Share

17.Doa Irani

Sesampainya di kamar pembantu yang ditempati oleh Irani, Irani langsung melepaskan mukenanya, dia menunda shalat zuhurnya karena demi menolong Reynand yang sedang kesakitan.

Irani segera mendekati Reynand yang sedang duduk di atas ranjang. “Rey, kau tunggu sebentar, aku akan keluar dulu,” pamit Irani.

Reynand hanya mengangguk, dan Irani pun bergegas keluar. Irani bergegas menuju ke lantai atas, tujuannya adalah ke kamar Reynand untuk mengambil obatnya. Sesampainya di sana, dia tidak menemukan obat untuk Reynand.

‘Apakah mungkin stok obat Rey habis? Atau ada di kamar Mama? Tapi, aku tidak berani memasuki kamar Mama, bagaimana ini?’ Irani membatin. Dia sembari menggigit-gigit jarinya. ‘Ah, aku rasa lebih baik aku meminta pertolongan pada Bi Iyam saja, agar Bi Iyam saja yang masuk ke kamar Mama.’

Irani pun kembali bergegas turun dan menemui Bi Iyam, yang saat itu sedang mencuci piring di dapur. “Bi, maaf, apakah aku boleh meminta tolong?” ujar Irani. Wajahnya terlihat penuh harap.

Bi Iy
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status