" ucap Lisa menatap kearah Rial

"Yeah ini lagi satu manusia, gue samperin salah gak samperin salah." ucap Rial memutar matanya kesal

Farah dan Lisa hanya saling menatap saat mendengar apa yang dikatakan oleh Rial. Lantaran semenjak kuliah Rial lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan para cewek yang ia pacari

"Kalian gak ada kelas btw?" tanya Lisa kepada keduanya

Farah menatap wajahnya di hp sebari menggeleng "Enggak, dosen gue cuman ngasih tugas soalnya katanya ada acara diluar kota. Terus sore cuman presentasi sama asdos." jawab Farah

"Lo sendiri gimana?" tanya Lisa pada Rial

Rial berdelik "Bolos gue. Males masuk-" 

"Ini nih contoh calon manusia yang bakalan menjadi beban negara, aib" seru Farah disamping Rial

"Yeah kek lo bukan beban aja,"

"Ih beban, beban apa emang?" tukas Farah

"Beban orangtua terus nanti jadi beban suami." jawab Rial didepan wajah Farah

"Ih biarin, masalahnya sama ello apa? Orangtua sama calon suami gue aja gak keberatan tuh-"

"Iyah gue gak keberatan kok sayang-" seru Rial mengusap kepala Farah

"Heh tangan lo mau gue amputasi. Lagian siapa mau nikah sama loh ihhh ogah-" tolak Farah 

Lisa hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan Farah. Sementara Rial kembali menekuk wajahnya kesal

Yah mereka bertiga sudah bersahabat sejak SMA. Jadinya bukan hal asing lagi untuk ketiganya saling mencibir satu sama lain

***

"Sayang liat deh bagus gak?" tanya Indah memperlihatkan sebuah tas kepada Dirga

Dirga menatap layar hp milik Indah, sebuah tas bermerek diperlihatkan kepadanya. Yah Dirga tau bahwa Indah sedang mengode dirinya dengan bermanja-manja seperti sekarang ini

"Kamu mau?" tanya Dirga menatap Indah yang kini bergelanyut manja dilengannya

Dengan wajah senang Indah mengangguk lalu menatap Dirga 

"Kamu mau beliin akukan?"

Dirga mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya lalu mengangguk iya pada Indah.

Dengan segera Indah memeluk Dirga disebelahnya menatap dalam kekasihnya tersebut

"Makasih sayang, i love you-" ucap Indah yang dimana Dirga hanya kembali mengangguk

"Yaudah sayang kalau gitu aku ke kelas duluan yah, soalnya bentar lagi dosen aku masuk."

Indah mengecup pipi Dirga dan beralih meninggalkan foodcourd dimana Dirga sendirian sekarang

"Sayang kalau ada maunya doang." gumam Dirga kembali menyesap jusnya

"Oii-" ucap Rial menepuk pundak Dirga

Dirga menoleh kesebelahnya dimana Rial kini sudah duduk dengan mencemot kentang goreng yang dipesan Indah sebelumnya 

"Kenapa lo? Berantem lagi sama si Indah?" tanya Rial namun tak dijawab oleh Dirga

"Cih ditanya, kan gue udah bilang sama lo udah tinggalin aja si Indah terus lo bilang sama gue lo mau cari cewek yang kek gimana. Ini gue ada stock list banyak-" 

Dirga diam tak menyahuti apa yang dikatakan Rial terhadapnya sementara Rial sibuk menscrool contak cewek dihpnya

Dirga kembali menatap kearah Rial "Udah selesai ngomongnya?"

Rial mengangguk "Udah-"

Dirga menghela napasnya berat lalu merapatkan kedua tangannya pada meja

"Berapa kali gue bilang sama lo kalau gue itu sayang sama Indah. Gak bisalah gue lepasin dia gitu aja," tukas Dirga dimana justru Rial hanya mencibirnya

"Yaelah Ga, sayang lagi-sayang lagi. Udah hapal gue sama alasan sayang lo itu."

"Lah emang gue sayang sama dia." sahut Dirga kembali

"Masalahnya lo itu sayangnya udah kek dilevel begok to the bone taunggak. Masa iya lo hampir tiap hari disakitin sama dia lo masih aja tetap mau sama dia." geram Rial berucap

"Dia gak nyakitin gue Al-"

Belum selesai Dirga berucap, Rial sudah lebih dulu memotong ucapannya

"Emang dia gak nyakitin ello, tapi kan setiap kali lo buat kesalahan dia selalu ngebesar-besarin masalah dan akhirnya malah ngajak putus gak jelas gitu. Terus giliran ada maunya dia langsung baik sama lo. Emang hubungan lo setoxic itu apa?"

Dirga tak menjawab apa yang dikatakan Rial, Dirga tau bahwa apa yang dikatakan Rial benar adanya dan ia tak bisa mengelak itu. Namun rasa sayangnya pada Indah jauh lebih besar sehingga Dirga memilih abai dan tak ingin membahas pertengkarannya dengan Indah

Rial menepuk pundak Dirga dimana Dirga lantas kembali menatap dirinya

"Gue tau lo sayang sama Indah, tapi lo juga harus tau kalau rasa sayang lo itu gak bisa ngebuat lo bodoh." ucap Rial lalu kembali memakan sisa-sisa kentang yang ada

"Yah gue gak sepenuhnya bisa ngasih saran atau apa karna gue sendiri masih urakan gak jelas gini macarin sana, macarin sini. Tapi sebagai orang yang udah jadi temen lo sejak awal ngampus gue berhak buat nasehatin ello. Ok itu aja sabda gue hari ini, jadi lo gak mau ntraktir gue makan nih? Udah abisnih camilannya."

Dirga lantas tertawa melihat Rial, Yah dirinya bersyukur bisa mengenal Rial. Walaupun awalnya Dirga sempat menjauhi Rial karena risih merasa tak cocok dengan sifatnya namun siapa tau bahwa 2 tahun sudah berlalu dan dia sudah menjadi teman dan bahkan sudah seperti saudara baginya

"Yaudah pesan sana-" tukas Dirga

"Ok, bu nasi goreng 1 pakek telor. Telornya diceplok jangan dipisain sama kuningnya." pekik Rial disebelah Dirga

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status