Share

Kenalan

Dirga melirik kearah Farah lalu kembali menatap Lian yang masih menampilkan senyumnya. Merasa diperhatikan oleh Dirga segera saja Lian beralih berpura-pura kembali menyiapkan pesanan Dirga

"Biasa aja kali ngeliatnya-" ucap Dirga

Lian berdehem lalu meletakkan pesanan Dirga didepannya "Apanya," jawab Lian seolah tak tau

"Itu tadi." jawab Dirga

"Ouh itu, itu namanya Farah. Pelanggan tetap disini," jawab Lian cepat

"Gue gak nanya namanya," jawab Dirga dimana dengan cepat Lian mengalihkan padangannya dan beralih untuk membereskan meja yang kotor

"Dah ah gue mau beresin meja-"

Melihat itu Dirga hanya tersenyum pelan, atensinya teralih saat melihat sebuah chat masuk dihpnya. Dirga tak merespon chat tersebut hingga akhirnya panggilan telfon masuk kepada ia

"Halo-" jawab Dirga malas

"Kamu tuh dimana sih? Akukan udah bilang jemput aku," teriak seorang gadis dari seberang telfon

Dirga meggaruk pelipisnya pelan "Akukan udah bilang aku ada kelas hari ini. Gak bisa ngejemput kamu, kamu naik taksi aja pul-"

"Enggak. Pokoknya kamu jemput aku sekarang, kalau enggak kita putus-" ucapnya yang dimana diakhiri pula sambungan telfonnya

Dirga hanya menghela napas lalu meraih jaket didekatnya dan menuju kasir untuk membayar minumannya

"Loh Ga, dah pulang?" tanya Lian dimana hanya diangguki oleh Dirga

Dirga keluar dari dalam cafe dan langsung masuk kedalam mobilnya menuju salon dimana kekasihnya Indah berada

Kurang lebih 20 menit barulah Dirga sampai di salon tempat Indah kini. Dilihatnya Indah yang berdiri didepan dengan wajah yang sudah Dirga pastikan kesal

Indah masuk kedalam mobil dan membanting keras pintunya membuat Dirga sedikit kaget

"Kamu kenapasih? Kan aku udah jemput!" ucap Dirga lembut menatap kearah Indah

Indah hanya memutar bola matanya malas lalu melirik Dirga disebelahnya "Kamu pikir aku gak capek apa nungguin kamu? Mana aku kepanasan disana gak ada kursi, sekarang aku jadi bau keringat kan."

Dirga hanya diam sejenak lalu mencoba mengelus rambut Indah namun segera ditepis oleh Indah dengan kasar

"Udah gak usah pegang-pegang. Males aku sama kamu-" gerutu Indah kini menatap kedepan

Dirga hanya menghela napasnya lalu ikut menatap kedepan, kemudian ia meninggalkan salon tersebut untuk mengantarkan Indah pulang ke apartemennya

Sementara itu Lisa memasuki halaman rumahnya. Ia berjalan menuju ke pos satpam dimana ada supir sekaligus tukang kebunnya sedang mengobrol

"Sore semuanya-" ucap Lisa

Mendengar suara Lisa membuat para pekerja rumahnya berdiri dari duduknya

"Eehh udah gak usah berdiri, apaan sih kek sama siapa aja." kekeh Lisa menatap ketiganya bergantian

"Punten atuh non, non Lisa teh kok udah balik." tanya mang Supri tukang kebun dirumah Lisa

"Iyah non, kok gak nelfon saya. Biar saya jemput!" timpal pak Tino

"Udah gak papa pak, Lisa kan udah gede gak harus dianter jemput setiap saat kan."

"Jadi kenapa non? Ada yang bisa dibantu?" kini giliran pak Deden yang bertanya, satpam rumah Lisa

"Ouh enggak. Ini-" Lisa memberikan sekotak kue donat "Buat semuanya, dimakan yah." lanjut Lisa

"Aduh non jadi ngerepotin ini mah." sahut pak Tino

"Ih enggak kok, Lisa justru senang kalau direpotin sama mang Supri, pak Tino sama kang Deden." sahut Lisa dengan senyumnya

"Aduh baek bener ini non teh-" timpal mang Supri dimana diangguki oleh keduanya

"Yaudah kalau gitu Lisa masuk yah."

Ujar Lisa meninggalkan pos satpam dan masuk kedalam rumahnya. Didalam Lisa tak langsung menuju kamarnya, ia justru berjalan menuju halaman belakang dimana ada kakeknya disana tengah memberi makan ikan

"Hayooo-" seru Lisa mengagetkan Arman

"Astaga ya ampun kamu ini Lis,-" ucap Arman mengelus dadanya

Lisa hanya tertawa lantas memeluk lengan sang kakek dengan nyaman

"Kakek kaget yah?" tanya Lisa masih dengan tawanya

"Iyah kakek kaget. Kamu ngagetin gimana gak kaget," jawab Arman

Lisa dan kakeknya kini berjalan meninggalkan kolam ikan dan beralih duduk dikursi yang ada disana

"Kek, mamah mana?" tanya Lisa

"Mamahmu lagi ada arisan dirumahnya bu RT. Paling sebentar lagi dia pulang." jawab Arman kini meminum kopinya

Lisa hanya mengangguk lalu berdiri dari duduknya untuk menuju ke kamarnya membersihkan dirinya yang sudah bau keringat seharian ini

***

Dirga merebahkan kepalanya pada kasur empuk miliknya, ia tengah menstalk akun sosmed milik Indah kekasihnya

Dirga menatap postingan Indah satu persatu, tidak ada fotonya disana. Mereka sudah berpacaran kurang lebih hampir 2 tahun namun ia tak pernah memposting foto mereka berdua.

