共有

Bab 7 Sarung Penyelamat

作者: J Shara
last update 最終更新日: 2025-11-27 21:32:25

Ariel mengangguk gugup sebelum bersuara. “Lalu... apa hubungannya, Dok?”

Tatapan Nathan yang tajam namun bukan menakutkan ─ lebih seperti seseorang yang menilai kesiapan lawan bicaranya. “Kau tahu gunanya kondom?” Nathan malah bertanya balik.

Ariel mengangkat wajahnya perlahan, sedikit terkejut oleh pertanyaan yang tiba-tiba itu. Ia mengangguk, tapi nada suaranya ragu. “Ya... biar nggak hamil.”

Nathan menatapnya tanpa ekspresi selama beberapa detik. “Apalagi?”

Ariel menggigit bibirnya. “Hmm... apa ya...” ia menatap ke bawah, menatap ujung jarinya sendiri. “Kayaknya cuma itu deh.”

Nathan menghela napas pendek, lalu tersenyum kecil. “Itu memang fungsi utamanya yang paling banyak dikenal. Tapi bukan satu-satunya.”

Nathan merebut pulpen milik Ariel dan menarik buku catatan gadis itu, memulai menggambar garis sederhana di depan Ariel. “Kondom juga berfungsi sebagai pelindung dari penyakit menular sex seperti HIV, sifilis, gonore, klamidia... dan banyak lagi.”

Ariel menatap serius. “Jadi, b
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Ajari Aku Bercinta, Dokter Nate!    Bab 8 Seminar Keintiman

    Ariel menatap layar laptopnya dengan tatapan kosong. Cahaya putih dari monitor memantul di wajahnya, menyoroti ekspresi serius namun lelah. Jari-jarinya menari di atas keyboard, mengetik cepat beberapa kalimat untuk outline novel barunya.Ia berhenti mengetik, menatap kalimat itu dengan pandangan kosong. Kursor di layar berkedip-kedip seperti mengejek kebuntuannya.“Hhh… apalagi ya?” gumam Ariel pelan, menopang dagunya dengan tangan kiri.Di mejanya, segelas kopi sudah dingin. Di layar lain, notifikasi media sosial muncul—Cindy, rival sesama penulisnya, baru saja mengunggah postingan: ‘Launching my new book! Thank you for everyone’s support’Ariel menatap postingan itu dengan senyum miris.“Cindy meluncurkan buku barunya dan langsung booming… sementara aku di sini, masih memikirkan outline dan—” ia menatap layar laptopnya sejenak, lalu mendesah, “—dan pelajaran dari dr. Nathan…”Tiba-tiba, ting!Suara notifikasi dari ponselnya membuat Ariel tersentak. Ia meraih ponselnya yang tergelet

  • Ajari Aku Bercinta, Dokter Nate!    Bab 7 Sarung Penyelamat

    Ariel mengangguk gugup sebelum bersuara. “Lalu... apa hubungannya, Dok?”Tatapan Nathan yang tajam namun bukan menakutkan ─ lebih seperti seseorang yang menilai kesiapan lawan bicaranya. “Kau tahu gunanya kondom?” Nathan malah bertanya balik.Ariel mengangkat wajahnya perlahan, sedikit terkejut oleh pertanyaan yang tiba-tiba itu. Ia mengangguk, tapi nada suaranya ragu. “Ya... biar nggak hamil.”Nathan menatapnya tanpa ekspresi selama beberapa detik. “Apalagi?”Ariel menggigit bibirnya. “Hmm... apa ya...” ia menatap ke bawah, menatap ujung jarinya sendiri. “Kayaknya cuma itu deh.”Nathan menghela napas pendek, lalu tersenyum kecil. “Itu memang fungsi utamanya yang paling banyak dikenal. Tapi bukan satu-satunya.”Nathan merebut pulpen milik Ariel dan menarik buku catatan gadis itu, memulai menggambar garis sederhana di depan Ariel. “Kondom juga berfungsi sebagai pelindung dari penyakit menular sex seperti HIV, sifilis, gonore, klamidia... dan banyak lagi.”Ariel menatap serius. “Jadi, b

