Share

ARSHAKA
ARSHAKA
Author: Listri Amanda Putri

1. Cowok Urakan

"Terus lo putus sama si angel?" Tanya David yang tiba-tiba saja muncul sambil membawa dua botol air mineral dingin.

Arshaka mengambil air mineral yang dibawa oleh David, meneguknya dengan cepat untuk kembali membasahi tenggorokannya hingga jakunnya naik turun dan mengisi energinya sehabis bermain basket.

David duduk disamping Arshaka, salah satu sahabat yang sudah menemani Arshaka sejak masih duduk dibangku SMP hingga sekarang mereka berada di kelas 3 SMA.

"Hmm..."

David menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa? Cewek secantik itu lo putusin gitu aja?" Tanyanya histeris.

Arshaka diam sejenak, memperhatikan sekelilingnya dan orang-orang yang berada diluar lapangan. Perempuan-perempuan yang sedang melirik ke arahnya dengan tatapan kagum dan penuh cinta.

"Terlalu murahan. And you know what's the important things?" Tanya Arshaka.

David diam menunggu hingga Arshaka menyunggingkan senyuman nakalnya dan menepuk bahunya kuat.

"Gue udah tau rasa tubuh dia, dan gue udah gak penasaran lagi sama dia." Bisik Arshaka.

Setelah mengatakan itu, Arshaka langsung kembali ke lapangan basket untuk melanjutkan latihannya pagi ini bersama dengan teman-teman satu teamnya yang lain.

Jangan tanya kenapa Arshaka dan tim basket lainnya bisa latihan di pagi hari kayak sekarang dan gak masuk kelas. Itu karena mereka selalu bawa juara untuk sekolah setiap kali mengikuti perlombaan dan hal itu juga yang ngebuat ada banyak tim dari sekolah lain yang tertantang untuk mengalahkan mereka di pertandingan lain.

"Bajingan gila." Gumam David sambil geleng-geleng kepala.

Arshaka manggil seluruh anggota timnya dengan sekali gerakan tangan, aura pemimpinnya menguar begitu kuat bahkan dari kejauhan.

"Gue minta lo semua fokus latihan untuk seminggu kedepan. Inget, lawan kita kali ini dari SMA Kartika dan gue mau kita kalahin mereka." Ucap Arshaka dengan wajah garangnya.

"Siap Ar!" Jawab mereka kompak.

******

Arshaka, salah satu most wanted di SMA Garuda Indonesia. Punya banyak fans yang selalu kasih hadiah untuk dirinya setiap harinya. Walaupun semua orang tahu gimana brengseknya Arshaka sebagai laki-laki, tapi ketampanannya memang gak pernah berbohong sama sekali.

Suka main perempuan, kasar dan suka berbuat onar. Gak ada satupun guru yang tidak hafal dengan sifat Arshaka dan gak ada satupun hukuman yang belum pernah dirasakan oleh Arshaka.

Kali ini setelah selesai dengan latihannya, ia berjalan bersama dengan teman-temannya menuju ke kantin untuk makan siang. Geng yang terdiri dari 4l laki-laki yang sifatnya kurang lebih sama.

Di sebelah kanan Arshaka ada David, salah satu sahabat Arshaka yang sama brengseknya. Suka main perempuan, suka clubbing dan suka balapan liar.

Disebelah kiri Arshaka sekarang ada Felix, bocah blasteran Indo-Aussie yang suka hidup bebas. Yaa, gak pernah main perempuan sih, tapi sifatnya juga gak beda jauh. Senang balapan liar sampai pernah ditahan di kantor polisi seharian.

Dan yang terakhir, yang berjalan tepat di samping Felix dengan gaya santainya, Raka. Bocah tengil yang suka mancing emosi tapi juga baik. Bingungkan?

"Rokok gue abis, lo pada ada yang bawa rokok gak?" Tanya Raka dengan santai.

"Ada, gue tinggal di basecamp. Lo ambil aja ntar abis makan siang." Jawab Arshaka santai.

Raka langsung tersenyum, "Emang lo yang terbaik."

Keempatnya masuk ke dalam kantin suasana yang tadinya tenang langsung berubah riuh karena kehadiran keempatnya yang sama-sama most wanted di sekolah ini.

Siapa yang gak kenal mereka berempat maka bisa dipastikan orang itu jauh lebih cupu dari siswa yang jadi bahan bullyan Angel, mantan Arshaka.

"Wah... Hari ini Arshaka ganteng bangettt!!"

