Share

Jeje Makin Membuat Manthis Berubah

“Duehhh weceee…Machicaaaa…kenapa yee pake handukann sihh, ehhh sapaaaa tuhh yang lagi buru-buru berpakaian?” Vene langsung tertawa dan bilang liat aja sendiri orangnya.

Begitu  Manthis keluar kamar, dia terperanjat saat melihat Jeje sudah ada di apartemen ini.

“Ihh doskiiii…kirain siapaahhh, ehh mau keminong kok buru-buru amirrrr?”

“Sorry Je, gue buru-buru ada latihan di studio!’ kata Manthis sedikit gugup, tak menyangka manejer Vena yang suka ngegibah ini ada di sini.

“Ga usah bo’onggg dehhh, band kalian kan lagi cuti, emank studio yang mana?” Jeje langsung menarik tangan kekar Manthis. Vena yang meliat Jeje dan dan Manthis bicara, langsung permisi mau ke kamar mandi.

“A-anu Je…mau latihan buat endorse nanti!” 

“Ssssttt…sini dehh!” Jeje pun lalu menarik tubuh Manthis kemudian berbisik, Manthis langsung kaget.

“Ahh yang benerr Je...?”

“Duehhh kapan sihh eyke bo’ongg, benarannnn, tapi jangan cerita-cerita ke Vena, ini rahasia kita ajahh!’ Manthis langsung mengangguk.

Jeje kemudian tak melarang saat Manthis benar-benar pulang, sampai dia lupa pamit dengan Vena. Jeje pun tersenyum misterius sambil menutup pintu apartemen itu, sepulangnya Manthis tentu saja Jeje langsung memberondong anak asuhnya ini ngapaian saja sama Manthis.

Vena dengan enteng bilang mereka telah bercinta satu malam sampai pagi.

“Nahh puass lohh sekarang banci! Awassss lo yaa, jangan di bikin sensasi, kan lagu kami masih hits ini, ntar yang ada malah amburadul!” kata Vena tertawa.

“Tenang ajeee nekkk…semua bereesssss, job ye kayaknya bakal ngelonjak nihh, hari ini aja eyke nerima 5 telpon yang ingin ngontrak yee nyanyi!” akhirnya Vena dan Jeje pun memilah-milah yang mana yang harus di ambil dari sekian tawaran nyanyi yang masuk.

Begitu Manthis sampai di rumahnya, di teras rumahnya sudah menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan Anita.

“Kemana aja tadi malam, bilangnya mau nemani aku ke kondangan, tapi ku tunggu-tunggu sampai jam 10 malam, kamu gaa nongol-nongol juga!” Anita langsung bertanya pada Manthis yang kini sudah keluar dari mobilnya yang parkir di lobby teras.

“Astagaaaa…sorry banget sayang, asli aku lupa, abis tampil di TV dengan si Vena tadi malam!”

“Hmmm…katanya kalian ada di pub Jankass tadi malam, setelah sama-sama tampil di TV?” selidik Anita. Manthis tentu saja sangat kaget, darimana kekasihnya ini tahu kalau dia ke pub kelas atas itu.

Manthis tentu saja tak sadar, di pub itu ternyata ada seorang teman Anita yang juga mantan model dan diam-diam dia memberitahu Anita, kalau Manthis ada di sana bersama teman duetnya Vena.

“Udah dehhh…aku kan cape baru datang, masa langsung di interogasi sihh…eh kamu mau ke mana?” Manthis kaget ketika Anita malah menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumah Manthis, dan agaknya gadis ini mau pulang.

“Kan tadi kamu bilangnya cape, ya udah aku pulang dulu, silahkan kamu istirahat!” tanpa menunggu jawaban Manthis, Anita pun langsung masuk mobil dan pulang.

Di mobil Anita berkali-kali menghela nafas, kini ia seakan baru dia sadar, memiliki kekasih seorang selebritis dan masih muda harus banyak-banyak bersabar.

Namun kecemburuan mendengar Manthis bersama Vena tadi malam dan kini baru pulang, tak bisa di tahan lagi.

