Share

Makan Bersama Imas

“Loh, teuacan pulang, Zam?” Wajah Imas yang berada di dalam ponselku langsung hilang, kedatangan Deri membuatku secepat kilat menekan tombol kembali hingga layar berubah menjadi deretan menu.

“Baru mau.” Aku menyahut seadanya, kuraih tas dengan lemas, memasukkan laptop dan beberapa berkas.

“Kunaon atuh, Zam? Kamu teh kelihatan kuyu sekali.” Deri malah menarik kursi di sampingku dan duduk menatap dengan raut wajah penasaran.

“Masa?” ucapku sambil menoleh. Deri langsung mengangguk.

Kuhela napas dalam, lalu mengitari sekitar dengan tatapan. Keadaan sudah sepi, mungkin ada baiknya aku bertanya pada Deri perihal kejanggalan di hati.

“Der, memangnya pelet itu beneran ada?” tanyaku.

“Bahas pelet lagi …,”

“Ssstt!” ucapku cepat karena merasa nada intonasi suara Deri telalu tinggi, aku tak mau siapa pun tahu perihal ini.

“Iya, iya. Punten.” Deri berujar dan memelankan suaranya.

“Kenapa sih, Zam. Nanyain begituan terus? Aku teh jadi takut,” cetusnya seraya menggidikkan kedua bahu.

“Jawab saja, p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muniroh Marpaung
bagus ceritanya,semangat thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status