Share

Marah Besar

Cinta terus menarikk, namun aku menahan langkahku. Aku benar-benar tidak mau masuk ke dalam mobil lelaki itu. Dasar bule tidak tahu diri. Bisanya nyulik istri orang!

“Cinta aku tidak mau. Kamu harus naik mobil lain.”

“Agus! Kamu tidak tahu apa yang terjadi di dalam tadi. Dia benar-benar mau menyuntik ku sama 10 suntikan. Coba bayangkan, aku bisa bisa terkena virus. Sudah, jangan berdebat! Yang penting kita kabur dulu,” kata Rahman membuatku berfikir.

“Suamiku! Apa yang dikatakan Rahman benar. Kamu menyuruh aku mempercayaimu. Tapi kenapa kamu tidak percaya sama aku? Leo Itu sudah lunak. Emangnya aku tidak tahu apa yang kalian bisikan di dalam taksi? Ya jelas lah, aku tahu apa kelemahan Leo,” kata cinta semakin membuatku kesal. Untuk apa dia mengetahui semua kelemahan Leo. Jangan-jangan, memang dia pernah dekat dengan Leo. Ini tidak bisa aku biarkan.

“Cinta kamu tahu dari mana Leo itu memiliki kelemahan? Apakah kamu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status