Sebagai wanita yang juga sempat berkecimpung dalam dunia modelling yang tentu saja bersentuhan dengan dunia selebritis. Anita tentu saja sangat paham, kalau Manthis bersama Vena tadi malam dan baru saja pulang, anak pun kecil pun juga tahu, apa yang terjadi tak perlu pengakuan Manthis lagi. 

Tapi Vena memang tipikal wanita yang tidak mau frontal, dia lebih memilih mengalah dan sementara pergi dulu.

Sejak hari itu, hubungan Anita yang baru terjalin seumur jagung kini di ujung tanduk, Manthis ternyata egois dan dia tak mau menghubung Anita, yang dianggap kekanak-kanakan. Sementara Anita menunggu-nunggu apakah kekasihnya mau mengontaknya duluan, sebagai wanita yang memiliki harga diri, Anita tak maju mengemis  kepada Manthis.

Manthis seakan lupa diri, padahal selama ini Anita lah yang banyak membimbing dirinya. Sehingga sedikit banyaknya menjadikan Manthis seperti saat ini. Manthis malah sangat sibuk menghadiri berbagai undangan, kadang dia sendiri, kadang bersama Vena.

Koran-koran dan berita infotaimen pun selalu intens memberitakan hubungan ‘istimewa’ kedua pasangan serasi ini. Bahkan ada salah satu foto amatir yang memperlihatkan Manthis dan Vena sedang jalan bergandengan tangan di sebuah mall.

Anita akhirnya benar-benar mengalah, diapun pelan-pelan mundur dari kehidupan Manthis, dia sadar tak akan bisa lagi mengekang Manthis, yang kini telah berubah sedemikian jauh dan makin liar dengan wanita selain dia.

Ternyata apa yang dibisikan Jeje, dua minggu kemudian benar-benar dia buktikan…apa itu?

Secara blak-blakan, Jeje bilang Hana Desyata seorang pemain sinetron dan juga model terkenal sejak dulu sangat menyukai Manthis, dan ingin sekali bertemu dengan musisi remaja yang sangat di gandrungi abege ini.

Jeje pun mengatur pertemuan keduanya di sebuah restoran mewah yang sangat private, sebab ini menyangkut dua manusia yang merupakan public figure serta sama-sama memiliki penggemar fanatik.

Bak botol ketemu tutup, ternyata Manthis juga sama, sangat mengidolakan artis wanita berusia 25 tahun ini, apalagi saat Hana yang blasteran ini menjadi iklan sebuah merek shampo, Manthis yang waktu itu bukan siapa-siapa serta masih kecil, sampai membeli produk itu buat rambutnya.

Kini secara tak terduga, Jeje mau mempertemukannya, tentu saja Manthis dengan senang siap datang.

Manthis datang dengan baju yang sangat rapi, sebagai bintang iklan sebuah produk pakaian terkenal, tentu saja penampilan Manthis menyesuaikan saat makan malam bersama Hana.

Usia Manthis yang kini jalan 19 tahun terlihat makin dewasa dari usianya, rambutnya yang gondrong dia ikat ala chonemage. Jambangnya yang tumbuh tipis Ia biarkan tumbuh memanjang, sehingga kesan macho terlihat dari tampilannya ini.

Begitu bertemu di meja sebuah restoran yang tentu saja masuk restoran hightclass, Hana langsung kagum dengan penampilan artis muda ini, dengan tubuh jangkungnya hampir 185 centimeter, Hana yang saat itu ber heel 10 centimeteran ternyata masih kalah tinggi.

Baju dress Hana terlihat ketat sampai pinggang, tapi agak terbuka di bagian dada, rambutnya yang di cat coklat menjuntai di kiri kanan dadanya, sehingga menutupi bagian yang agak terbuka tersebut, lipstiknya merah menyala, dengan make up yang sangat indah.

Manthis sampai melongo juga melihat kecantikan Hana, dibandingkan Vena yang seusia dengannya, Hana jauh lebih cantik.

“Kamu cantik sekali Hana!” puji Mantis sambil menyodorkan tangan, kemudian keduanya cipika cipiki.  

