Share

TWENTY

Waktu berlalu begitu cepat ketika kita tidak ingin hari-hari berlalu. Saat ini, Syl masih enggan bangun dari ranjangnya ketika dia mendengar layar ponselnya berdering. Ini mengingatkan Syl dengan ajakan Andera kemarin. Dia benar-benar tidak bisa menghindari hal ini. Bahkan Dewi sudah mewanti-wanti dirinya untuk tidak menghindarinya. Dan dari Dewi juga dia tahu bahwa rumor tentangnya sudah sampai ke halaman atas. Halaman atas ini sebenarnya adalah tempat para petinggi tinggal.

"Hallo," sapa Syl dengan malas.

"Baiklah. Aku baru saja bangun. Kasih aku satu jam untuk mandi dan bersiap-siap."

Syl hanya bisa menggerutu ketika panggilan telepon itu berakhir. Dia menatap layar ponsel dengan sedih sebelum melihat jam yang terlihat di layar. Saat ini baru pukul delapan pagi, Syl tidak tahu mengapa Andera bisa bangun tidur secepat ini padahal di hari libur. Benar-benar cowok yang sangat mendekati sempurna.

"Baiklah. Ayo pergi mandi!"

Syl bangkit dari ranjangn

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status