Share

Bab 45 : Selisih Paham

Hati Aruna yang dibaluri oleh perasaan curiga atas sebuah photo yang mirip dengannya, membuatnya tidur disaat jam telah menunjukkan pukul lima pagi, karena tengah malam hingga dini hari pikirannya menerawang jauh pada photo yang mirip dengannya. Hingga akhirnya keesokan harinya, Aruna kesiangan. Ia tetap terlelap dalam tidur walaupun, pembantu di rumah itu mengetuk pintu kamarnya.

Tok ... Tok ... Tok ...

“Non Aruna.., Non..., di panggil Ibu.”

Seorang pembantu rumah tangga terus mengetuk dan membangunkannya. Namun, tampak Aruna sangat terlelah dalam tidurnya. Sampai akhirnya, Latifah sang mertua masuk ke dalam kamar Aruna dan membangunkannya saat jam telah menunjukkan pukul delapan pagi.

“Aruna ... Runa,” panggil Latifah lembut seraya menepuk-nepuk punggung jemari tangannya.

Aruna yang merasa ada menepuk tangannya pun memicingkan matanya. Alangkah terkejutnya, saat dilihat Latifah telah berada di kamarnya dan ia pun langsung terduduk dengan perasaan tak enak.

“Ma-maaa,” sapanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status