Dirga lantas bangkit dari tidurnya beralih kemejanya untuk mengerjakan laporan yang belum sempat ia serahkan kemarin. Disela itu ia tak sengaja menjatuhkan kertas milik gadis yang bernama Lisa dikakinya

Dirga meraih kertas tersebut dan kembali membacanya. Ia diam sejenak, apakah orang bernama Lisa tersebut akan mencari kertas yang kini ditangannya atau tidak sama sekali. Setelah terdiam cukup lama Dirga langsung meraih hp di tempat tidurnya dan mencoba menelfon seseorang

"Halo Put-" ucap Dirga saat sambungan telfonnya sudah diangkat

"Iyah Dir kenapa?" tanya Putra dari seberang telfon

"Gue mau nanya, lo di jurusan Ekonomi kan?" tanya Dirga kembali dengan tatapan yang masih menatap kertas didepannya

"Iyah, kenapa emangnya?"

"Enggak ini gue mau nanya, lo kenal sama yang namanya Lisa gak?"

"Lisa? Lisa Pradita maksud lo?" tanya Putra dimana wajah Dirga lansung tersenyum mendengarnya

"Iyah itu, lo kenal?"

"Iya kenal, dia teman sekelas gue. Kenapa emangnya?"

"Ehm gue boleh minta kontaknya gak? Ada hal yang gue mau omongin." ucap Dirga asal

Putra hanya menggumam lalu mematikan hpnya setelah mengatakan akan mengirim nomer Lisa melalui chat.

Dirga menunggu pesan dari Putra dan kini ia mendapatkan nomer gadis yang ia tabrak tadi siang

Tanpa basa basi Dirga langsung menelfon pemilik dari nomer tersebut. Tersambung namun belum ada jawaban.

"Halo-" ucap seorang gadis yang dimana membuat Dirga langsung diam sejenak

"Halo?" ucapnya lagi,

Dirga lantas menatap layar hpnya dan menjawab ucapan Lisa

"Ah iya halo,"

"Ini siapa yah?" tanya Lisa pelan

Dirga berdiri dari duduknya dan keluar menuju balkon kamarnya menatap kejalanan yang sudah cukup sepi

"Ini bener nomernya Lisa?" tanya Dirga

"Iyah ini nomer saya, ini siapa?" tanya Lisa lagi

"Gue Dirga, orang yang tadi gak sengaja tabrakan sama lo di tangga-" ucap Dirga

Lisa lantas menggumam karena mengingat kejadian tadi siang

"Ouh iya, kenapa yah?"

"Ini gue mau balikin rincian tugas lo yang ikut keselip di kertas gue."

Mendengar itu Lisa lantas menghela napasnya lega, ternyata benar kertas tersebut ada bersama dengan orang yang kini menelfonnya.

"Ouh iya, aduh aku kira udah ilang. Makasih yah kamu udah ngehubungin aku."

Dirga hanya mengangguk "Jadi aku kembaliin ke kamu dimana?"

"Ehm kita ketemu di Diera Cafe aja gimana? Kebetulan besok aku mau kesana." ajak Lisa

Dirga hanya mengiyakan ucapan Lisa, toh Diera cafe adalah tempat ia juga biasa menghabiskan waktu

Besoknya Dirga sudah lebih dulu menunggu di Diera cafe, ia duduk dipojokan menunggu sosok orang yang bernama Lisa

Tak cukup lama, Lisapun sampai didepan cafe menggunakan ojol. Setelah membayar ojol tersebut Lisa berjalan masuk mencoba mencari orang yang bernama Dirga

Dirga yang melihat Lisa seperti tengah mencari dirinya lantas melambaikan tangan kearahnya

"Haii..." ucap Dirga kini berdiri dari duduknya menyambut Lisa

"Hai-" balas Lisa kaku

"Ouh iya, kenalin Dirga." ucapnya lagi sebari mengulurkan tangannya kepada Lisa

Lisa menjabat tangan Dirga dengan tersenyum "Lisa."

"Ouh iya duduk," seru Dirga dimana Lisa mengikuti dirinya

"Kamu mau pesen?" tanya Dirga kembali

Lisa hanya mengangguk lalu meraih menu yang ada dimeja depannya

"Ice smooties coklat aja." ucap Lisa lantas kemudian Dirga berdiri dari duduknya menuju meja barista tempat Lian

"Lian ice smooties coklat 1." seru Dirga

Lian melirik kearah meja Lisa lalu kembali menatap Dirga didepannya

"Lo pacaran sama dia?" tanya Lian dengan sedikit wajah seriusnya

"Yeaahh sembarangan. Kenal aja baru hari ini,"

"Terus kok bisa?" tanya Lian lagi dengan tangannya yang sibuk membuat pesanan Dirga

"Adalah, emang kenapa sih?" tanya Dirga

"Dia temannya Farah yang kemarin minta kacang almond disini. Gue kira tadi dia mau nungguin Farah tapi ternyata malah nemuin ello."

Dirga menoleh kebelakang dimana Lisa duduk, lalu kembali menoleh kearah Lian saat pesanannya selesai

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status