Share

Menepis keraguan

Mataku mengerjap beberapa kali, tenggorokanku rasanya kering sekali. Aku menggeliat dan tak ku temukan suamiku di sebelahku, ingatanku kembali ke beberapa saat yang lalu dimana kami pulang dari kafe dan aku mendadak muntah-muntah.

Aku kembali tersenyum kala ingat tebakan suamiku bahwa aku tengah hamil, tetapi setelah dilakukan tes hasilnya masih negatif.

Cklek,

Bunyi handle pintu kamar mandi menarik perhatianku, rupanya suamiku baru saja dari dalam sana. Wajahnya sudah basah dan terlihat semakin tampan saja.

"Sayang udah bangun?" tanyanya sembari melangkah mendekat. Lalu duduk di sampingku.

"Masih pusing?" tanyanya lagi nampak khawatir dengan menempelkan punggung tangannya di keningku.

"Udah mendingan tapi masih lemes." jawabku pelan. Menaikkan kepalaku ke pangkuannya.

"Kamu kenapa sih? Cerita dong sama aku, Yang!" ucapnya sembari mengusap kepalaku.

"Gak papa, Yang! Maaf ya, udah bikin kamu khawatir. Aku hanya-" jawabku tertahan di tenggorokan. Ah, rasanya tak sampai hati aku mengucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status