Share

Pengakuan

"Jangan lancang kamu, Vanya!"

Semua orang menoleh. Nyonya Nia berjalan mendekat ke arah kami dengan wajah merah padam karena murka.

"Papamu sudah menyerahkan semua aset miliknya padaku!"

Vanya masih terlihat tenang menghadapi tiga orang di depannya. Aku hanya bisa melongo menyaksikan itu semua. Apa sebenarnya hubungan mereka berempat?

"Papa tidak pernah melakukan itu, Tante!" bantah Vanya. "Aku punya bukti surat wasiat asli yang ditinggalkan Papa pada notaris! Secuilpun kalian tidak punya hak atas semua aset milik Papa!"

Nyonya Nia melotot, merampas map dari tangan Dion lalu membacanya. Dengan penuh emosi di merobek dan meremas map itu.

"Ini cuma, sampah!" Nyonya Nia melempar sobekan map itu ke arah Vanya.

"Sobek saja, Tante! Itu hanya salinannya. Yang asli masih aman di tangan notaris," ucap Vanya lagi.

"Berani sekali kamu!" Nyonya Nia melayangkan tangannya pada Vanya, tapi segera kutahan tangannya sebelum sempat menyentuh Vanya.

"Jangan sentuh istriku, Tante," ucapku sambil menghemp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status