Share

58. Kabar dari siluman Elang.

Purnama yang seharusnya bersinar terang kini menjadi kelam, sinarnya yang sesaat lalu menyinari permukaan danau tak lagi mampu menerangi. Gelap temaram. Bahkan, kabut semakin tebal menyelimuti, tidak hanya di permukaan danau saja, tetapi sudah menyeluruh hingga merambah di tebing yang menjadi pembatas danau dan daratan.

Di atas tebing, berdiri anggun dua sosok yang memang sudah menunggu prosesi itu terjadi. Keduanya tidak lain adalah Duripati dan Sariti. Makhluk penghuni Punden yang ingin menguasai wilayah itu secara total.

“Nyai, jika suatu saat sesuatu terjadi padaku. Jagalah tempat ini, rawatlah hingga anak turunku benar-benar siap menjadi kekuatan besar yang kelak berada di bawah kekuasaanmu,” ucap Duripati.

“Apa yang kau bicarakan Nyai? Mereka adalah calon kekuatan mutlak kita, maka semua harus menjaganya baik-baik, kabut itu menunjukkan jika hanya bangsanya yang bisa memasuki area danau, selebihnya akan sangat sulit. Bahkan diriku juga akan kesulitan kesana, Nyai?”

“Ya! Tetapi ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status