/ Romansa / ALASKA / BAB 9 BAIKKAN

공유

BAB 9 BAIKKAN

작가: KEYCHA KEY
last update 최신 업데이트: 2021-09-23 17:11:14

Alaska kali ini tengah berfikir keras di taman kampusnya. Ia berfikir kenapa harus dia yang berada di posisi ini?

Di saat dirinya menaruh harapan malah di kecewakan. 

Terlintas dalam benak pria itu. Akan suatu hal yang terjadi di rumah Yesa saat ia datang berkunjung. Akhir-akhir ini, banyak yang terjadi bahkan saat ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Yesa. 

“Woy! Kenapa lo?” Kaget Azka pada Alaska yang masih melamun dengan tatapan datar. 

“Gak apa-apa. Baru dateng aja, lu?” tanya Alaska spontan pada Azka yang malah cengengesan. 

“Eh, katanya sekarang kelas on time! Ayok buruan ke aula!” ajak Azka seraya menyeret tangan Alaska untuk bergegas menguntit cengengesan.

*** 

Heran deh, Alaska itu mentalnya terbuat dari apa sih? Ampe masih berani datang ke rumah Yesa hanya karena alasan masih cinta.

Bahkan ia juga gak mikir kalo nanti dia bakalan kecewa. 

Malam ini, di tempat yang sama, masih terdengar kericuhan.

Namun, tak separah yang kemaren. Kali ini, Alaska berinisiatif untuk menyalakan bel tamu untuk bisa bertemu dengan Yesa. Akan tetapi, hati kecilnya berkata. 

 'Apa yang terjadi di dalam?' 

Padahal, Alaska ingin menekan bel tamu yang terletak rapi tepat di samping pintu Yesa. Akan tetapi, suara ricuh dari dalam membuat Alaska enggan.

Alaska yang mendengar suara pintu akan di buka, sontak berdiri dan berharap itu adalah kekasihnya. Tapi, harapannya salah. Pria dewasa dengan pakaian jas rapi keluar dari dalam rumah, dan tampak terkejut dengan kehadiran Alaska di depan rumahnya.

"Siapa kamu?" tanyanya ketus pada Alaska.

Alaska sontak membungkukkan badannya, seraya mengulurkan tangannya pada pria itu, menandakan jika ia menghormati orang yang lebih tua darinya itu.

"Saya tanya, kamu siapa?" ujarnya lagi dengan suara lantang dan tak menghiraukan uluran tangan Alaska.

Namun, jika dilihat dari sikapnya, dia orang yang sombong.

"Maaf, Om. Saya Bhalendra Alaska Arlic. Pacarnya Yesa. Yesa-nya ada, Om?" jawab Alaska.

"Hahaha, pacar Yesa? Yang bener aja kamu! Yesa itu udah punya pacar. Jangan mengada-ngada deh kamu!" tukas pria itu lagi yang membuat Alaska bergetar mendengarnya .

"Pa-pacar gimana ya, Om? Saya itu kan pacarnya Yesa. Kita pacaran udah setahun, Om," tutur Alaska menjelaskan.

"Kamu itu anak dari mana sih? Kamu pakai mobil apa ke sini? Kok ngaku pacar anak saya! Anak saya itu pacarnya tajir, dan selevel dengan keluarga saya, gak kayak kamu!" caci pria itu pada Alaska yang tak kuasa menahan sesak di dadanya.

"Rania! Panggilkan anak kamu itu! Ada orang yang ngaku-ngaku jadi pacarnya." timpal pria itu lagi pada wanita yang menurut Alaska itu adalah istrinya, entahlah.

Alaska juga tak begitu mengenal keluarga Yesa. Apa mungkin itu ayahnya? Terlihat sangat sombong dengan orang yang sederhana.

"Apaan sih kamu? Orang mau berangkat ngantor malah nyuruh panggil Yesa, Panggil aja sendiri!" balas wanita itu yang tak mengindahkan perintah suaminya.

Keluarga Yesa amat membuat kepala Alaska pecah, keributan, debat, terjadi di sini.

Apa isi benak orang kaya itu hanya uang dan karir saja? Sehingga tak peduli, jika tak ada waktu dengan keluarga.

Entahlah ..

"Yesa!" teriak pria itu.

