Share

AKU ADALAH SUAMI MILYARDER TERBAIK
AKU ADALAH SUAMI MILYARDER TERBAIK
Author: BOSSSESamaaaaa

Bab 1: Sangat Membingungkan

UGH! Sakit kepala ini! Sungguh... rasa sakit ini sungguh mengerikan!

Clover ingat bahwa satu detik sebelumnya, dia mengalami kecelakaan hebat sehingga kepalanya terbentur ke arah stir dengan sangat keras. Saking kerasnya, itu seperti terjatuh dari lantai 10 dan bagian kepala adalah bagian pertama yang menyentuh tanah.

Itu belum termasuk dengan banyak hantaman susulan yang terjadi setelahnya. Dia merasa seperti tubuhnya adalah tomat yang sedang diaduk dengan keras di dalam sebuah gelas kecil. Perlu diketahui bahwa dia menabrak sebuah truk yang sedang berhenti.

Ah, dia ingat! Saat itu mereka sedang mengganti ban truk yang bocor dan dia menabrak mereka dengan kecepatan 170KM/Jam.

Tentu saja, itu bukan sepenuhnya kesalahan mereka karena telah berhenti di tempat yang bukan seharusnya.

Clover saat itu sedang mabuk berat. Dia sedang dalam kondisi frustrasi dan tertekan.

Bagaimana itu tidak? Kekasih yang telah menjalin hubungan dengannya selama delapan tahun memilih menikah dengan pria lain. Clover pada awalnya hanya memberikan respon acuh tak acuh tentang itu.

Perlu diketahui bahwa dia adalah mafia paling kaya dan terkenal di negara ini! Dia memiliki segalanya. Lalu, apakah wanita biasa seperti dia mampu membuatnya merasa kehilangan?!

Jawabannya tentu saja tidak, 'kan?! Dan, ya, Clover juga menarik kesimpulan itu.

Namun, setelah satu bulan sejak kejadian itu, Clover mulai merasa kehilangan. Dia mulai menyadari betapa kosongnya hidupnya tanpa wanita itu! Dia menyadari bahwa dia tidak bisa hidup tenang tanpa wanita itu! Dia mulai merasa menyesal karena membiarkannya pergi begitu saja.

Clover awalnya berpikir untuk merebut wanita itu kembali. Tentu saja, dia memiliki kemampuan untuk itu. Dia memiliki segala akses untuk itu.

Namun, wanita itu pasti sedang berbahagia, 'kan?

Dia pasti mendapatkan pria yang jauh lebih baik daripada mafia bajingan sepertiku.

Karenanya, Clover mengurungkan niat tersebut dan memilih menghabiskan waktunya dengan jatuh ke dalam jurang penyesalan. Itu sepenuhnya kesalahannya.

Pada akhirnya, penderitaan Clover semakin diperparah dengan kecelakaan ini. Setidaknya, dia kehilangan kedua kakinya atau kedua tangannya. Dia mungkin tidak akan bisa duduk dengan nyaman lagi di masa depan. Ah, tidak! Dia terlalu berpikiran jauh. Masih bisa hidup setelah ini sudah merupakan keajaiban!

Pada titik ini, Clover mencoba membuka matanya. Rasa sakit di kepalanya masih begitu mengerikan. Namun, dia tidak mungkin menunggu di sini, 'kan? Dia harus mencari ponselnya dan menghubungi seseorang untuk datang menyelamatkannya.

Namun, hal pertama yang dia lihat adalah plafon rumah yang sangat asing. Di sisi kirinya, sinar cerah matahari terlihat menembus kaca jendela; mengenai penglihatannya.

Menyadari ada sesuatu yang salah, Clover melebarkan matanya karena terkejut.

Apakah aku telah mati?!

Apakah ini alam akhirat?!

Walaupun rasa sakit di kepalanya masih melekat dengan kuat, tapi itu ditutupi oleh rasa takut berlebihan yang dirasakan oleh Clover. Apakah dia benar-benar telah mati?!

Segera, Clover bangkit, dan dia menemukan dirinya di dalam sebuah kamar yang ukurannya cukup kecil, hanya sekitar 3x4 meter. Kasur yang ada di bawahnya terlihat usang, seperti sudah bertahun-tahun digunakan.

Tunggu! Apakah ini mimpi?

