Share

Kejutan pertama

Sepulang kerja aku segera tancap gas menuju rumah Kakek Beno, jika tidak macet maka aku akan sampai sekitar jam setengah enam. Saat hendak menstarter motor, Rika memanggilku dengan keras.

"Apa?" jawabku saat ia sudah berdiri di dekat motorku.

"Kamu mau langsung pulang?" tanyanya.

"Enggak aku ada urusan bentar, kenapa?"

"Oh, itu tadi Mbak Nurma pesan katanya besok pemilik cafe mau datang. Jadi kita diminta datang lebih awal, jam 7 udah harus datang katanya." jelasnya.

"Bang Haikal?" tanyaku memastikan.

"Bukan! Bang Hanan, pemiliknya sendiri yang mau datang."

"Oh!"

"Oh doang?"

"Ya terus?"

"Au Ah! Yaudah, aku mau pulang. Besok jangan telat!"

"Oke!"

Setelahnya gegas aku melajukan motor meninggalkan halaman kafe menuju kota S, rumah Kakek Beno.

Sepanjang perjalanan, mendadak aku kepikiran soal Ayah kandungku. Sejujurnya aku sangat penasaran siapa sebenarnya dia? Kata Kakek Beno, dulu Ayah mau bertanggung jawab sama Ibu dan aku tapi faktor ekonomi yang menghalanginya. Itu artinya, belia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status