Share

xv. Berhenti Berharap

“Kenapa aku harus hidup seperti ini?” Aku berbaring di sofa dengan Gerry yang berada di samping betisku, mengoleskan obat merah dan melilitkan kain perban di telapak kakiku. Aku tidak sadar kalau aku telah menginjak pecahan beling dari kekacauan yang disebabkan oleh lelaki berengsek itu, dan baru sekarang merasakan sakitnya yang menyatu di dalam tubuhku. Seolah memberiku jawab jika alasan sebenarnya aku dilahirkan adalah untuk menanggung segala jenis kepedihan ini sendirian. Luka sobek yang besar, darah segar yang mengalir, dan air mataku yang kembali kering. Pada kenyataannya, Tuhan memang belum mengizinkanku untuk mati ㅡtidak dengan cara konyol iniㅡ dan aku tidak akan pernah bisa keluar dari tempat ini. Sama sekali.

Secara cepat, Gerry meletakkan obat itu di meja, dan aku mulai menertawakan diriku sendiri lagi hari ini. Ditampar oleh lelaki yang membayarku, namun, aku tidak pernah menerima uangnya, mencoba untuk bunuh diri, dan pada akhirnya justru terlempar kembali ke tempat ini, be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status