Share

Bab 6

Penulis: Siti_Rohmah21
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-23 17:39:59

POV Zaki

"Mas Zaki, Lita?" Dengan wajah tertegun, ia menatap kami berdua. Aku dan Lita hanya terdiam, ada rasa gemetar dalam dada ini. Namun, ada rasa api cemburu saat melihat laki-laki yang bernama Gilang bersama Ana. Ternyata, laki-laki yang memberikan fasilitas untuk Ana itu adalah Pak Gilang.

"Silahkan duduk!" Pak Gilang mempersilahkan kami duduk. Memang tidak terlalu tua juga wajahnya. Aku semakin panas melihat Ana kini duduk di sampingnya.

"Maaf, Pak. Ada apa kami diundang ke sini?" tanya Lita keheranan. Kemudian Pak Gilang mengeluarkan sebuah laptop dan membuka layarnya.

"Laptop? Untuk apa?" tanyaku.

"Saya akan memutar video, kalian simak, ya!" tukas Pak Gilang dengan senyuman disertai lesung pipi di sebelah kirinya. Aku pun mengerenyitkan dahi dan menatap wajah Lita, tanda keheranan dengan sikap Pak Gilang yang akan mempertontonkan pada kami sebuah video. Entahlah, video apa yang akan kami lihat?

POV Ana

Saat aku menoleh ke arah belakang, alangkah terkejutnya kumelihat sosok dua orang yang jelas-jelas keduanya pernah hadir dalam hidupku.

Lita, sahabat jalanan yang pernah menjadi teman di saat aku sedang bosan di rumah. Sedangkan Mas Zaki, ternyata dia suamiku, ia datang bersama Lita, dan yang membuatku keheranan adalah jas yang ia kenakan. Persis sekali dengan apa yang papa cirikan tadi di rumah sakit. Namun, kenapa bisa-bisanya ia menukar dengan orang yang aku temui tadi di rumah sakit. Sambil melamun dan mengingat kejadian di rumah sakit, aku pun duduk di hadapan mereka.

Aku memang heran dengan kedatangan mereka berdua, tapi untuk Pak Gilang, sepertinya ia santai melihat ini semua. Mereka seperti sudah saling kenal sebelumnya.

Aku terdiam, Lita pun sama, apalagi dengan Mas Zaki, ia hanya menatapku sinis dan terkadang melihat ke arah Pak Gilang. Kemudian, Pak Gilang meminta kami semua menyaksikan sebuah video yang telah Pak Gilang sediakan di laptop.

"Sudah bisa dimulai?" tanya Pak Gilang sekali lagi.

"Pasti ini video perselingkuhan kalian, kan?" Mas Zaki masih menuduhku selingkuh. Dadaku jadi bergemuruh mendengar ucapannya. Apalagi ia bicara seperti itu sambil berdiri.

"Mas, bisa tenang, nggak?" tanya Lita. Astaga, sesaknya napas ini mendengar wanita lain menenangkan suamiku di hadapan persis.

Tiba-tiba ponsel Mas Zaki berdering, ia mengangkat teleponnya tapi agak menjauh dari kami. Setelah itu, ia kembali ke meja. Namun, menggandeng Lita untuk pergi.

"Ayo, Lita, kita pergi dari sini! Untuk apa menyaksikan video tidak penting, paling mereka ingin memamerkan kemesraannya!" ajak Mas Zaki dengan menggenggam lengan Lita yang mulus. Aku juga heran dengan tubuh Lita, ia mulus tak seperti dulu saat berada di jalanan. Apakah ia sama sepertiku? Hanya pura-pura melarat di hadapan orang lain?

"Tunggu dulu! Kita simak video yang Pak Gilang akan tunjukkan, ya!" sahut Lita.

"Kamu mau ikut denganku, atau tetap di sini?" sentak Mas Zaki pada Lita. Kemudian mereka pun pergi, entahlah ada apa dengan mereka sebenarnya. Perut Lita yang buncit itu membuat mereka tak bisa berjalan dengan cepat. Aku mengikuti langkah mereka yang lambat, ternyata mereka berjalan ke arah mobil Mas Zaki yang tadi terparkir di rumah sakit. Astaga, Mas Zaki mengantarkan Lita ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungan? 

