Share

Bab 1252

Author: Shana
Permaisuri Agung meninggal tanpa sempat melihat wajah keturunannya.

Di dalam ruang meditasi Gunung Junga, para pelayan berlutut sambil menangis tersedu-sedu.

Di dalam istana.

Di Istana Giok, Ibu Suri mendengar kabar buruk itu dan berdiri di samping kasur dalam kondisi syok untuk waktu yang lama.

Saat Permaisuri Agung masih hidup, Ibu Suri begitu kasar dan bahkan bisa dikatakan kejam.

Sekarang setelah meninggal, ternyata Ibu Suri merasa agak sedih.

Ibu Suri menghela napas dan tenggorokannya tercekat.

"Mana Kaisar? Apa dia tahu tentang ini?"

Bibi Asih buru-buru menjawab, "Ibu Suri, Kaisar telah mengutus orang ke Gunung Junga untuk menjemput Permaisuri Agung!"

Keesokan harinya, peti mati Permaisuri Agung dibawa ke istana.

Istana mengadakan upacara pemakaman untuk kematian Permaisuri Agung dan semua anggota keluarga kerajaan harus menghadiri pemakaman tersebut.

Para selir di harem mengenakan pakaian berkabung untuk mengantar kepergian Permaisuri Agung.

Di aula duka, tangisan terus terdenga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1677

    Tidak hanya Pangeran Rio yang khawatir, Fiona sendiri juga mengkhawatirkan kondisi tubuhnya.Setelah kembali ke Klan Namrian, Fiona mulai memulihkan dirinya sendiri. Berusaha menggunakan kekuatan internalnya untuk menstabilkan Raja Serangga Beracun di dalam tubuh dan membuatnya tertidur.Dengan ini, Fiona baru bisa mengurangi serangan balik Raja Serangga Beracun padanya.Hanya saja, Raja Serangga Beracun bukanlah parasit biasa. Kemampuan Fiona saat ini masih tidak bisa mengendalikannya.Dukun yang dicarikan oleh Pangeran Rio langsung diusir olehnya.Tidak ada orang yang lebih mengenal serangan balik Raja Serangga Beracun daripada dirinya, apa gunanya mencari dukun?Itu malah akan membuat semakin banyak orang menertawainya!Selain itu, bagi rakyat Klan Namrian, tidak mengetahui rahasia Raja Serangga Beracun baru bisa membuat mereka menyerah dan berhenti berpikir untuk bertindak di luar kemampuan mereka.Pada malam hari, Pangeran Rio menyerahkan Alden pada pengasuh, lalu mendatangi kamar

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1676

    Tidak ada orang yang mengetahui keberadaan Nadine.Begitu pula Nini.Nabila sudah mengutus orang untuk mencari di berbagai tempat, tapi dia tetap tidak bisa menemukannya.Hanya saja, dia dan Yohan sudah terlalu lama meninggalkan istana, mereka tidak bisa tinggal terlalu lama di tempat ini. Jadi Nabila hanya bisa meninggalkan beberapa orang untuk terus mencari Nadine.Penyakit Nadine sangat parah, dia tidak bisa dibiarkan tinggal di luar sendirian....Pada bulan September.Udara di musim gugur terasa segar dan jernih.Pasukan sekutu yang menentang Negara Naki sudah dikalahkan sepenuhnya, sedangkan Pasukan Naki mulai menaklukkan berbagai negara.Seluruh dataran tengah terlihat seperti diselimuti oleh kabut dan sinar matahari di balik kabut itu.Hanya saja pada saat ini, orang-orang hanya bisa melihat kabut itu.Pada saat yang sama, Fiona sudah kembali ke Klan Namrian. Tempat dia dilahirkan dan dibesarkan telah menjadi wilayah Negara Naki pada saat ini.Dia berpikir, baguslah jika tidak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1675

