Share

Fakta baru

"Apa-Apaan ini?!"

Aku kembali memungut lembaran kertas itu dengan senyum menyeringai.

"Bisa baca bukan?" ucapku tenang menatap tajam mata Raka yang kian memerah.

"Jadi, diperbolehkan berkemas dan tinggalkan rumahku!" lanjutku tegas.

Desi bangkit berdiri di samping suaminya, dia nampak gusar dengan ancamanku. Pun dengan Risma yang sama gelisah, tapi tidak dengan Ibu. Justru beliau diam tak melakukan pembelaan pada putra kebanggaannya itu. Apakah sejatinya beliau sudah tahu jika surat rumah ini atas namaku?

"Hei, kamu ini kenapa sih? Jahat banget sama adik sendiri!" bentak Desi dengan suara bergetar. Bahkan di saat seperti ini saja mereka tak sudi memanggilku dengan sebutan yang lebih baik untuk ditujukan kepada orang yang statusnya lebih tua dari mereka, atau sekedar menyebut namaku saja tak mereka lakukan.

"Aku punya nama, Nona!" ucapku sembari bersedekap dada. "Dan apa kamu bilang tadi? Aku jahat?" ulangku lantas aku tertawa keras.

"Ya, aku jadi jahat sebab ulah kalian sendiri! Kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status