Aku menghela napas dalam-dalam, berharap ini hanya teka-teki, bukan kenyataan pahit yang akan aku teguk saat ini.

"Mbak Ana, kamu baik-baik saja?" tanya Pak Gilang yang ternyata ada di belakangku.

"Nggak, Pak." Aku pun kembali ke meja makan. Pak Gilang pun turut mengikuti langkah kaki ini.

"Sebaiknya Mbak makan dulu, makanannya sudah tersedia!" ajak Pak Gilang.

"Pak, bisa minta tolong dijelaskan, dari mana Pak Gilang kenal dengan Lita dan Mas Zaki?" tanyaku penasaran. Kemudian, Pak Gilang membuka laptop itu kembali.

"Oke, Mbak. Saya putar video ini di hadapan Mbak. Agar terjawab sudah semua pertanyaan-pertanyaan Mbak selama ini." 

Pertanyaan-pertanyaanku selama ini katanya? Aku terdiam sejenak, kemudian menyorot tepat di depan laptop. Mataku tertuju ke layar laptop yang ternyata adalah video pernikahan kedua mempelai. Aku pun semakin penasaran dengan sepasang mempelainya. Aku perhatikan ijab kabul yang mereka lakukan.

"Saudara Zami Ardian bin alm. Adi Suhirmat, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Lita Zafirah binti Farid Suntoso dengan mas kawin cincin berlian, tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Lita Zafirah binti Farid Suntoso dengan mas kawin tersebut, tunai!" 

Pernikahan itu dilaksanakan 7 bulan lalu, itu artinya saat usia pernikahanku berumur 5 bulan. Astaga, aku benar-benar syok melihat ini. Jadi bunga mawar yang papa sengaja kirim itu agar aku mengetahui langsung bahwa Lita adalah maduku?

Aku menghela napas panjang, tak ada air mata yang tumpah untuknya. Ia memutar balikkan fakta bahwa aku tengah menyelingkuhinya. Namun, kenyataannya justru ia yang selingkuh. Malah sudah menikah dan akan memiliki anak.

"Mbak ... Mbak ...." tegur Pak Gilang. Ia mengejutkan dan membuyarkan lamunanku seketika.

"Sudah mengerti maksud saya mempertontonkan ini?" tanya Pak Gilang. Aku pun menganggukkan kepala.

"Baiklah, kalau begitu, untuk selanjutnya kita ke kantor polisi sekarang. Dengan bukti video ini, Mbak Ana bisa menjebloskan suami Mbak ke penjara. Menikah secara diam-diam tanpa persetujuan isteri sah," ajaknya. Aku pun menuruti ajakannya, ini karena hatiku sudah teramat sakit dibuatnya. 

Aku dan Pak Gilang bergegas melaporkan Mas Zaki ke kantor polisi. Laki-laki yang pernah menyuntingku dengan cepat, ternyata ia tak lebih hidung belang yang tidak cukup dengan satu wanita saja.

Satu lagi yang masih belum terjawab. Lita, siapa dia sebenarnya? Kenapa ia melakukan ini semua terhadapku? 

"Pak Gilang, kita bawa mobil terpisah saja, karena setelah dari kantor polisi, aku akan ke rumah Lita."

Aku yakin Lita sudah berada di rumahnya. Ini sudah lewat jam makan siang, biasanya Mas Zaki kembali ke bengkel untuk mengurusi karyawannya.

Kami telah tiba di kantor polisi, berbekal dengan bantuan video yang pernah Pak Gilang rekam saat itu, aku melaporkan perbuatan Mas Zaki terhadap pihak kepolisian.