Ini jelas bukan alam akhirat, ini hanya kamar biasa!

Atau, apakah ini rumah sakit?! Tapi, ini sama sekali tidak terlihat seperti rumah sakit!

Di saat Clover jatuh dalam kebingungan, pintu kamar tiba-tiba terbuka, dan seorang wanita yang sangat dia kenal muncul di baliknya.

"Aston, kau sudah siuman?! A-aku sangat mengkhawatirkan kondisimu!" kata wanita itu dengan ekspresi terkejut sembari menutup mulutnya yang terbuka. Dia tidak menyangka akan melihat Aston siuman secepat ini. Mengingat bagaimana kecelakaan mengerikan yang menimpa Aston, dia sejujurnya pesimis tentang itu.

"E-Elora?!"

Di sisi lain, Clover menunjukkan ekspresi terkejut yang tidak terlukiskan. Ya, Elora adalah wanita yang diceritakan Clover sebelumnya.

Sementara itu, melihat ekspresi terkejut yang dilontarkan oleh Aston, Elora menjadi semakin khawatir. Apakah ini merupakan efek samping dari kecelakaan itu? Trauma?

"Apakah kau baik-baik saja, Aston? Apakah ada sesuatu yang membuatmu ketakutan?" tanya Elora dengan ekspresi khawatir sembari mengambil langkah mendekatinya.

"Aston?"

Siapa Aston? Aku adalah Clover Garren. Kenapa Elora menyebutku dengan nama yang bukan milikku?

Apakah aku berpindah ke universe yang berbeda sehingga menjadi sosok lain? Atau, apakah aku masuk ke tubuh orang lain?

Pada titik ini, Clover ingin menganalisa terlebih dahulu situasi yang membingungkan ini. Dia tidak bisa menyatakan begitu saja bahwa dia bukanlah Aston.

Beruntung jika dia hanya dianggap gila. Tapi, bagaimana jika dia dijadikan bahan eksperimen? Dia besar kemungkinan bukan berasal dari dunia ini, 'kan?

Tidak! Kehidupan kedua ini harus lebih baik dari sebelumnya. Walaupun, Clover tidak tahu apakah ini merupakan kehidupan keduanya atau tidak. Setidaknya, untuk sekarang mari anggap itu demikian. Dia sering membaca beberapa novel yang memiliki alur yang serupa sehingga mendapatkan kesimpulan itu.

Untuk mendapatkan sedikit jawaban dari pertanyaannya, Clover memiliki sebuah cara. Dia hanya harus berpura-pura kehilangan ingatannya. Mengingat bagaimana Elora menunjukkan ekspresi terkejut ketika melihatnya siuman, itu artinya pemilik tubuh ini sudah lama tidak sadarkan diri. Di saat yang bersamaan, Clover merasakan sebuah perban yang melingkari keningnya. Ini sungguh kebetulan. Pemilik tubuh ini pasti mengalami suatu kecelakaan.

Terlebih, rasa sakit di kepalanya belum juga berkurang. Ini bisa menjadi alasan yang bagus.

"Ke-kepalaku sakit sekali. Apakah kau tahu apa yang terjadi padaku?" tanya Clover dengan ekspresi bingung sembari memegangi kepalanya.

Mendengar nada bicara Aston yang berbeda dan bagaimana cara Aston memegangi kepalanya dengan keras, apakah ini artinya kecelakaan itu membuatnya kehilangan ingatannya?

Untuk mendapatkan jawaban dari itu, Elora bertanya, "Apakah kau kehilangan ingatanmu, Aston?"

"Aku tidak tahu, tapi... aku sebenarnya tidak mengingat apa pun. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Dan... Kau sebenarnya siapa? Apakah namaku adalah Aston?"

Melihat Elora lebih dekat, Clover sejujurnya ingin menangis dan memeluknya. Betapa dia sangat merindukan Elora. Namun, wanita ini mungkin bukan Elora. Dia mungkin hanyalah wanita yang mirip dengannya. Namun...

"Aku adalah Elora Harper, istrimu. Juga, namamu adalah Aston Bernard," jawab Elora dengan nada tegas seolah mencoba meyakinkannya.

Di sisi lain, Clover sangat terkejut. Bukankah itu memang nama Elora? Apakah wanita ini adalah wanita yang sama yang dia kenal?

