Share

33 - Dilema Buah Simalakama

KUBALAS PENGHIANATANMU, MAS!

"Kalau begitu, suruh Firman besok datang ke mari. Papa kangen sama dia."

"Tapi, Pa-- "

"Nggak ada tapi-tapian! Suruh Firman datang ke sini besok, titik!"

Aku dan Zahwa kembali saling pandang. Papa merupakan sosok yang tegas dan sulit untuk dibantah perintahnya. Tapi, bagaimana mungkin aku membawa Mas Firman ke sini.

"Eyang, aku mau ke kamar dulu ya. Gerah, pengen mandi. Sekalian beresin barang-barang," pamit Zahwa.

Papa mengangguk.

Sebelum ke luar, Zahwa mendaratkan sebuah kecupan hangat di dahi kakeknya.

"Eyang, cepat sembuh ya. Aku kangen jalan-jalan lagi sama Eyang."

"Doain eyang ya, Nak."

Zahwa mengangguk tersenyum, lalu beranjak ke luar.

"Papa udah makan?"

"Udah tadi sama suster."

Kuraih tangannya dalam dekapan. Kemudian mencium punggung tangan itu. Lagi-lagi ada sesuatu yang berdenyut di dada.

"Kamu pasti lagi ada masalah 'kan, Jane?" tebak Papa tepat.

Aku menggeleng. "Nggak ada, Pa. Aku cuma kangen Papa. Aku terlalu sibuk dengan uru
Hana Makaira

Hai, sudah update lagi. Maaf, ya, kemarin ada sedikit kendala. Insya Allah, ke depannya akan lebih rutin update. Dukung dengan masukkan buku aku ke pustaka kamu dan vote gem buat aku ya sayang. Berikan juga ulasan bintang lima kamu buat akuuu ... thanks yaaa

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status