"Ih apaan sih Mi, Pi? Berisik aja tau gak? Tadi berantem, sekarang malah panggil Yesa, ada apa sih, Pi?” omel Yesa yang turun dari tangga rumahnya dan menghampiri pria itu, yang sesuai dugaan Alaska jika itu adalah ayah kekasihnya, dan akan menjadi calon mertua baginya nanti.

Tapi Alaska berfikir, jika keluarga Yesa tak begitu menyukai dirinya.

"Sini kamu! Ini anak ngaku pacar kamu, apa bener begitu?" tanya pria itu pada Yesa, yang sontak kaget bukan main, jika ia mendapati Alaska berdiri di depan rumahnya dan tepat di hadapan sang ayah.

"I-iya, Pi. Ini Alaska," tutur Yesa terbata, karena takut akan kemarahan ayahnya.

"Hahaha, yang bener aja kamu Yesa? punya pacar kegini," ledek mami Yesa pada anaknya yang menahan malu.

"Terus pacar kamu yang kemaren kamu ke mana kan hah?"

Suasana di sana, tak sesuai dengan harapan Alaska. Ia berharap jika hari ini adalah hari untuk ia akan baikkan dengan kekasihnya itu, tapi nyatanya? Hanya hinaan, cacian, dan celaan yang terjadi pada dirinya yang tak kuasa untuk bertahan dari sana.

"Hentikan, Om! Saya memang bukan berasal dari keluarga orang kaya, dan saya juga seorang anak kost yang mengejar sebuah kesuksesan di kota orang, tapi saya janji, saya bisa membahagiakan Yesa!" bantah Alaska tegas karena tak kuat menahan cacian sang ayah Yesa yang begitu menghujam dirinya.

"Lelucon apa yang kamu lontarkan anak muda?" ledek Ayah Yesa lagi.

"Saya, bukan berlelucon, Om! Tapi yang saya ucapkan nyata adanya. Uang bisa dicari, tapi kebersamaan, hati dan cinta itu gak bisa dibeli!" bantah Alaska lagi.

"Kurang ajar sekali anak ini," geram ayah Yesa yang hampir akan memukuli Alaska yang berdiri kokoh di .sana, siap untuk resiko yang ada demi meyakinkan ayah Yesa.

"Udah diam!" teriak Yesa sebelum semuanya semakin panjang, dan sebelum pukulan melayang di pipi Alaska.

"Berdebat untuk hal yang gak penting gak ada gunanya tau gak!"

"Kamu urus ini orang! Papi gak mau kamu berhubungan dengan dia lagi! Bikin malu aja!" hardik pria itu pada Yesa yang mengernyitkan dahinya yang tengah kesal.

"Kamu tuh ngapain sih ke sini gak bilang-bilang?" tukas Yesa pada Alaska.

"Alaska pengen ketemu kamu, Alaska gak mau kehilangan kamu by. Alaska tau, kemaren itu kamu lakuin itu semua karena Alaska yang gak bisa bikin kamu bahagia dengan mobil dan benda-benda yang branded. Alaska nyesel by, Alaska janji untuk ke depannya Alaska bakalan wujudin itu semua," ujar Alaska yang sontak memeluk gadis itu dan menangis.

"Gak, aku gak mau!" tolak Yesa.

"Kasih Alaska satu kali kesempatan buat wujudinnya by. Alaska mohon," tutur Alaska dalam tangisnya.

Yesa yang sontak menghela napas, akhirnya mengiyakan apa yang dikatakan Alaska.

"Ya udah, masih ada satu kesempatan buat kamu buktiin ya!"

"Tapi tinggalin semua yang udah kamu lakuin kemarin, Alaska gak suka!" Tegas Langit lagi pada kekasihnya itu.

"Iya-iya," jawab Yesa yang melepas pelukan Alaska darinya.

"Beneran kan?"

"Iya beneran," jawab Yesa lagi.

"Makasih ya by,"

"Tapi ada syaratnya! Kamu harus buktiin sama aku kalo kamu bisa bahagiain aku dengan semua yang aku mau!"

"Iya janji! Tapi, Alaska butuh proses untuk semua itu by. Dan Alaska minta, dampingin Alaska terus sampai bisa di titik kasih semua yang kamu mau dengan hasil jerih payah Alaska sendiri," tukas Alaska pada Yesa, yang tak ingin membuat wanitanya itu kecewa dalam waktu dekat.

