Share

Move On

Setelah pertemuan terakhir mereka, Bimbim ngundang Dinda ke rumahnya dengan salah satu agenda adalah nanyain perkembangan Dinda dengan gebetan yang diincarnya. Dan hasilnya emang udah ketebak. Bimbim nggak heran waktu si tomboy nyebutin angka probabilitas keberhasilan yang cuma dua persen lebih sedikit. Bimbim jelas sedih. Sandro yang juga ada di situ juga ikutan sedih, tapi apa boleh buat. Mereka emang nggak bisa bikin apa-apa selain ngehibur Dinda.

Untuk ngelupain masalah mereka bertiga sepakat untuk ngisi waktu bukan dengan nyanyi-nyanyi sambil main gitar seperti biasa, tapi nanggepin email-email tadi. Email yang masuk umumnya berisi pujian dan terima kasih. Tapi ada juga yang ngekritik. Itu bisa dimaklumin karena aplikasinya masih jauh dari sempurna.

“Ini ada calon klien,” kata Dinda seabis ngebaca sebuah email. “Dia minta dibantu untuk dicariin pacar."

"Kenapa gak isi sendiri form-nya?" Sandro nanya sambil ngelahap gorengan yang dibeli dari warung Mbak Mimin.

"Dia ngakunya ga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status