Share

Bab 36 Saat Menghadiri Undangan

"Assalamu'alaikum, Wita. Gimana kabarnya?" Suara Mbak Ningsih terdengar begitu riang. Dia anak sulung Bik Sarah masih saudara cukup dekat dengan mantan suami.

Sejak delapan tahunan menikah dengan Mas Aris, hanya Mbak Ningsih lah yang selalu membelaku di depan keluarga besar. Dia seolah menjadi pahlawan di setiap kesempatan.

"Wa'alaikumsalam, Mbak. Alhamdulillah baik, Zahra juga. Mbak Ningsih dan keluarga apa kabar? Tumben banget ini nelepon," balasku kemudian. Mbak Ningsih tertawa kecil. Seperti biasanya dia memang murah senyum dan ramah.

"Tumben banget emang, Wit. Kamu tahu sendiri lah, sejak sakit stroke itu Mbak jarang pegang ponsel," balasnya kemudian. Aku kembali membayangkan bagaimana wajah dan senyum Mbak Ningsih detik ini.

"Sejak cerai sama Aris, kamu jarang nongol lagi di sekitar sini loh, Wit. Mbak kadang kangen sama kamu dan Zahra tapi sayangnya nggak diizinkan ke mana-mana kalau tanpa pengantar. Kamu juga sudah nggak pernah main ke rumah. Sibuk, ya?" Mbak Ningsih kembal
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Junidah Sujak
mantap, Wit semakin tegas&kuat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status