    Saat Nabila membawa kedua putranya kembali ke tenda, dia melihat Yohan sedang menggendong si kecil dengan cemas.Arvin langsung mengadu. "Ibu! Ayah tidak gendong Adik dengan benar, Adik bahkan terjatuh dengan keras ke lantai!"Yohan, "..."Anak ini benar-benar sangat pandai dalam hal mengadu."Jangan dengar omong kosongnya. Dia tidak terjatuh, aku berhasil menangkapnya. Tekonya-lah yang terjatuh."Arvin mengangguk. "Benar, tekonya yang jatuh."Nabila bertanya dengan nada menggoda, "Arvin, apakah Adik adalah teko? Sebenarnya yang jatuh itu Adik atau teko?"Arvin menunjuk Yohan."Ayah yang jatuh!"Yohan mengerutkan keningnya, lalu bertanya pada Nabila dengan serius."Apakah anak ini bodoh?"Tidak semua keturunan Keluarga Kirian adalah orang yang cerdas.Dia semakin merasa jika Arvin sama seperti Wirano yang tidak memiliki kekhawatiran apa pun.Hanya saja, anak yang dikatakan bodoh ini memahami ucapan ayahnya dan langsung membantah."Ayah, aku tidak bodoh! Otakku cuma sedikit lamban!" Arv

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1674

    Satu bulan setelah Yukina menduduki posisi pemimpin kerajaan, dia telah menjadi pendosa terbesar di Kerajaan Puanin.Semua rakyat mengutuknya karena telah mengkhianati bangsa mereka sendiri, sedangkan para menteri mengatakan jika Yukina memang pantas mati.Di dalam istana.Dayang Meriana memasuki kamar tidur Putri Mahkota, lalu memberi tahu berita kematian Yukina pada Nini.Nini menangis tanpa suara, lalu berkata pada Dayang Meriana."Besok aku akan naik takhta!"Dayang Meriana menundukkan kepalanya dengan penuh hormat. "Baik, Hamba akan segera menyampaikan perintah ini dan mempersiapkan penobatan Yang Mulia."Hanya saja, tidak peduli apakah itu orang di dalam atau luar istana, semuanya sangat cemas setelah mengetahui Yukina sudah menyerah.Tidak ada orang yang memedulikan penobatan pemimpin kerajaan yang baru.Terdapat banyak dayang istana yang melarikan diri.Dayang Meriana menatap kekacauan ini dengan perasaan yang rumit.Jika Kerajaan Puanin memiliki pemimpin yang bijaksana, kekaca

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1673

    Setelah berpikir selama beberapa saat, Yukina berkata."Aku ... akan pergi ke kamp Pasukan Naki."Seorang pejabat segera membujuknya. "Yang Mulia! Jangan pergi ke sana!"Status pemimpin kerajaan sangat mulia dan tidak boleh melakukan hal yang berbahaya.Hanya saja Yukina berkata dengan tegas."Karena kalian mengakuiku sebagai pemimpin kerajaan, bagaimana mungkin aku cuma peduli dengan nyawaku sendiri dan sembunyi di dalam istana?""Aku harus pergi ke Negara Naki.""Kaisar Yohan juga bukan kaisar tiran yang tidak masuk akal dan bunuh orang tanpa pandang bulu.""Pasti ada jalan keluar di antara Negara Naki dan Kerajaan Puanin.""Kalian semua jangan melakukan apa pun untuk saat ini, tunggu aku kembali!""Yang Mulia ...." Beberapa pejabat tetap tidak setuju dia mengambil risiko."Keputusanku sudah bulat, kalian bisa keluar!"Yukina bertekad untuk bertindak seperti ini, jadi dia menulis dekret suksesi sebelum pergi ke Negara Naki.Jika terjadi sesuatu padanya, maka Putri Mahkota akan naik t

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1672

    Nini juga menatap Nadine dengan terkejut.Dia tidak menyangka jika Ibu akan menyerahkan takhta pada Jenderal Yukina.Hanya saja, dia yakin ini semua ada alasannya.Yukina berkata, "Yang Mulia, tolong pikirkan lagi baik-baik! Hamba tidak pantas menduduki posisi itu!"Keputusan Nadine sudah bulat.Dia membantu Yukina untuk berdiri, lalu berkata."Jenderal Yukina, cuma kamu yang bisa mengendalikan situasi saat ini.""Para pemberontak itu mau bunuh aku dengan alasan aku lahir di Negara Naki, mereka juga tidak akan mengampuni Nini.""Selain itu, semua rakyat juga menderita.""Selama kamu naik takhta dan menguasai Kerajaan Puanin, Nini dan aku baru memiliki kesempatan untuk bertahan hidup, selain itu rakyat baru bisa hidup dengan damai.""Entah apakah Kerajaan Puanin akan berperang atau berdamai dengan Negara Naki di masa depan, keputusan yang kamu ambil baru lebih meyakinkan.""Karena kamu adalah penduduk asli Kerajaan Puanin, seorang jenderal yang pegang kekuasaan militer dan sangat setia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status