Share

Bab 8

“Ya, wajarlah istri ikut suami. Kamunya aja yang terlalu banget sama istrimu. Di mana-mana juga gitu. Orang-orang teteh kmau juga pada ikut suaminya.”

“Ya memang wajar, tapi dia juga masih punya orang tua. Mau sampai kapan coba Ibu nahan dia buat silaturahmi ke sana. Sama-sama punya ank perempuan, harusnya ibu juga bisa ngerti. Tiap lebaran aja ibu suka sedih kalau Teh Dewi enggak pulang ke sini. Kenapa sikap ibu malah sebaliknya sama Yasmin? Lagian kita juga cuma pergi buat sementara, enggak selamanya.”

“Ya sudah sana kalau mau pergi! Manjakan terus saja istrimu itu.”

“Memangnya salah kalau suami mengantar istrinya pulang ke rumah orang tuanya, Bu?” ucapku yang sudah tako tahan lagi. 

Entah kenapa, semakin dibiarkan wanita ini terus saja menginjak-injak harga diriku.

“Ya, kalau istrinya bener sih enggak apa-apa?”

“Emang selama ini aku kurang bener apa? Hanya aku enggak punya anak ibu selalu saja menyudutk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status