Setelah selesai melaporkan perbuatan Mas Zaki, pihak kepolisian segera membuat surat penangkapan Mas Zaki secepatnya. Kemudian, aku pun bergegas ke rumah Lita. Ingin menanyakan perihal pernikahan mereka berdua. Aku ingin mendengar langsung dari mulutnya.

***

Hanya dalam waktu setengah jam, aku pun telah tiba tepat di depan rumah Lita. Mobilnya tidak ada di rumah, apakah ia pergi bersama Mas Zaki?

"Argh ...." Aku kesal melihat mobil Lita tak berada di dalam garasinya. Usahaku untuk menyelidiki pernikahannya dengan Mas Zaki sia-sia.

Aku segera nyalakan mesin mobil kembali, tapi tiba-tiba papa menghubungiku. Dengan keadaan masih kesal dan emosi, aku pun mengangkat teleponnya.

"Ya, Pah."

"Nggak usah lemas gitu, sudahlah kamu pulang ke sini, ada kejutan untukmu wahai putriku." Seperti biasanya, ia selalu mengetahui gerak-gerikku meskipun melalui sambungan telepon. Ada kejutan apa lagi ini? Menyakitkan atau mengobati rasa sakit hati ini?

Bersambung

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
dasar dungu, bukti apalagi yg kau cari nyet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 39 Ending

    Bab 39POV AnaKetika kami sedang berbincang-bincang, dan menyantap hidangan yang telah tersaji di hadapanku. Tiba-tiba Lita menghubungiku, ada apa ya kira-kira? Aku angkat teleponnya, sepertinya mereka sedang bertengkar. Buktinya Mas Zaki tak mau disebutkan sedang bersama dengannya."Halo, Lita, ada apa?" tanyaku tanpa basa-basi. Pasti ini hal penting, bukan hal main-main."Ana, aku sulit menghubungi Mas Zaki. Ya Tuhan, anakku meninggal dunia barusan dokter mengabarkan, ia melemah tadi, lalu tidak kuat," tuturnya membuatku terkejut. Astaga, rupanya bayi prematur yang dilahirkan Lita sudah tak bernapas. Bibirku pun kaku, sulit untuk berkata apapun.Setelah Lita bercerita, aku pun sontak mematikan teleponnya. Mataku sedikit berair, merasa bersalah atas kejadian yang menimpanya ini."Ana, ada apa?" Mas Zaki terus menerus menanyakan apa yang Lita katakan."Mas, bayi itu meninggal," ujarku padanya.Aku menghela napas, begitu pun de

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 38

    Bab 38POV Zaki"Maaf, Anda siapa ya? Ada keperluan apa ke sini?" tanyaku penasaran. Sebab, wajahnya tak pernah kulihat sebelumnya."Mas, ini laki-laki yang sudah beristri itu," jawab Yuni tertunduk. Dadaku bergetar hebat, tanganku tiba-tiba mengepal. Namun, saat melihat wajah Yuni, tak tega rasanya melakukan kekerasan di hadapannya."Jadi, kamu yang mempermainkan adikku?" selidikku."Ya, aku orang yang dirayu adikmu," sahutnya membuat darah ini semakin mendidih. Namun, lagi-lagi wajah Yuni yang memelas di hadapanku membuat tangan ini hanya mengepal tak kuat melampiaskan."Mau apa lagi kamu ke sini?""Aku ingin Yuni segera menggugurkan kandungannya, sebelum istriku dan keluarga besar mengetahuinya," terangnya.Plak ....Tak tahan lagi aku menahan emosi yang sudah meledak, tangan ini melayang ke pipi laki-laki songong itu. Bibirnya pun berdarah kala aku memukulnya dengan sekuat tenaga."Mas, tolon