"Iyaaa, David juga ganteng. Liat deh, gaya jalannya aja cool banget!"

"Nggak! Menurut gue malah Raka yang jauh lebih ganteng. Lo liat aja senyumannya, apalagi Felix. Duh, bisa gak sih gue jadi pacar salah satu dari mereka?"

"Jangan mimpi deh.. orang kayak mereka pasti maunya sama yang cantik."

"Iya apalagi Arshaka yang gantengnya apotek tutup! Alias gak ada obat."

Bisik-bisik siswi yang lagi makan di kantin terus bersahutan setelah kedatangan Arshaka dan gengnya ke kantin. Hal itu ngebuat Arshaka makin besar kepala, lihat saja senyuman miringnya yang terlihat senang.

"Lo gak jijik ngeliat mereka semua?" Tanya Mila.

Alice mengerutkan keningnya sambil melirik ke sekeliling, "Jijik ngeliat siapa? Cewek-cewek yang heboh disana?" Tanyanya sambil menunjuk dengan sendok ke arah jarum jam 8.

Mila menganggukkan kepalanya, "Kenapa sih mereka heboh banget setiap ngeliat mereka?" Tanyanya.

Alice melirik ke belakangnya tepat ke arah empat most wanted sedang berdiri dan memilih makanan mereka.

"Ahh... Empat cowok ganteng disana? Pasti hebohnya, Mil. Siapa yang gak demen sama mereka? Ganteng plus kaya raya lagi." Ungkapnya.

"Tetep aja, mereka terlalu brengsek dan urakan buat diidolain. Emangnya gak ada idola yang lebih baik apa?" Pikirnya.

Mila memakan mienya dengan cepat sebelum kuah baksonya menjadi dingin. Disaat ia masih fokus menikmati makanannya, tiba-tiba saja..

Traakkk

Mila dan Alice langsung tersentak kaget, Mila yang emang gampang kagetan langsung memegang dadanya sendiri tepat di jantungnya yang berdebar kencang.

"Kita duduk disini, boleh kan?" Tanya Arshaka dengan wajah dinginnya.

"Well.. gak ada bangku lain yang kosong, boleh kan?" Tanya Felix.

Mila merasakan denyut jantungnya berdegup kencang saat kedua matanya bertemu dengan tatapan tajam Arshaka. Refleks, ia menundukkan kepalanya, terdiam dan mencoba menghindar dari tatapan dingin yang membuat nyalinya ciut. Kedua bibirnya bergetar, ia benar-benar tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

"I-iya boleh kak. Duduk aja." Ucap Alice dengan hangat.

Sontak Mila langsung melayangkan tatapan tajam pada sahabatnya itu, 'Sial, Alice padahal tau gue abis aja ngomongin mereka, kenapa sekarang malah dibolehin duduk disini sih?!' batinnya menggerutu.

Arshaka duduk tepat di hadapan Mila, ia menatap gadis itu dengan tatapan tajam dan wajahnya yang datar.

"Lo gak makan?" Tanya Arshaka.

Semua teman-temannya bingung Arshaka bertanya ke siapa hingga mereka melihat sendiri tatapan Arshaka yang tak putus menatap Mila. Termasuk juga Alice yang sama bingungnya.

Tuk

Arshaka menendang meja cukup kuat, "Heh, lo yang nundukkin kepala! Gue nanya anjing!" Katanya.

Mila langsung tersentak dan mengangkat kepalanya setelah itu, "I-iya?"

"Lo gak makan?" Tanyanya lagi.

Glek

"I-ini makan kok kak." Jawabnya gugup.

Arshaka tersenyum miring, "Makan? Makanan lo dibawah meja? Ngapain nunduk terus?"

"Santai aja, kita tau kok gak semua orang bisa tahan sama pesona kita. Tapi lo gak perlu terlalu gugup, anggap aja ini keberuntungan buat lo apalagi bisa makan hadap-hadapan sama Arshaka." Kata Raka dengan pedenya.

Mila menggigit bibirnya sendiri untuk menahan emosinya, emangnya dia kelihatan kayak cewek-cewek gila yang lain? Emangnya dia kelihatan tertarik sama cowok-cowok yang duduk di mejanya saat ini?

'Nggak sama kali! Siapa yang suka sama cowok urakan kayak kalian semua?' batinnya nenggerutu.

Arshaka menaikkan sebelah alisnya saat melihat Mila, dimatanya saat ini Mila yang sedang menggigit bibirnya sendiri terlihat menggoda.

"Menarik." Gumamnya pelan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status