Share

Bab 147: Gangguan Malam

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-07-19 00:39:33
Beberapa menit kemudian, Alvano kembali muncul, menuruni tangga dengan kantong kecil di tangan. Plastik bergambar pisang berwarna kuning cerah itu langsung mencuri perhatian Isvara.

“Tokyo Banana!” seru Isvara, nyaris melengking karena terlalu senang.

Alvano mengangguk kecil. “Yang kamu pesen itu, ‘kan? Harusnya semalam aku kasih, tapi …” Dia tidak melanjutkan, hanya mengedikkan dagu, jelas merujuk pada pertengkaran semalam tanpa perlu menyebutkannya secara langsung.

Isvara hampir saja mengulurkan tangan, refleks ingin merebut oleh-oleh yang dia pesan. Namun dia buru-buru berhenti, menatap kedua telapak tangannya yang masih belepotan bumbu dari ayam yang sedang dia siapkan.

“Nanti deh, aku cuci tangan dulu–”

“Nggak usah.” Alvano sudah kembali duduk di sebelahnya. Dia membuka bungkusnya pelan-pelan, seperti menyuguhkan sesuatu yang lebih dari sekadar camilan. Dengan hati-hati, dia memotong sepotong kecil dan menyuapkan ke mulut istrinya.

Perempuan itu sempat terkejut, tapi tentu saja t
Duvessa

Makasih banget buat kalian yang udah setia baca sampai bab ini, semoga kalian bisa terus dukung Isvara sama Alvano sampai halaman terakhir ya :)

| 60
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
azzahra fara dila
semoga semuanya lancar ya kak Vano dan kak Vara. pasangan yg unik. tambah LG dong kak bab nya
goodnovel comment avatar
bunga
cerita nya sangat best,, tidak sabar episode seterus nya...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 250: Calon Ayah

    “Pesta dengan perut hamil?” Isvara langsung mendengus. “Yang bener aja, Mas. Aku bisa pingsan sebelum naik pelaminan. Mending uangnya dipakai buat sesuatu yang lebih berguna nggak sih?”Alvano mengangguk pelan, seolah memang sudah menebak jawaban itu. “Oke. Kalau gitu buat usaha, gimana? Kamu ada rencana mau bikin apa? Biar aku modalin.”“Modalin? Gampang banget bilang mau modalin.” Isvara menyipitkan mata.Alvano hanya mengangkat bahu ringan. “Kalau buat kamu, gampang.”Isvara mendecak, tapi tidak bisa menahan senyum tipis.“Kamu mau bikin toko kue?” usul Alvano dengan nada main-main.Isvara langsung cemberut, mengingat satu kejadian. “Mas nggak inget aku pernah bikin cheesecake gosong?”Alvano terkekeh kecil. “Oke, skip! Kalau galeri? Kamu suka lukis, ‘kan?”“Kalau terapi seni sih iya, aku suka. Tapi kalau soal lukisan? Percayalah, Mas, lukisan aku lebih cocok dipajang di TK daripada di galeri,” sahut Isvara.Pria itu mengusap rambutnya lembut. “Ya udah, bukan toko kue, bukan galeri

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 249: Kabar dan Rencana

    Alvano menoleh. Sekejap wajahnya berubah kaku. Seorang perempuan berdiri tak jauh darinya, berbalut dress hitam sederhana, tapi elegan. Rambut panjangnya terurai rapi, bibirnya melengkung dalam senyum samar. Senyum yang dia kenal, senyum yang selalu menyimpan maksud tersembunyi.“Oh, Liv.” Alvano menyapanya datar, nyaris tanpa intonasi.Livia melangkah mendekat, tatapannya jatuh ke kantong belanjaan di tangan Alvano. “Habis beli apa?” tanyanya ringan, tapi nadanya jelas menyelipkan rasa ingin tahu.“Nggak mungkin habis beli obat di toko kue, ‘kan?” sahut Alvano dingin.Senyum miring muncul di bibir Livia. “Tumben kamu ke mall sendiri. Kamu, ‘kan biasanya selalu ditemani Jefri.”“Iya. Ini permintaan istriku sendiri. Dia lagi ngidam, minta dibeliin ini.” Suara Alvano terdengar tegas, sekaligus menjadi penegasan statusnya.“Ngidam? Isvara lagi hamil?” tanya Livia lalu mengangkat alis.“Hm.” Alvano mengangguk pendek, tanpa penjelasan lebih lanjut.“Selamat ya, Al.” Senyum Livia sekilas te

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 248: Ada Apa?