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 37

    Bab 37POV ZakiPonselku berdering kembali, kini kurogoh dengan cepat agar tidak keburu mati lagi. Kulihat ke arah layar ponsel, ternyata Ana yang menghubungi."Halo, Ana, ada apa?" tanyaku masih dalam keadaan gemetar. Sebab, belum berhasil lihat wajah di balik kain putih itu."Mas, Yuni bersamaku, ia sudah kuantar pulang," celetuknya membuatku bernapas lega. Berati wanita yang berada di balik kain putih itu bukanlah Yuni. Ia sudah dibawa pulang oleh Ana."Ana, kamu membawanya pulang ke rumahku, kan? Aku mohon, tolong jangan tinggalkan Yuni sendirian, please!" pintaku. Dengan amat sangat, aku mengharapkan Ana menemani Yuni di rumah."Maaf, Mas. Aku tidak bisa, sebentar lagi ada meeting dengan klien, tapi aku sudah suruh bodyguard Papa untuk berjaga di depan rumahmu sampai kamu dan Mama tiba di rumah," tolaknya. Aku tidak bisa berharap lebih padanya. Ana sudah mau menolong Yuni saja aku seharusnya berterima kasih."Maaf ya, Ana. Aku me

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 36

    Bab 36POV ZakiBerita tentang Yuni kini tersebar di mana-mana. Akun sosial medianya pun ia tutup karena sudah meresahkan keluarga. Mama tak bisa bicara apa-apa, karena sejak berita itu muncul, Yuni pergi meninggalkan rumah."Mah, sebenarnya aku sudah tahu mengenai berita Yuni ini," ungkapku akhirnya membuka rahasia ini."Maksud kamu bagaimana?" tanya mama masih belum paham. Rupanya ia masih berharap bahwa berita ini adalah tidak benar."Mah, berita ini benar, dan saat ini Yuni sedang bersembunyi," sahutku lagi.Mama terdiam, matanya sudah berkaca-kaca saat mendengar penuturanku tentang Yuni. Lita yang baru pulih dari sakitnya pun menghela napas."Lalu bagaimana keadaannya?" tanya mama penasaran."Yuni hamil, Mah. Suami yang disebut-sebut menghamilinya itu memang pengusaha, tapi seenaknya ia meninggalkan Yuni, ini dikarenakan ia tak punya bukti apapun," sambungku membuat lutut mama tiba-tiba lemas. Ia mencari kursi untuk bersan

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 35

    Bab 35Aku berusaha tenang, terus berjalan ke arah Lita. Hati ini berusaha melawan rasa sakit hati atas pengkhianatannya padaku."Ana, maafkan atas segala kesalahanku," ucapnya membuatku dan Sinta saling beradu pandangan. Seorang Lita yang tak pernah mengucapkan kata-kata maaf, kini kata-kata itu terdengar merdu di telingaku?"Aku tidak salah dengar? Lita, ini kamu?" Aku benar-benar tidak menyangka bahwa ia telah dibukakan pintu hatinya."Tidak, Ana. Aku sungguh menyesal telah mengkhianatimu, dengan merebut Mas Zaki dari sisimu," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.Rasa bahagia pun sontak mengiringi pertemuanku dengan Lita. Tubuhnya yang masih terbaring di ranjang rumah sakit, membuatku yang harus mendekatinya lebih dekat lagi.Aku memeluknya erat, dan menangis sesegukan. Menyesal pasti ada, telah balas membalas rasa sakit hati yang telah ia torehkan. Begitu pula dengan Mas Zaki, aku yang memiliki dendam berapi-api kepadanya, kini menyesali ke

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 34

    Bab 34"Angga, ternyata elo pengkhianat, kenapa lakukan ini pada gue?" teriak Mas Zaki tak menghiraukan tempat. Seharusnya ia bisa jaga emosi di rumah sakit."Jangan ribut di rumah sakit!" sentak Pak Farid saat melihat pertikaian Mas Zaki dengan laki-laki yang ternyata bernama Angga itu. Mereka pun menghentikan perkelahiannya.Aku menyaksikan kedua orang yang ternyata berteman. Lita memilih Angga agar ia bisa memiliki anak dan mengaku anak itu adalah benih cinta Mas Zaki. Kutepis pikiran buruk tentang Lita untuk sementara, karena ia sedang berjuang antara hidup dan mati.Seorang suster pun keluar dari ruangan observasi. Ia memberikan kabar terbaru kondisi Lita."Pak, Bu, alhamdulilah pasien Lita sudah melewati masa kritisnya, silahkan untuk keluarga, segera urus ruang rawat inapnya," ungkap suster seketika membuat kami yang berada di depan ruang observasi menghela napas panjang.Syukurlah kalau begitu, aku sudah tenang atas kabar yang telah