Pada titik ini, Clover tiba-tiba mendapatkan sebuah kesimpulan gila.

Tunggu! Apakah ini tubuh dari suami Elora?!

Clover segera jatuh dalam pikirannya lebih-lebih dalam. Apakah ini semua mungkin? Bagaimana bisa dia berada di tubuh suami Elora?

Bukankah situasi ini hanya ada di dalam novel atau film? Apakah reinkarnasi dan transmigrasi itu benar-benar ada?

Ada banyak sekali pertanyaan yang masuk kepala Clover sehingga membuatnya hampir gila!

Sementara itu, melihat ekspresi bingung Aston yang seolah tengah berada dalam dunia fantasi secara tiba-tiba, Elora semakin yakin bahwa Aston benar-benar kehilangan ingatannya. Itu bukanlah ekspresi dari seseorang yang ingin menipunya atau melakukan semacam prank.

Sejujurnya, itu masuk akal mengingat betapa buruknya kecelakaan yang dia alami!

Karenanya, Elora berkata kepada Clover dengan nada prihatin, "Beristirahatlah, Aston. Kau harus menenangkan pikiranmu terlebih dahulu. Semua masalah ini terlalu berat untukmu. Panggil saja aku jika kau membutuhkan sesuatu."

Namun, Clover yang kebingungan tidak memberikan tanggapan atas itu dan hanya diam menatap ke arah acak. Reaksi itu membuat Elora menghela napas panjang dan pergi meninggalkan kamar. Setidaknya, dia sudah siuman. Aku akan menjelaskan seluruh situasinya ketika dia sudah tenang.

Di sisi lain, Clover mengabaikan kepergian Elora. Dia masih membutuhkan waktu untuk mempercayai situasi yang terjadi saat ini.

Detik berikutnya, tepat setelah kepergian Elora, sesuatu yang lebih mengejutkan terjadi. Hologram biru transparan tiba-tiba muncul di penglihatannya.

[Sistem Berhasil Dihubungkan... 100%]

[Tes... Apakah sistem terhubung dengan baik, Clover? Apakah kau mendengar suaraku?]

Suara yang berasal dari hologram tersebut merupakan suara pria tua. Tentu saja, Clover belum pernah mendengar suara itu sebelumnya. Tapi, kenapa dia terasa begitu akrab dengan suara itu?

"Apa yang sebenarnya terjadi denganku?!" tanya Clover dengan wajah panik. Belum pernah dalam hidupnya dia menghadapi situasi yang terlalu mengerikan seperti ini! Ini benar-benar mengerikan dan membingungkan! Terjebak di dalam basement yang dipenuhi dengan bom bahkan tidak semengerikan ini!

[Ah, aku bisa mendengar suaramu! Itu artinya sistem terhubung dengan baik! Aku senang!]

Suara tersebut terdengar ramah. Clover juga tidak merasakan ancaman dari itu. Apakah aku bisa bertanya dengan itu tentang situasi yang sebenarnya terjadi padaku?

Terlebih, mengingat bahwa sistem ini mengetahui namaku, itu pasti memiliki keterhubungan dengan semua ini, 'kan?

Karenanya, Clover mau tidak mau bertanya dengan nada sopan, "Bisakah kau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padaku?"

Mendengar nada bicara Clover yang sopan, suara tersebut tertawa terbahak-bahak.

[Hahaha, kau berbicara sangat sopan padaku. Apakah kau yakin kau adalah Clover Gerren yang kejam?! Hahaha, aku yakin kau pasti sedang ketakutan. Membayangkan bagaimana ekspresimu saat ini, itu pasti lucu]

Mendengar tawa mengerikan itu, Clover sesungguhnya sangat kesal. Apakah sistem ini sedang mempermainkanku?!

Tapi, mengingat bahwa hanya ini satu-satunya harapan yang dia miliki, Clover hanya bisa diam tanpa menunjukkan sedikitpun keberatan atas itu.

Asalkan dia bisa selamat, menurunkan sedikit harga diri tidak terlalu menjadi masalah.

Namun, apa yang dikatakan sistem selanjutnya membuat Clover melebarkan matanya; seolah bola matanya bisa jatuh kapan saja ke lantai.

[Baiklah, akan kuberitahu padamu. Aku adalah dirimu di masa depan!]

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status