    “Bukan masalah, Pak. Justru kabar baik. Lihat ini …” Sang dokter menunjuk layar, lalu memperbesar gambar. “Ada dua kantung janin. Selamat, sepertinya kalian akan jadi orang tua dari bayi kembar.”Isvara menutup mulutnya dengan tangan, matanya membesar, campuran syok dan bahagia. Sementara Alvano menatap layar itu tanpa berkedip, dadanya naik turun lebih cepat.Namun kegembiraan itu hanya sebentar. Begitu pemeriksaan selesai, Ratna kembali menoleh serius. “Tapi karena kondisi Ibu masih lemah dan tidak bisa menelan makanan, saya sarankan rawat inap dulu. Supaya cairan dan nutrisi tetap masuk,” ujarnya lembut tapi tegas.Isvara spontan menoleh pada suaminya, sementara Alvano hanya mengangguk cepat, seolah tak memberi ruang untuk tawar-menawar. “Kalau itu yang terbaik, Dok, langsung rawat inap saja.”Beberapa menit kemudian, seorang perawat datang untuk mengantar mereka. Alvano sendiri yang mendorong kursi roda Isvara menuju lantai VIP.Begitu pintu kamar rawat terbuka, aroma antiseptik be

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 247: Mual

    “Nggak usah!” seru Isvara dengan mata melebar. Dengan cepat dia merebut gelas itu dari tangan suaminya, menutup hidung rapat-rapat, lalu meneguk habis cairan putih itu sekaligus.Begitu selesai, Isvara meringis keras, lalu meletakkan gelas di meja dengan ekspresi tersiksa. “Aku bener-bener nggak suka rasanya, Mas,” protesnya.Alvano tertawa pelan, lalu mengusap kepala istrinya dengan lembut, jemarinya menyibak rambut yang menempel di pelipis. “Pinter banget istrinya Mas ini. Maaf ya, harus maksa kamu minum ini.” Alvano berhenti sebentar, menatap manik mata Isvara dalam-dalam. “Kalau aja aku bisa gantiin, aku yang muntah, aku yang mual, aku yang lelah. Aku rela. Aku nggak mau lihat kamu harus tanggung semua ini sendirian.”Isvara tercekat. Matanya panas, bibirnya bergetar tanpa kata. Rasa mual itu, kini kalah oleh rasa hangat yang menyebar ke seluruh dadanya.Alvano menunduk, mengecup keningnya lama sekali, lalu bergumam, “Mulai sekarang, apa pun yang kamu butuh, bilang sama aku. Aku

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 246: Anak dan Ayah

    Alvano dan sang ayah melangkah keluar ke balkon. Dari ketinggian itu, lampu-lampu kota berkelip seperti bintang yang jatuh ke bumi.Alvano bersandar sebentar pada pagar besi, lalu melipat kedua tangan di dada. Sorot matanya tajam, tapi ada bara yang jelas bersembunyi di baliknya.“Pap, sampai kapan Papa mau terus main-main sama urusan itu?” Alvano memulai percakapan.“Urusan apa maksudmu?” tanya Atma yang kini berdiri tidak jauh dari anak lelakinya. Tatapannya diarahkan ke jalanan yang ramai di bawah.“Wanita simpanan.” Alvano menjawab tegas tanpa basa-basi. “Aku tahu, Pap. Dari dulu aku diam, aku tutup mulut karena masih hormat. Tapi sekarang, Papa sebentar lagi jadi kakek. Masih mau begini terus?”“Kamu berani sekali bicara begitu pada ayahmu,” tukas Atma.“Aku berani karena aku muak, Pap!” nada Alvano meninggi, tapi matanya berkilat getir. “Papa yang ngajarin aku soal reputasi, kehormatan keluarga, soal nama besar. Tapi justru Papa sendiri yang main kotor di belakang keluarga.”Angi

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 245: Kedatangan Mertua

    Setelah hampir setengah jam berkeliling, lampu jalan sudah semakin sepi. Alvano mulai kesal sendiri, rahangnya mengeras sambil mengetuk setir. “Mana ada orang jual rujak malem-malem gini? Ini udah hampir jam sembilan, Ra,” gerutunya.“Aku kira ada, Mas. Biasanya, ‘kan ada aja tukang gerobak yang masih buka sampai malam,” cicitnya merasa bersalah, tapi juga masih berharap.“Kalau pun ada, itu bukan rujak Bangkok. Itu rujak random yang entah pakai apa,” sahut Alvano dingin, matanya tetap fokus ke jalan.Isvara cemberut, lalu meraih ponselnya. “Kalau gitu aku tanya Ibu, siapa tahu Ibu tahu tempatnya.” Namun, setelah beberapa kali mencoba, hasilnya nihil. “Ih, Ibu juga nggak tahu. Katanya paling besok baru ada.”Alvano menghela napas panjang, mencoba menahan frustrasi. Namun, begitu menoleh sebentar dan melihat wajah istrinya yang kecewa, hatinya langsung melembek. “Udah, biar aku cari cara lain.” Tanpa pikir panjang, pria itu menepikan mobil dan meraih ponselnya. Jarinya cepat menekan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status