Share

xiii. Obsesi

“Jadi, kau bukan seorang pendusta, Manis. Tolong maafkan aku sepenuh hati. Aku terlalu tidak percaya kepadamu, dan Daniel, pasti akan sangat marah mendengar kabar ini.” Gerry duduk menyilangkan kakinya di sofa dengan sebatang rokok yang terapit di sela jemarinya. Asap pekat terbentang di atas wajahku. Sedangkan, aku masih di sini, terbaring di lantai dengan celanaku yang masih tergeletak di samping kakiku. Bajuku sobek, dan bibirku bengkak, berdarah. Aku teramat malu untuk bangun dan mendapati diriku sendiri, walau, sesungguhnya aku memang tidak sanggup buat berdiri. Seolah benar kalau ini adalah hari kematianku. Hari di mana aku meninggalkan semuanya, dan pergi ke dunia yang lebih tenang.

Hanya setengah jam. Namun, aku merasakan badanku benar-benar hancur. Aku masih terengah, dan kemaluanku berdenyut, pedih. Suara Gerry yang mendesah terus terngiang di kepalaku, bahkan ekspresinya, seluruh perbuatannya yang tidak akan pernah bisa kumaafkan seumur hidupku. Tidak akan rela.

“Berikan nom
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status