Share

Bab 20

AKAN KUBALAS KECURANGAN SUAMIKU

"Arin," sapa Daffa dengan tatapan yang begitu hangat. Sesaat kami pun saling berpandangan.

"Ekhem ... ekhem ... kaya'nya yang jemput kamu ngga cuma Arin deh, Daff. Aku seperti ngga dianggap," ucap Feby membuat kami mengalihkan tatapan padanya.

"Iya, bawel," ucap Daffa dengan mengelus rambut Feby dengan kasar. "Mobil kamu mana, Feb?"

"Di rumah Arin. Nanti kita ke sana dulu ambil mobilku, Daff!"

Daffa tidak menghiraukan jawaban dari Feby. Tetapi dia malah menatapku lagi. Dan kali ini tatapannya begitu dalam.

Aku sangat gugup dan salah tingkah dengan sikap Daffa yang seperti itu.

"Pulang ... pulang." Lagi-lagi Feby membuat kami kelimpungan. "Daff, kamu mau duduk di depan dengan Arin atau di belakang?" tanya Feby.

"Depan aja deh, Feb." jawab Daffa yang membuat mataku membulat sempurna. "Eh, maksudku belakang aja." Sepertinya dia memang sengaja ngerjain aku.

Kuhembuskan napas lega dengan memalingkan wajah.

"Berarti aku di depan dengan Arin, ya. Terus kamu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status