Sontak Alaska yang kembali memeluk Yesa, merasa lega karena telah kembali baikkan dengan kekasihnya.

"Aku tau, makanya aku ragu," timpal Yesa yang sontak membuat Alaska kembali bertanya dalam hatinya.

"Ragu? Kenapa?"

"Ragu, kalo kamu gak bisa bahagiain aku nantinya. Secara nyokap dan bokap aku gak mau punya menantu yang kere, Ka! Aku juga gak mau bikin nyokap sama bokap aku malu. Jangan kan itu, mereka yang udah puas dengan uang serta harta pun terkadang masih ada pertengkaran," tutur Yesa.

"Iya kalo itu, Alaska paham kok by. Alaska janji dan yakin, kalo kita gak akan berantem dan bisa bahagiain mereka. Dan satu hal lagi, uang bisa dicari. Tapi sayang dan cinta gak bisa dibeli by! Percaya ama Alaska, Alaska sadar kalo selama ini hal yang kamu lakukan itu karena rasa sedih juga kecewa terhadap Alaska yang gak bisa kasih,"

"Iya dan aku juga gak mau diejek sama mereka! Jujur malu punya pasangan yang gak selevel!"

Deg

Ingin rasanya menangis di tempat, tapi nyatanya tak bisa! Semua tertahan begitu saja. Bahkan mulut pun enggan berkutik, meskipun rasa bahagia masih menetap.

-------------

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • ALASKA   BAB 31 KARMA IS THE REAL

    “Alaska, kok lo malah main tinggal gue aja sih sama tu orang di depan?” Dengus Azka yang berlari mengejar Alaska yang bergegas masuk ke dalam rumah."Gue gak mau bergulat dengan masa lalu yang udah bikin gue tertatih! Gue gak mau harus mengulang sejarah sama orang yang berulang kali bikin gue kecewa. Dia hadir, cuma gak mau anak yang ada dalam perutnya itu lahir tanpa ayah. Gue tau, kalo gue jahat gak mau dampingin dia, karena jujur dari hati yang paling dalam gue masih sayang sama dia Ka!” tutur Alaska seraya menyeka air mata yang ikut tumpah ketika mulutnya melontarkan kalimat yang membuatnya pilu itu.“Sayang sama orang salah! Itu karma buat dia, karena udah nyakitin perasaan orang yang tulus sama dia, dan gak mau ngerusak dia sama sekali,” timpal Azka dan menepuk pundak Alaska.“Entahlah Ka, mendingan lo suruh Yesa pulang aja. Gue gak mau nanti salah paham,” titah Alaska pada Azka yang menatapnya datar, lalu beranjak

  • ALASKA   BAB 30 CINTA ITU BERTAHAN BUKAN MENINGGALKAN

    Setiap manusia punya sisi kelemahannya masing-masing. Dan salah satu sisi kelemahan gue adalah hidup tanpa lo!••Fajar kembali menyingsing. Sesekali melihatkan diri akan satu hal yang membuat seluruh manusia di bumi melanjutkan aktivitasnya. Alaska sempat beberapa kali berdecak kagum dalam hati, ketika menatap semesta begitu bersahabat, terlebih pagi ini tampak rindang dan sejuk, juga tenang. Gak seperti biasanya.Alaska mencoba menghirup udara segar yang kali ini membuat pikirannya sedikit tenang, dari segala beban masalah yang menghampirinya. Angin sepoi-sepoi pun ikut bahagia, dengan hadirnya Alaska pagi ini yang tampak seperti Langit biru di angkasa.“Alaska!” kaget Azka yang baru saja datang dari belakang.“Lo Ka, ada apa?” tanya Alaska pada Azka lagi.“Gak ada sih, lagi pengen nyantai aja hari ini. Rasanya tenang banget ya, kalo kayak sekarang,” pungkas Azka.“Iya enak

