Share

Kebenaran

Kami segera pergi ke rumah Bapak. Rapat keluarga besar sudah akan dilakukan. Semua keluarga sudah berkumpul dengan wajah tegang, termasuk Bapak yang bersebelahan depan Sesepuh duduk saling berbisik.

Aku bersebelahan dengan Cinta, hanya diam tanpa berani mengucap apapun juga. Mereka masih berbisik hingga Bapak akhirnya berdiri di antara kami semua. Rahman yang berada di depanku, menatapku tegang. Sementara, ibuku memegang telapak tanganku yang mulai berkeringat. Kami semua menunggu bagaimana hasil dari bisikan misteri Bapak dengan Sesepuh.

“Baiklah, saya akan membuka acara ini. Jadi, cucuku kembar dan berjenis kelamin apa kita belum mengetahuinya. Karena anak saya lupa menanyakan kepada dokter.” Bapak melirikku sinis. Aku menunduk. Entahlah kenapa aku tidak menanyakan. Dan, kenapa dokter itu juga tidak memberitahukan kami. Cinta duduk santai, sambil mengelus-elus perutnya.

“Sedangkan ahli waris ini hanya berlaku satu orang saja. Jadi, kita akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rodiana Rahman
ceritanya ngawur.. jadi jenuh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status