Share

Ajakan Gila

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 09:39:54

Berada di dalam ruangan bercahaya temaram bersama laki-laki setampan Dirga, membuat tubuh Febby kaku seperti patung manekin, sulit digerakkan.

Belum lagi, Dirga berada di depannya dengan jarak sangat dekat. Hembusan napas hangat sang dokter terasa menyapu bulu-bulu halus yang meremang di tubuh sintal Febby.

Bisikan lembut Dirga, membuat degup jantung Febby berdetak tak karuan. Desir darah mengalir deras, memberikan efek panas pada tubuhnya.

"Aku akan merahasiakan semuanya dari Andi. Aku pastikan kamu akan mengandung buah cinta kita," bisik Dirga, seolah kewarasannya hilang karena cinta terlarangnya itu.

Febby menggeleng tegas, menolak ajakan gila mantan kakak kelasnya. Mana mungkin dia mengandung anak dari laki-laki lain, sedangkan dia masih menjadi istri orang.

"Andi menginginkan anak, bukan?" Dirga mengingatkan Febby. Satu tangannya memegang dagu, mengangkat wajah sendu wanita cantik itu. "Apa kamu lupa, kalau suamimu menginginkan anak?"

Mata Febby yang terpejam, perlahan terb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ah! Enak Mas Dokter   Mencium Gelagat Aneh

    Fiu! Fiu! Fiu!Suara siulan terdengar dari dapur. Di jam setengah tujuh malam, suara asing itu mengundang rasa ingin tahu Anggun.Sengaja dia pulang lebih awal agar suaminya tidak marah, tetapi saat masuk ke dalam kamar, laki-laki tampan itu tidak ada di sana.Berkeliling rumah, Anggun menghentikan langkah kaki di pintu dapur bersih. Ia melihat suaminya sedang bersiul sambil memasak sesuatu di atas kompor.Mengambil langkah perlahan, Anggun mendekati meja makan dan duduk. "Kayaknya kamu lagi happy hari ini Mas," senyumnya sambil mengambil piring.Beberapa lauk-pauk sudah tersedia di atas meja, namun Dirga justru memilih masak mie. Semua itu karena baru saja dia melihat postingan Andi, makan mie buatan Febby."Banyak pasien unik hari ini," jawab Dirga datar, menghentikan siulannya.Anggun manggut-manggut. "Kamu masak apa Mas? Kok ngga makan ini aja?"Dirga melirik sesaat, kembali fokus pada mie instan di dalam pa

  • Ah! Enak Mas Dokter   Duh! Puasa

    Baru saja tiba di rumah, Andi sudah disambut pemandangan indah istrinya yang hanya mengenakan daster pendek tanpa lengan.Kulit putih mulus, tubuh sintal yang biasanya langsung bisa dinikmati, kini harus dia abaikan demi melancarkan program kehamilan.Andi melangkah mendekati pintu rumah, tempat istrinya berdiri sambil tersenyum hangat.Melihat suaminya datang, Febby langsung mengambil tas tenteng dari tangan Andi."Aku ngga sempat masak, Mas. Tadi aku pulang sore banget. Kamu mau aku pesenin makanan online ngga? Atau masak nasi goreng aja?" tanyanya menatap wajah lesu sang suami."Masak mie aja. Udah lama aku ngga makan mie," jawab Andi sambil mengendur kancing kemeja, melangkah mendekati sofa dan duduk."Yakin mau makan mie aja? Ngga mau pesen makanan di restoran gitu?""Mahal, kita harus hemat. Masih banyak keperluan penting yang harus dipikirkan selain mengisi perut," sahut Andi dengan nada dingin. Padahal baru saja

  • Ah! Enak Mas Dokter   Larangan Dirga

    Berbeda dengan istrinya yang baru saja menikmati dosa terindah. Di tempat lain, Andi lagi-lagi, harus menerima cacian dan makian dari atasan karena kesalahan sepele ... baginya."Lain kali salin dulu semua dokumen penting di komputer kantor. Jangan asal pulang aja. Pikiran kamu cuma rumah aja. Ngga profesional banget sih! Kamu udah berapa lama sih kerja di sini. Kayak anak baru aja. Beri contoh yang bener untuk karyawan lain!"Andi hanya menundukkan kepala pasrah saat dimaki oleh bos di kantornya. Kesalahan yang baginya tidak terlalu fatal, tetapi selalu saja menjadi alasan untuk memarahinya di depan para karyawan lain.Wajahnya sudah tebal seperti kulit Badak. Biasa baginya terkena marah, apalagi di depan teman kerja."Bukan cuma kamu, tapi semua karyawan di kantor ini. Kalau mereka melakukan kesalahan, pasti saya akan marahi! Kalian itu kalau bekerja harus teliti."Andi menghela napas panjang sambil melirik ke kiri dan kanan. Semua karyawan terlihat sedang berbisik, sudah pasti yang

