Share

Bab 15 A

“Mau kemana, Mas?” tanyaku saat melihat Mas Bayu hendak pergi lagi, sesaat setelah kami tiba di rumah.

Bahkan, dia pun belum mengganti baju kerjanya, apalagi bersih-bersih. Dia hanya meletakkan tas kerjanya dan menggantinya dengan tas kecil tempat ia menaruh HP dan dompetnya.

“Mau ada urusan sama temen,” jawabnya. Tak lupa sebuah kecupan lembut mendarat di keningku.

Meski dia berlaku lembut seperti itu, tetap saja aku penasaran. Jawaban ada urusan seperti itu menandakan dia tak ingin aku tahu urusannya lebih detil. Terpaksa, aku urung untuk bertanya. Karena aku hanya menginginkan keterbukaan. Buat apa sebuah hubungan tanpa saling percaya. Toh, aku tak akan membicarakan urusannya ke orang lain.

“Kamu belum makan lho, Mas.” Aku mengingatkan. Sebenarnya aku hanya ingin menahannya saja, karena aku pun juga belum masak.

“Nanti Mas makan sama temen,” jawabnya sambil memasang helmnya. Bergegas dibukanya pintu pagar untuk mengeluarkan motornya. Lalu dia pergi meninggalkanku yang masih term
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
makanya bicara sama suami mu. bicara aja takut tapi bikin anak g takut malahan nagih. dg ngebatin dlm hati kau pikir suami mu bakal mengerti? istri sah lebih berhak dari mantan.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status