“Hmm…kamu juga sangat tampan, wajar deeh sekarang jadi idola remaja!” sahut Hana tak mau kalah. Sambil menatap tubuh atletis Manthis yang memakai jas warna hitam yang ngepress di badan, di padu dengan baju him yang juga hitam dan dasi warga biru gelap.

Tak lama kemudian waitress pun datang menawarkan berbagai menu di restoran mereka, mereka memilih makan pembuka terlebih dahulu dan minuman wine.

“Abis ini baru kita makanan yang berat-berat!” kata Manthis bercanda.

“Bisa ajah kamu, aku ga makan nasi kalau malam, hanya salad buah!” sahut Hana.

“Pantesss body kamu bagus banget, aku kalo ga makan nasi, pas di panggung pasti letoy dan akan ditimpuki penonton kalau nyanyinya ga bagus!” sahut Manthis tertawa, hingga Hana ikutan tertawa dan dia makin suka dengan Manthis yang apa adanya ini.

Keduanya kemudian terus ngobrol sampai 2 jam lebih, akhirnya Hana pun pamit dengan alasan dia ada syuting untuk malam ini.

Keduanya pun janji akan atur waktu lagi untuk ketemuan di lain hari.

“Oh yaa catet deh alamat apartemenku, kamu kalau lagi suntuk atau lagi santai telpon atau WA aja yaa, kita ketemuan di sana!” kata Hana sambil memeluk Manthis dan kembali cipika-cipiki sebelum akhirnya mereka berpisah. Manthis langsung mencatat di hapenya mereka pun berpisah malam ini dengan janji sesegranya akan bertemu.

*****

“Benaran Je, nilai kontraknya gede?” tanya Manthis saat Jeje menelponnya, dua hari setelah bertemu Hana Desyata.

“Benar weceee, kamu sama Vena di bayar 5 milyar lohh untuk tampil di Bali, pernikahan anak seorang pengusaha besar di sana. Pokoknya ye harus batalin yang receh-receh, ye ambil yang ini dahh, nyesel kalo ye nolak,” bujuk Jeje.

“Oke dehh 1 jam lagi aku telpon yaa, aku tanya manajemenku dulu, apakah ada jadwal yang bentrok dengan tawaran show di Bali itu!”

“Pokoknya ye jangan sampai nolak ini, nyesell ntar!” Jeje masih ngotot, Manthis hanya bilang ya-ya saja.

Manthis lalu memanggil Amang dan Nadu, kedua sahabatnya kini sudah menjadi manajer resmi Manthis, saat Nadu memperlihatkan jadwal-jadwal shownya, Manthis langsung mengangguk senang.

“Dua hari lagi kita ke Bali, ada undangan show di sana, bayarannya gede!” sahut Manthis.

“This, 5 hari lagi The Stollen’s akan melanjutkan show ke kota-kota di Kalimantan, tadi mas Andi sudah nelpon, dia bilang tiga hari dari sekarang, akan ada latihan rutin, sebelum berangkat ke Kalimantan!” Amang mengingatkan.  

“Hmmm…tak apa Mang, setelah show di Bali kita akan langsung terbang ke Jakarta, jadi kamu pesan tiket PP yaa, hubungi Jeje, minta bayaran di muka 50%!” kata Manthis. Amang hanya angkat bahu, dia lalu menelpon Jeje dan minta bayaran seperti yang Manthis sebutkan, dengan alasan mau beli tiket buat bertiga, yakni dia, Nadu dan Amang.

Dua hari kemudian Manthis, Nadu dan Amang sudah berada di Bali, shownya ternyata di sebuah Hotel Bintang 5 yang sangat eksklusife. Resepsinya berlangsung sangat khidmad sesuai dengan adat istiadat di Bali, barulah lanjut acara hiburan.

Sesaat sebelum show di ruang make up, Manthis hanya tersenyum mesem melihat pasangan duetnya Vena selalu didekati sang pengusaha itu, dia akhirnya maklum, tentu ada sesuatu antara kedua orang itu.

