Share

Bab 183: Teledor

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-08-04 00:12:18
Alvano mengernyit, nyaris tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

“Kamu manggil siapa barusan?” tanya Alvano, matanya menyipit curiga, tapi bibirnya mulai tersenyum.

“Di sini cuma ada kita berdua. Kamu kira aku panggil siapa? Hantu?” Isvara menaikkan alis, memasang wajah polos.

Alvano tidak lekas menjawab. Tatapannya masih lekat, penuh kegemasan dan geli yang campur jadi satu. Dia condong sedikit lebih dekat, lalu berbisik, “Coba panggil lagi.”

Isvara pura-pura malu. Dia menunduk, mengusap ujung rambut yang jatuh di depan dada. Lalu, dengan nada manja yang jelas disengaja, dia mendekat ke telinga suaminya dan berbisik pelan, “Mas …”

Memang, seluruh keluarganya memanggil Alvano dengan sebutan ‘Mas’ karena dia adalah cucu laki-laki pertama di keluarga Narendra. Namun, saat sapaan itu meluncur dari bibir istrinya, dengan nada selembut itu, dan sedekat itu … membuat Alvano nyaris hilang akal.

Alvano terdiam. Separuh napasnya tertahan, dan separuhnya lagi melesat dalam helaan k
Duvessa

Semoga kalian suka sama 2 bab yang udah aku up ya :) Ayo tinggalkan jejak...

| 60
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Febru Anggorowati
ya ampun kok y0 ono2 wae....barusan seneng dan rencana punya anak kok yo ada beritacyg ndak enak
goodnovel comment avatar
Jessen Farrel
ayo Ra semangat.!!!!..tunjukkan ke Marina jutek kalo kamu pantas jadi ibu negara Valora grup.. kakak trimakasih ya udah buat imun emak" jadi naik
goodnovel comment avatar
Far
gosip isvara gila kali ya?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 244: Ngidam

    Dua minggu berselang setelah kabar bahagia itu, hidup Alvano dan Isvara berubah cukup drastis.Ucapan selamat berdatangan dari seluruh keluarga besar Narendra, juga keluarga kecil Isvara. Mereka semua menyambut kabar ini dengan antusias. Bagaimana tidak? Isvara sedang mengandung cucu pertama di dua keluarga.Hadiah-hadiah mulai berdatangan hampir setiap hari. Dari baju bayi mungil, selimut rajut, hingga boneka beruang setinggi pinggang orang dewasa. Padahal usia kandungannya baru tujuh minggu. Rasanya memang agak berlebihan, tapi juga sekaligus membuat rumah mereka seperti sudah siap menyambut kehadiran seorang malaikat kecil.Malam itu, meja makan dipenuhi aroma sop buntut hangat dan roti garlic butter yang baru keluar dari oven. Isvara duduk sambil memainkan sendoknya, ekspresi wajahnya jelas menyimpan sesuatu.“Mas,” panggil Isvara akhirnya, dengan nada sedikit hati-hati.“Hm?” Alvano menoleh, sedang sibuk mengaduk supnya agar tidak terlalu panas.“Aku udah boleh mulai kerja belum?

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 243: Protektif Mode On

    Alvano terdiam, kedua matanya membelalak menatap layar USG yang menampilkan titik mungil berkedip pelan. Sesaat bibirnya kaku, lalu perlahan bergerak. “Iya, Ra… itu anak kita.”Air mata pria itu jatuh tanpa bisa ditahan, mengalir begitu saja. Dia menunduk mencium kening Isvara lama sekali, seolah menandai momen itu ke dalam ingatannya.“Terima kasih … kamu udah kasih aku hadiah terbesar dalam hidupku,” bisiknya dengan suara bergetar.Isvara tak sanggup menahan tangis. Jemarinya yang kecil menggenggam tangan Alvano erat-erat.‘Tolong lindungi kami, Tuhan,’ batin Isvara lirih. Air matanya menyusul turun deras, bukan karena takut, melainkan karena rasa syukur yang tak terkira.“Kondisi janin bagus. Detak jantungnya mulai terbentuk meski masih sangat dini. Tapi, saya tekankan: Ibu harus banyak istirahat. Tidak boleh kecapekan, tidak boleh stres. Itu kunci utamanya,” tutur dokter dengan senyum lembut di wajahnya.Belum sempat Isvara mengangguk, Alvano sudah lebih dulu menimpali cepat, “Say

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 242: Isvara Baik-Baik Saja?