  • ALASKA   BAB 29 PERLAHAN

    ‘Siapa bilang lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati? Nyatanya lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati!’ ujar Alaska pada dirinya sendiri yang tatkala sedang membawa motor menuju kostnya.Rasanya ia bermimpi, bahwa apa yang terjadi pada dirinya saat itu hanyalah sebuah delusi yang membawanya dalam sebuah kesengsaraan, tapi ternyata salah! Itu adalah sebuah kenyataan yang harus di terima disaat semua tak satu pun berpihak pada kita.Oh ternyata begini, rasanya menjadi dewasa. Setelah bertahun, hanya mendengar kita dari orang lain yang selalu mengeluh lelah menjalani hidupnya. Meskipun tak pernah mengusik, tapi kenapa Alaska selalu di hadirkan orang yang tak pernah memberi ketenangan pada jiwanya yang tergolong lelah itu. tak terasa hampir bentar lagi Alaska sampai di rumah kostnya. Baru sebentar ia tinggal, rasa rindunya sudah menyeruak menyesakkan dada. Sama seperti halnya ketika ditinggal oleh orang yang terkasih, baru saja sebentar tapi rindunya ud

  • ALASKA   BAB 28 ALUR TAKDIR

    Biarkan semua berjalan sesuai alurnya. Mengikuti proses sebagaimana mestinya, tak perlu berhayal tinggi dalam menjalan kan kehidupan yang nyatanya keras dan begitu kejam. Cinta bahkan tak peduli berapa besar rasa yang harus ia korbankan, bahkan luka juga tak mau tau berapa perih yang harus ia sembuhkan untuk tetap bertahan.“Bang Alaska, enak gak kuliah di Jakarta?” tanya Shania yang sedari tadi sibuk memperhatikan Alaska yang tengah berberes.“Kenapa kok nanya gitu? Emang Shania juga mau kuliah di Jakarta?” tanya Alaska lagi.“Hm, pengen tau aja bang. Karena masih takut karena belum pernah jaoh dari mama sama papa, rasanya Shania masih belum siap buat itu,” jelas adiknya yang membuat Alaska melihat kan lengkung bulan sabit di bibirnya.“Gak ada yang perlu di takutin kok Shania, semuanya juga akan jadi terbiasa. Apalagi disana, bisa lebih mandiri dari pada harus selalu tinggal sama orang tua. Tapi kalo Shania, jan

  • ALASKA   BAB 27 KEPUTUSAN TAK BERUJUNG

    Alaska berada di kamarnya dulu sewaktu masih berada di kampung. Bahkan satu pun tak ada yang berubah, hingga ia hampir saja tak ingin beranjak dari kamar itu untuk melepas kerinduan.Sementara ia harus balik ke kota untuk kembali melanjutkan hidupnya di rantau menjalani pendidikan yang hampir selesai ia tempuh. Semua rasanya terasa kembali dalam ingatan Alaska, dimana dulu ini adalah kamar pertama ia sewaktu selesai khitan. Dan ini adalah kamar dimana ia menumpahkan segala kerisauan dalam hatinya, sesekali memetik senar gitar yang hampir terlupakan olehnya. Alaska yang dulu hanya berdiam diri di kamar tanpa ada yang mau berteman dengannya, bahkan ia tidak terlalu terbuka untuk berbagai hal yang sontak membuat sekitarnya ingin menjadikan Alaska sebagai menantunya. Alaska hanya tertegun ketika mengingat semua itu, ia harus kuat tak ada lagi Alaska yang harus rapuh ketika mengingat masa lalu yang begitu menghancurkan dirinya. Flashback adalah salah satu cara terbodoh yang

  • ALASKA   BAB 26 PERDEBATAN

    “Alaska tetap gak mau buat di jodohin pa, ma!” Bantah Alaska di hadapan pak Asep yang hanya bungkam dan sesekali menatap istrinya, seakan ia bersalah atas perjanjian yang mereka lakukan dua puluh tahun silam, sejak awal anak mereka masih dalam kandungan.“Apa alasan kamu gak mau Alaska? Gak sopan banget kamu ya, lancang banget di depan pak Asep ngomong gitu!” Bantah papa Alaska dengan nada yang meninggi, sedangkan di ruang tamu para manusia yang ada disana, sangat gugup dan sontak menjadi canggung.“Pah, Alaska minta maaf ya kalo kali ini Alaska harus nolak permintaan papa sama mama buat di jodohin, Alaska sadar kok kalo itu udah bikin Alaska jadi anak durhaka. Tapi Alaska minta pengertian mama sama papa, juga pak Asep. Kali ini, Alaska pengen nikmati masa muda dulu, dan cari pekerjaan yang bener-bener bikin Alaska mapan, dan siap menanggung semuanya. Sedangkan sekarang? Alaska masih berstatus kan mahasiswa,” tutur Alaska berharap ay

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status