Share

BAB 20

"Marry, maafkan istriku ya." Kata Nandean di telinganya.

Marry melenguh.

"Salam dari Leang untuk Tante Marry cantik." Kata Nandean lagi.

Bulir bening mengalir dari mata Marry. 

Lalu isaknya perlahan terdengar.

Ternyata dia bisa takut, dia juga bisa menangis. Pikirku. Entah menangis marah atau menangis menyesal.

"Marry, semua orang menyayangimu. Saya dan Mamamu juga sangat menyayangimu. Meski kau suka melawan, sering buat kami marah, kami tetap menyayangimu." Kata Bapak.

"Siang malam kami mendoakan keselamatanmu, siang malam kami mengharapkan kesembuhanmu. Cepatlah kau sembuh dan mulai hidupmu yang baru." Lanjut Bapak.

Marry terisak semakin keras. Tapi ia tak mengatakan apa pun.

Aku tak tahu harus mengatakan apa lagi. Yang kutahu, saat ini aku merasa lega karena Marry sudah dalam keadaan sadar kembali, rasa bersalahku sedikit berkurang.

Mama mengusap-usap lengan Marry, memberinya penguatan dan penghiburan.

"Cep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status