Bab 47
Setelah membahas pekerjaan, Darmawan mendehem sambil memandangi wajah Karin dengan seksama. “Apa ada sesuatu pada wajah saya?” tanya Karin merasa kurang percaya diri karena kliennya itu memandanginya dengan lekat. “Tidak. Kau selalu terlihat cantik, Karin.”Karin membaca situasi yang aneh itu, pak Darmawan bersikap lain dari biasanya tapi yang keluar dari mulutnya hanya ucapan terima kasih sambil menyesap tehnya dengan terburu-buru. “Apa kau terburu-buru?”“Yah, saya harus mengecek anak saya.” “Ah, yah siapa nama anakmu, Matthew ‘kan? Boleh aku bertemu dengannya?”“Maaf, rasanya saat ini dalam situasi yang tidak tepat, Pak karena mungkin saja ia masih tertidur saat ini.”“Nanti kau akan tinggal di mana di Eropa? Aku memiliki mansion di sSelamat pagi para pembacaku, semoga kalian sehat selalu yah, sekarang aku ukan update mulai dari jam 7 pagi gitu yah karena kalo kesiangan takut nggak sempet, maklumlah banyak kegiatan yang mesti saya lakukan, jangan lupa baca novelku yang lainnya yah di GoodNovel. Selamat membaca.Bab 48“Dia juga punya nilai lebih Karin, entah kenapa aku menjadi resah bila melihatmu bersama pria lain.”“Kau harus yakin, aku adalah istrimu, aku hanya akan mencintaimu saja di seumur hidupku ini. Jadi kau tidak perlu khawatir akan kehilangan aku.”“Aku...” sela Wilson masih khawatir.“Kau adalah pria yang paling tampan sedunia bagiku, Wilson! Sadarilah hal itu, aku tergila-gila padamu!” sela Karin sambil tergelak. Entah kenapa dengan suaminya ini, Karin tidaj mengerti kenapa Wilson menjadi sangat tidak percaya diri begitu.“Aku akan merasa s
Halo para pembaca, mulai besok aku update bab terbaru jam 8-9 malam yah karena banyak kesibukan bisnis saat-saat ini, ikutin terus yah kisah Pesona Sebuah Ciuman. Kalau ada waktu sempatkan juga baca novelku yang lainnya yah, ketik saja Lucy Ang di aplikasi nanti novelku keluar semua. Terima kasihBab 49Karin menidurkan tubuh Wilson dan menciumi seluruh tubuh Wilson sambil menatap ke arah suaminya yang sedang menahan dirinya sambil memperhatikan setiap gerakannya. “Apa kau suka, suamiku?” bisik Karin di telinga Wilson.Wilson mengangguk sambil memejamkan matanya. Sensasi yang ditimbulkan Karin dalam dirinya sungguh dasyat tapi ia memilih membiarkan Karin terus mengambil alih permainan.Hati Karin penuh dengan ucapan syukur karena bisa mendapatkan pengganti Steven yang sangat baik seperti Wilson. Ia lalu menciumi Wilson dengan kecupan kuluman ringan pada bibir Wilson.Wilson men
Bab 50Sambil tersenyum Wilson menjawab, “Hotel menyediakan fasilitas itu, sayang, tenang saja.”“Kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Karin dengan heran melihat suaminya memperhatikan setiap yang ia lakukan.“Aku suka, kau mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.”“Itu karena aku seorang ibu. Coba kalau aku belum memiliki anak, tidak mungkin aku jadi memikirkan segala sesuatunya seperti ini.”“Kurasa meski kau belum memiliki anak, kau juga akan melakukan hal yang sama.”“Sebegitu percayakah kau padaku?”“Aku tahu karena pilihanku tidak mungkin salah.”“Beruntungnya dirimu,” balas Karin sambil tertawa.Wilson merangkul istrinya dari belakang. “Sempat tidak sekali lagi?”“Tidak sempat, ini sudah terlalu sia
