Share

Bab 12

BAGIAN 12

Aku terhenyak mendengar permintaan anak lelaki ku.

Ku tatap dia kembali, rasanya baru kemarin aku menggendongnya dan selalu menasehatinya, sekarang anak itu sudah bisa berpikir jauh lebih dewasa dari aku.

“Kamu mau ibu pakai hijab Nak?” tanyaku kembali sembari membelai rambutnya.

Hanif pun menganguk.

“Wajah ibu cantik, tapi ibu harus menutup rambut ibu. Bu, kemauan ini bukan Hanif yang suruh. Tapi Allah yang menyuruh ibu menutup aurat.”

Seketika aku tertunduk malu saat mendengarnya bicara seperti itu.

Aku menganggukan kepala, meskipun belum ada niat untuk memakai hijab, namun aku harus mempertimbangkannya. Karena banyak tawaran kerja yang menuntut ku tak boleh memakai hijab.

“Nak, ibu pulang dulu ya? Ibu Neni takutnya sudah ada di rumah. Kamu baik-baik ya disini.”

Hanif mengangguk dan mencium tanganku.

Sebelum berlalu meninggalkannya, Hanif kembali memanggil ku.

“Ibu...”

“Ya Nak?.”

“Jangan khawatir kan tentang rizki Bu, Allah menggantinya jika ibu meninggal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status