  • Ajari Aku Bercinta, Dokter Nate!    Bab 6 Safety

    “Ariel.. kau tahu, kemarin Cindy launching lagi buku terbarunya.”Ariel menahan sendok sereal di udara. “Cindy?” alisnya terangkat. “Launching buku baru lagi? Bukannya bulan lalu dia baru launching? Kok—kok sudah launching lagi?”Silvi memasang wajah takjub sembari mengusap cover buku yang ia pegang seperti mengelus kucing. “Ya, dan kau tahu, Riel… penjualannya langsung membludak dan—”“—dan kamu udah beli,” sela Ariel setengah manyun.Silvi tertawa kecil sambil memutar bola mata. “Aku membelinya dan memang ceritanya sangat bagus dan bikin penasaran tiap babnya. Lihat deh.” Ia mengayun-ayunkan buku itu seperti piala.Ariel memerhatikan judul di sampul dengan raut cemberut. Dadanya menghangat oleh sesuatu yang bukan kopi. “Cindy… penulis seangkatanku… editor George juga… kok bisa secepat itu?” gumamnya, lebih kepada diri sendiri.Silvi menyandarkan punggung ke sandaran ranjang. “Kayak gimana sih ceritanya? Penasaran nggak? Eh.. siapa tau kalau kau baca bisa membantu jadi referensimu, R

  • Ajari Aku Bercinta, Dokter Nate!    Bab 5 Pengetahuan

    “Jadi.. apa yang harus aku ketahui sebelum aku menulis adegan intim, dok?” Ariel begitu penasaran, tangannya yang memegang pulpen siap menulis di buku catatan yang sudah ia siapkan sendiri. “Pertanyaan yang bagus dan terlalu to the point...” kata Nathan dengan alis terangkat. “Untuk menulis adegan intim agar pembacamu bisa larut dalam tulianmu, tentu yang pertama kau harus tahu rasanya berhubungan intim, Ariel,” tambahnya dengan raut wajah serius. “Aku siap, Dok!” koar Ariel begitu semangat. Nathan mengangguk-ngangguk kecil. “Tapi... sebelum kamu mengenai praktik bercinta lebih lanjut, kau harus tahu urutan yang mesti kau pelajari.” “Apa saja itu, dok?” Ariel bertanya antusias. “Yang pertama pengetahuan, kedua keamanan, ketiga komunikasi, keempat kesiapan emosional, kelima foreplay, dan yang terakhir...” Nathan mendekatkan wajahnya ke Ariel hingga gadis itu menarik punggungnya, wajah Nathan begitu serius menatap mata Ariel. “Intercourse itu sendiri,” tambah Nathan. Ar

  • Ajari Aku Bercinta, Dokter Nate!    Bab 4 Deal

    “Maaf, aku sudah mengatakan pada nona ini kalau dokter Nathan sudah selesai dengan pasien hari ini,” ucap perawat berparas manis itu, sedikit khawatir melihat tamunya yang tampak keras kepala. Belum sempat Ariel membalas, suara berat nan tenang terdengar dari mulut Nathan. “Tidak apa-apa, Laura. Nona ini hanya sebentar saja,” kata dr. Nathan, langkahnya mantap dan wajahnya tetap tenang seperti biasanya. Perawat bernama Laura menatap heran, tapi segera mengangguk hormat. “Baik, dokter.” Ia lalu meninggalkan ruangan, menutup pintu dengan lembut di belakangnya. Ariel menelan ludah. Suara detak jantungnya seolah menggema di ruang hening itu. “Dr. Nathan…” ucapnya pelan sambil melangkah maju. “Aku penulis… penulis yang waktu itu datang ke seminar dokter hari Sabtu lalu. Aku sempat memperkenalkan diri—” Nathan menyandarkan punggungnya ke kursi empuk, matanya menatap lekat perempuan muda di hadapannya. “Ya, aku ingat,” katanya singkat. “penulis cerita dewasa itu, kan?” Ariel

  • Ajari Aku Bercinta, Dokter Nate!    Bab 3 Pertemuan Tanpa Janji

    Ariel masih berdiri terpaku di ujung lorong hotel, napasnya belum juga tenang meski punggung dokter itu telah lama menghilang dari pandangan. Jantungnya berdetak keras, tidak hanya karena malu atau panik—tapi karena sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Ada sesuatu di mata Nathan tadi, sesuatu yang membuatnya yakin kalau pria itu tidak sepenuhnya menolak dirinya. Ia mengusap bibirnya pelan. “Aku gila,” gumamnya dengan suara bergetar. Tapi senyum kecil justru muncul di wajahnya. “Setidaknya… dia tidak akan lupa padaku.” Langkah-langkah cepat terdengar mendekat. Ariel buru-buru menegakkan tubuh, bersiap kalau-kalau Nathan kembali untuk menegurnya lagi. Tapi ternyata yang muncul adalah pria berkacamata dengan wajah ramah—orang yang tadi ia lihat berdiri di dekat dokter Nathan saat seminar berlangsung. “Permisi, Nona Penulis, benar?” tanya pria itu sopan. Ariel mengangguk bingung. “Iya, saya memang seorang penulis. Ada apa, Pak?” Pria itu tersenyum kecil, lalu mengeluarkan sesuat

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status