Bab 51Karin segera menghubungi kedua orang tuanya. Dan yah, ternyata Karin memang memiliki saudara kembar karena dulu orang tuanya susah, mereka membiarkan kerabat mereka menyerahkan anak mereka kepada pasangan yang belum memiliki anak.Karin terduduk bingung di atas ranjang hotel. “Aku benar-benar tidak mengira memiliki saudara kembar! Apa ini nyata dan bukan mimpi?” tanya Karin kepada Wilson.Wilson memeluk istrinya yang tampaknya sangat terkejut mendengar pernyataan orang tuanya.“Itulah sebabnya tidak heran, dia begitu mirip denganmu tapi jangan dipikirkan lagi, sekarang tenang yah,” ucap Wilson sambil membelai wajah Karin.Karin baru menyadari, tangan Wilson terluka dan menjadi terkejut kerenanya. “Kau terluka!”“Tidak, ini bukan darahku tapi darah Gabriel,” kata Wilson sambil mencuci tangannya dan memperlihatka
Bab 52“Mungkin karena didikan orang tua juga sayang, itulah mengapa ia bisa melakukan hal ini.”“Mungkin juga kau benar. Jadi tidak bisakah kita menolong mereka, sayang?” tanya Karin mencemaskan keadaan keponakannya.“Bisa, tapi itu tergantung kepadamu.”“Bagaimana bisa?” tanya Karin tidak mengerti.“Kau harus berpura-pura menjadi ibunya.”“Aku? Tapi itu tidak benar, sayang.”“Untuk menyadarkan dan menstabilkan Kemmy hanya itu jalan satu-satunya yang terpikirkan olehku.”“Tidak, tidak, aku tidak bisa berbohong. Bagaimana aku bisa mengakui anak yang bukan anakku, meskipun itu keponakanku sendiri, aku harus memikirkan perasaan Matthew sebagai tanggung jawabku dan bagaimana kalau tiba waktunya kita harus pulang?”“Kalau begitu, kita hanya berhara
Bab 53“Kau tidak perlu tahu, dari mana aku tahu, kau ada di sini. Sekarang jawab pertanyaanku, kenapa kau ada di sini?” tanya Wilson masih emosi.Karin menggandeng suaminya dan menariknya untuk duduk di atas ranjang. “Kau pikir untuk apa aku ke sini?” godanya lagi sambil tersenyum.“Jawab aku Karin!”Karin malah tersenyum mendengar kemarahan Wilson. Dengan gemas ia mencium suaminya itu. “Memang susah memiliki suami pencemburu. Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau tidak bekerja?”“Bagaimana aku bisa tenang bekerja bila kau berada di tempat lain bersama pria lain!”“Bukan pria tapi pria-pria.”Wilson menepis tangan Karin.“Matthew juga 'kan perlu dihitung 'kan?" Karin menertawakan sikap Wilson yang merajuk seperti anak kecil. “Sekarang dengarkan aku,” ucap
Bab 54“Kalau sekarang?” tanya Wilson sambil merayap menciumi tubuh istrinya.“Membara!” sahut Karin sambil mengerang dan menutup matanya, menikmati sensasi sentuhan suaminya terhadap dirinya.Setelah mendiskusikan adegan yang mesti dia lakukan, Barulah Karin membuka piayamanya.Hati Wilson serasa ingin mencegahnya tapi ia mengalah dan membiarkan tubuh Karin di lihat beberapa orang kru. Ketika ia membuka matanya, Karin sedang berdiri di hadapannya dengan sebuah kaos panjang sepaha bergambarkan bikini. Senyumnya langsung mengembang karenanya.“Bagaimana bisa?” tanya Wilson dengan senang.“Aku menghubungi fotografernya dan mendiskusikan hal ini. Asal aku bisa berpose agak sexy sedikit, pakaian tidak masalah. Apa kau senang?”Wilson memeluk Karin dengan perasaan lega sambil menciuminya.Jepretan kamer
Bab 55Setelah mengecek segala sesuatunya, Karin diajak untuk membeli perlengkapan kamar dan sebagainya. Karin berpikir sebentar kemudian menyanggupi permintaan Jack.Setelah membeli bedcover, sprei cadangan, bahan makanan untuk mengisi kulkas Jack, Karin mengajak Jack untuk makan dulu karena ia sudah lapar.Untuk menyingkat waktu, akhirnya Karin lebih memilih makan di apartement baru Jack dan membantunya menyusun bahan makanan ke dalam kulkas sementara Jack bertugas menyusun bahan makanan ke dalam piring-piring.Setelah makan mungkin karena kecapean, Matthew tertidur.Jack menggendong Matthew untuk berbaring di dalam kamar, sementara Karin bisa makan sambil menunggui Matthew. “Aku minta maaf, karena menemaniku, Matthew sampai kelelahan seperti itu.”“Tidak masalah. Biarkan dia tidur sebentar, lalu kami akan segera pulang. Aku lapar,” kata Karin segera berdoa d