Manthis kemudian hanya fokus dengan shownya bersama Vena, dia tak mau melibatkan perasaaannya terhadap gadis itu. Dia tak aneh, wanita jelita seperti Vena yang sedang naik daun dan agak matrealistis, akan gampang berpindah dari satu pria ke pria lainnya. Terlebih manajer Vena, Jeje seakan sengaja terus mendekatkan keduanya.

Begitu Manthis dan Vena tampil, ribuan undangan langsung heboh, tak menyangka pasangan yang sedang top-topnya ini bisa tampil di Bali.

Manthis sempat melirik penganten wanitanya yang merupakan anak si pengusaha ini, dari tadi selalu menatapnya tajam dan saat mata mereka bentrok, senyumnya merekah.

“Hadirin sekalian, sambutlah pasangan duet paling fenomenal yang lagunya ‘Cinta Telah Dimiliki’ lagi viral di mana-mana, malam ini  sengaja khusus datang dari Jakarta akan menghibur kita semua. Kedatangan mereka tentu sangat special, karena di tengah jadwal mereka yang super sibuk and super-superrr padatttt, bisa datang malam ini, sambutlah pasangan Manthis dan Vena!” kata si MC yang gaya kenesnya, bahkan dia langsung jingkrak-jingkrak, saat intro lagu mulai dimainkan band yang ada di sana.

Dan munculah Vena dengan gaun dresnya yang panjang dan sangat indah dan agak terbuka di bagian dada, lalu di pojok berikutnya muncul Manthis dengan jas yang waah, beda dengan penampilannya saat bersama The Stollen’s yang nge rock habis.

Saat Manthis dan Vena bernyanyi dan turun ke undangan, semuanya berebut ber swa foto.  Sampai-sampai gaun panjang Vena hampir ke injak ratusan undangan yang terlihat antusias itu.

Manthis juga sama, tak sedikit para ibu-ibu yang memeluk dan mencubit pipinya, bahkan rambutnya yang diikat chonemage sampai di tarik ibu-ibu yang rata-rata sosialita ataupun istri-istri para pejabat.

Sesuai kesepakatan kontrak, bukan hanya satu lagu yang dinyanyikan tapi sampai 10 lagu. Bahkan Manthis dipersilahkan tampil nyanyi solo dan diminta membawakan lagu-lagu The Stollen’s.

Ketika Manthis bernyanyi sambil duduk dengan piano dan menyanyikan lagu ‘Dara…di Sinilah Cinta Kita Bermula’. Secara tak terduga, penganten wanita yang sejak kemunculan Manthis sudah menatapnya sedemikian rupa, datang mendekati dan malah ikutan bernyanyi.

Yang membuat Manthis sempat rikuh dan jengah, penganten wanita ini tanpa sungkan memeluknya dari belakang dengan mesra, seiring mengalunnya lagu itu dari piano yang Manthis mainkan.

Manthis sempat melirik ke penganten pria nya yang justru terlihat tenang-tenang saja di pelaminan mewah melihat ulah istrinya tersebut.

Yang bikin Manthis tambah kaget, si panganten wanita ini sempat-sempatnya berbisik ke dia, lalu tanpa di duga mengecup pipinya, Lalu kembali ke pelaminan mendatangi suaminya dengan cueknya, sudah pasti riuhlah para undangan semua melihat gaya sang penganten wanita itu.

Tak lama kemudian, beredar video amatir nya di medsos, nitizen yang rata-rata abege wanita geger dan sontak mengeluarkan uneg-unegnya melihat adegan mesra antara Manthis dan sang penganten wanita yang sangat cantik itu.

“Jadi iri dehhh…idola gue di peluk dan di cium penganten cantik, pingin banget kalo resepsi sama calon my hubby, gitu juga kelak!” komen nitizent lainnya.

“Gimana yaa perasaan suaminya, kalah ganteng sama si Manthis, kena cipok lagi hehehe!” demikianlah beragam komen dari nitizen melihat video pendek itu, yang dalam waktu singkat sudah di tonton lebih dari 1 juta orang dan ribuan komentar lainnya.

*****

BERSAMBUNG

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status