Share

Bab 15

"Besok sore, Abang, mau ke rumah Mamak. Kamu ikut nggak?" tanya Bang Randi, setelah selesai makan.

Saat ini, kami berdua sedang duduk di ruang tv untuk sekedar berbincang.

"Nggak, lah. Nanti mereka marah, dengar aku cerai." Aku belum siap untuk pulang kampung dan bertemu ibu, bapak.

Bukan hanya takut dimarah, tapi juga malu dengan mereka. Pernikahan baru tiga tahun, harus kandas.

Nanti, jika sudah siap. Aku akan pulang kampung, dan mengatakan semua yang terjadi padaku. Untuk saat ini, biarlah mereka tidak tahu dulu.

"Halah, paling berapa lama lah mereka marah."

"Ya, tetap aja, bakal kena marah. Abang, aja duluan yang pulang. Nanti tiga bulan lagi aku nyusul."

"Terserahmu lah. Yang penting, tetap ingat pulang."

"Iya, beres."

"Tidurlah kita. Ngantuk kali, Abang."

Aku mengangguk. Bang Randi beranjak menuju sofa. Malam ini, dia akan tidur di sana.

Kamar belakang belum kubelikan kasur. Jadi tak bisa untuk di tempati tamu.

Aku kembali ke dapur. Membersihkan sisa makanan kami, dan menyusun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
wah seruh kalau ada karin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status