    Isvara menggeliat pelan, kelopak matanya berat saat terbuka. Pandangannya sempat kabur sebelum perlahan menangkap sosok suaminya yang duduk di sisi ranjang.Wajah pria itu pucat, rambutnya agak berantakan, dasi longgar seolah sudah lama tak tersentuh, jas yang Alvano pakai entah sudah di mana. Tatapannya terpaku pada jemari Isvara yang digenggamnya erat-erat, seakan jika dilepas, sesuatu yang berharga akan hilang begitu saja. Begitu melihat mata istrinya bergerak, Alvano langsung menunduk, menatapnya penuh lega.“Ra … kamu sadar juga akhirnya,” ucapnya dengan suara serak yang sulit disembunyikan.“Aku di rumah sakit?” Isvara memastikan, lalu mencoba tersenyum tipis meski tubuhnya masih terasa lemah. “Iya. Kamu tadi pingsan,” jawab Alvano lembut. Dia buru-buru menambahkan, “Tapi tenang, kamu udah stabil sekarang.”Isvara menarik napas pendek, menatap wajah suaminya yang jelas masih menyimpan sisa panik. “Maaf bikin kamu repot, Mas.”Alvano cepat menggeleng, genggamannya pada tangan Is

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 241: Pernikahan Aksara

    Dua minggu berselang, pesta pernikahan Aksara akhirnya tiba. Pernikahan yang dulu jadi alasan Isvara harus lebih dulu menikah, kini benar-benar terlaksana hari ini.Ballroom hotel malam itu berkilau dalam balutan dekorasi modern: lampu gantung kristal memantulkan cahaya keemasan, bunga putih dan eucalyptus tersusun anggun di setiap sudut.Alvano dan Isvara melangkah masuk bergandengan. Alvano tampak gagah dengan tuxedo hitam yang jatuh rapi di bahu bidangnya, sedangkan Isvara mengenakan gaun satin biru pastel dengan potongan simpel namun elegan, rambutnya disanggul rendah berhiaskan hairpin perak. Beberapa tamu sempat menoleh, tidak hanya karena reputasi mereka, tapi juga karena aura pasangan itu memang memikat.Begitu melihat keduanya, Anita langsung menyambut dengan senyum lebar, sementara Baskara menepuk pelan bahu menantunya. “Kalian datang tepat waktu. Ayo, ke pelaminan dulu, acaranya sebentar lagi dimulai.”Di atas pelaminan, Aksara berdiri gagah dengan setelan tuxedo putih yang

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 240: Warisan

    “Maksud Opa?” tanya Alvano dengan alis bertaut.Tatapan Giri beralih ke Isvara, lembut namun sarat makna. “Itu warisan yang Opa siapkan untuk cicit Opa nanti. Opa takut, saat dia lahir, Opa sudah tidak ada. Jadi, lebih baik Opa titipkan lebih dulu ke tangan yang bisa dipercaya.”Isvara tertegun. Saat menerima saham itu, Giri sama sekali tidak memberi penjelasan mengenai warisan ini. Dia pun tidak berani bertanya lebih jauh karena segan. Baru sekarang dia tahu alasan sebenarnya, dan penjelasan itu membuat dadanya sesak oleh rasa haru yang sulit didefinisikan.“Opa, kenapa harus lewat istriku? Kenapa tidak langsung ke aku?” tanya Alvano. Dia tidak mengerti apa yang ada di balik keputusan pria tua itu. Apalagi Isvara–dari kacamata bisnis–tidak punya kapasitas untuk menjaga saham sebesar itu.“Karena kamu terlalu sibuk menanggung tahta, Van. Saham itu bukan hanya angka atau kendali perusahaan. Itu perisai. Dan perisai paling kuat harus ada di tangan seorang ibu,” jawab Giri tenang.Ruangan

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 239: Malaikat Pelindung

    Suara-suara meledak seketika!“Apa?!” Salah satu direksi senior hampir terjungkal dari kursinya.“Lima belas persen?!” Investor asing sampai berdiri, menoleh satu sama lain.Wajah Soedibyo tua langsung mengeras, senyumnya sirna.Alvano menoleh, mata membelalak. “Kamu …?”Isvara hanya menatap sekilas, lalu kembali pada forum.“Dan saya menggunakan hak suara saya untuk mendukung Pak Alvano Narendra Putra sebagai CEO Valora,” suaranya mantap, nyaris tanpa getar.Sekretaris terperangah, buru-buru mencatat. Ketua rapat butuh waktu beberapa detik sebelum bisa bersuara.“Dengan tambahan lima belas persen, hasil voting akhir: 60% mendukung, 30% menolak, 10% abstain.”“Dengan suara mayoritas, Pak Alvano Narendra Putra tetap menjabat sebagai CEO Valora.” Setelah itu, ketukan palu terdengar keras, menggema di seluruh ruangan.Separuh ruangan menghela napas lega, separuh lainnya mendecak tak percaya. Soedibyo menunduk, menyembunyikan amarah yang hampir meledak.Ketukan palu baru saja mereda ketika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status