Share

Lima Puluh Delapan

Mendengar perkataanku, sesaat MItha memicingkan matanya.

"Mas mau cari pinjaman modal?" tanyanya sambil mencomot tempe goreng dan memakannya bersama cabai rawit.

Sejak kami menjadi dekat, Mitha memang tak segan-segan untuk mampir meski tetap juga ia membayar dan meletakkan uang itu begitu saja di dekat keranjang jualan.

Dan aku tidak menolak sebab butuh uang dan lagipula ia belumlah sah menjadi istri dan tanggung jawabku.

"Iya. Mas pengen mengembangkan usaha supaya menjadi lebih besar. Tapi siapa yang mau minjamin modal, ya?"

"Memangnya Mas butuh berapa?" tanya Mitha dengan nada tenang.

"Seratus juta rupiah, Mit!" sahutku dengan nada bersemangat.

Sepertinya Mitha merespon apa yang kusampaikan.

"Hmm ... besar juga ya? Tapi bisa kok kalau mas memang benar-benar serius ingin mengembangkan usaha. Oh ya, kalau boleh tahu keuntungan mas jualan dalam sehari berapa?" tanya Mitha lagi, ser
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Nesty Orienta
koq ada ya laki2 pekok macam arya
goodnovel comment avatar
Wagirin
sebenar nya mansednya Mitha cocok, Arya aja yg mmg salah.. lha wong nikah kok niat nya salah..meng akal2li..hadeeh
goodnovel comment avatar
Yung
hahaha baru tau kau arya,kau pikir ana dulu ngangkang kaki aja makan gaji mu yg kata mu besar itu hingga kau dua kan dia,pede mu terlalu ringgi arya,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status