Share

Bab 76 Teror

Semalaman aku nggak bisa tidur gara-gara memikirkan pesan-pesan yang masuk di ponsel Mas Hanan. Entah siapa perempuan itu. Kenapa dia panggil Mas Hanan dengan sebutan sayang? Apa hubungan mereka sebenarnya?

Nyaris jam dua dini hari aku baru bisa memejamkan mata. Itu pun gelisah hingga sebelum adzan subuh berkumandang, aku sudah bangun dan duduk saja di tepi ranjang.

Mas Hanan juga tak terlihat membuka ponselnya. Dibiarkan tergeletak begitu saja di atas nakas. Padahal aku begitu ingin dia membuka dan membaca segala pesan yang masuk ke sana.

Semalam aku hanya membaca beberapa pesan itu dari notifikasi di layar. Tak berniat membuka dan membaca semua isinya. Sengaja membiarkan Mas Hanan menceritakan sendiri siapa perempuan itu atau dia justru akan menyembunyikannya dariku atau pura-pura tak tahu.

"Dek, kopinya sudah?" tanyanya mengagetkanku setelah mengucap salam.

Mas Hanan baru saja pulang dari masjid untuk melaksanakan salat subuh berjamaah, sementara aku masih termenung di meja maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Apa jgn2 si naomi lg nh
goodnovel comment avatar
Lia Dharma Soesetyo
Wahhhh …. Gimana nich hanan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status