  • Ah! Enak Mas Dokter   Dosa Terindah

    Mengikuti permintaan suami dan Ibu mertua, Febby menjalani program kehamilan, namun dengan cara dibuahi oleh dokternya sendiri.Seandainya Andi tahu, kemungkinan laki-laki yang tidak terlalu tampan itu, akan membakar tempat praktek Dirga sampai rata dengan tanah.Meskipun terkesan cuek dan dingin pada istrinya, tetapi Andi sangat takut kehilangan Febby sebagai aset satu-satunya dalam hidup."Boleh minta nomor ponselmu?" Dirga dan Febby masih berada di atas ranjang. Saling memberikan kehangatan satu sama lain di ruangan dingin itu.Keduanya berada di bawah selimut tipis, masih polos tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh."Kalau Mas Andi ngga ngijinin, aku ngga bisa ngasih nomor hape aku sama siapa-siapa." Jemari lentik Febby, terlihat sibuk menarik bulu-bulu halus di atas dada Dirga."Andi melarangmu memberikan nomor ponsel padaku?" tanya Dirga, mengangkat satu alis tebalnya.Febby mengangguk pelan. "Bahkan sama teman aku sendiri. Yang tahu nomor hape aku cuma Ibu sama Bapak di kampu

  • Ah! Enak Mas Dokter   Yes! Enak Mas Dokter

    Untuk pertama kali seumur hidup, Febby merasakan nikmatnya sentuhan laki-laki.Dirga sangat pandai memberikan itu, sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh Andi. Setiap sentuhan nakal Dirga, itulah yang diinginkan oleh Febby sejak lama."Ah!"Febby mengigit jarinya saat sentuhan Dirga sampai ke buah da da yang menjulang tinggi seperti Gunung Kembar.Dirga tersenyum, sadar wanitanya sudah terlena dalam sentuhan nakal bibirnya. Diam-diam, sang Dokter memperhatikan Febby yang menikmati kecupannya.Satu tangan mulai melepas satu per satu kancing kemeja. Tangan lain, sibuk menjelajahi tubuh sintal cinta pertamanya itu."Mas!" Tubuh Febby menggeliat. Ingin menolak, tetapi sesuatu di dalam sana menginginkan lebih."Aku akan memberikan sesuatu yang tidak pernah diberikan suamimu." Dirga turun dari ranjang, membu-ka pak-aian dan celan-anya.Setelah tub-uhnya polos seperti bayi baru lahir. Dirga kembali naik ke atas ranja-ng.Febby tersenyum manja, melihat Sosis Jumbo Dirga sudah berdiri tegak, s

  • Ah! Enak Mas Dokter   Ajakan Gila

    Berada di dalam ruangan bercahaya temaram bersama laki-laki setampan Dirga, membuat tubuh Febby kaku seperti patung manekin, sulit digerakkan. Belum lagi, Dirga berada di depannya dengan jarak sangat dekat. Hembusan napas hangat sang dokter terasa menyapu bulu-bulu halus yang meremang di tubuh sintal Febby. Bisikan lembut Dirga, membuat degup jantung Febby berdetak tak karuan. Desir darah mengalir deras, memberikan efek panas pada tubuhnya. "Aku akan merahasiakan semuanya dari Andi. Aku pastikan kamu akan mengandung buah cinta kita," bisik Dirga, seolah kewarasannya hilang karena cinta terlarangnya itu. Febby menggeleng tegas, menolak ajakan gila mantan kakak kelasnya. Mana mungkin dia mengandung anak dari laki-laki lain, sedangkan dia masih menjadi istri orang. "Andi menginginkan anak, bukan?" Dirga mengingatkan Febby. Satu tangannya memegang dagu, mengangkat wajah sendu wanita cantik itu. "Apa kamu lupa, kalau suamimu menginginkan anak?" Mata Febby yang terpejam, perlahan terb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status