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 33

    Bab 33POV AnaBahagia itu saat ulang tahun dirayakan bersama keluarga, kebahagiaan yang tak pernah aku lalui selama ini. Bertahun-tahun hidup sebagai anak dari Ardi Dinata, ini adalah kali pertamanya aku diberikan kejutan manis olehnya. Rupanya salah memilih pasangan hidup yang kualami, telah membuat papa mengesampingkan egonya. Kini, sosok seorang ayah benar-benar ada dalam dirinya.Aku yakin setelah kejadian ini, Mas Zaki takkan pernah berharap untuk kembali padaku. Namun, ia juga harus mengetahui bahwa sebenarnya ia yang tidak bisa memiliki keturunan.Tidak pernah menepis, mertuaku, Bu Ayu, hanya menilai sosok menantu dari harta saja. Seandainya ia dulu tidak pernah menganggap rendah seorang anak jalanan, mungkin kepura-puraanku juga takkan terjadi. Namun, itu semua juga tidak akan terjadi bila papa menyetujui hubunganku dan Mas Zaki. Jadi, inilah yang dinamakan garisan takdir yang tak bisa dipungkiri."Tolong kirim berkas ini ke alamat y

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 32

    Bab 32POV ZakiAku buka hingga full, ternyata tes kesuburan Ana Mellisa pada 7 bulan lalu. Aku baca hingga habis, ada keterangan bahwa semua hasil tes menunjukkan Ana Melissa normal dan tidak ada kendala dengan hormonnya.Hasil tes ini persis sama dengan tanggalnya saat aku dan Ana tes dulu. Namun, ada perbedaannya, dulu hasil tes Ana menunjukkan bahwa ia mandul dan harus melakukan serangkaian tes lagi, tapi dia menolaknya pada saat itu."Ini tes kesuburan Ana, kenapa beda dengan yang dulu?" tanyaku pada mama, Lita, dan Yuni. Mereka semua terdiam, matanya membulat secara serempak.Tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan yang telah aku lontarkan."Bisa saja Ana mengubah itu semua, ia berkuasa untuk mendapatkan hasil apapun yang ia mau," sanggah Lita. Namun, hasil tes kesuburan ini asli, tidak mungkin dapat dipalsukan, stempel rumah sakitnya pun asli."Ini asli, atau mungkin saat itu ada yang menukarnya?" tanyaku pad

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 31

    Bab 31POV Zaki"Mas Zaki! Ke sini kok nggak ngomong-ngomong?" celetuknya sembari menghampiriku. Tangannya sudah mulai merangkul lengan ini, rayuan pun mulai ia lontarkan."Angga, laki-laki ini ngapain di sini?" tanyaku menyelidik. Ya, aku mengenal sosok laki-laki yang berada di sebelah Lita tadi, tapi aku tidak tahu kenapa ia berani merangkulnya dengan begitu mesra.Lita terdiam, begitu pula dengan Angga. Namun, tiba-tiba Pak Farid datang menghampirinya."Angga, sudah lama kamu menunggu saya?" tanya Pak Farid."Tuh kan, Angga itu sedang ada janji dengan Papa. Kamu nggak usah curiga macam-macam dong, Sayang!" rayu Lita. Aku pun terdiam, lalu menghampiri papa mertua."Pah, apa kabarnya?" tanyaku pada mertua yang berada di dekat Angga."Baik, Zaki. Saya dan Angga permisi, kamu lanjutkan saja ngobrolnya dengan Lita," tuturnya. Mungkin aku salah paham terhadap Lita. Buktinya papanya tetap meminta aku yang menemani putrinya.Ak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status