Accueil / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 7. Pagi yang Mengejutkan!

Share

7. Pagi yang Mengejutkan!

Auteur: Rainy
last update Dernière mise à jour: 2021-10-14 05:50:12

.

.

.

Suhu malam yang sebelumnya memanas di kamar itu saat ini telah berganti dengan suasana pagi yang terasa sejuk dan sedikit lebih dingin. Dari balik dinding kaca, tetesan-tetesan embun pagi terlihat mengaburkan pemandangan yang ada didalamnya. Bahkan, burung-burung yang sedang terbang di udarapun tidak akan sanggup untuk hanya sedikit mengintip karena ketebalannya.

Disana, suasana terasa begitu sunyi, bahkan tidak ada sedikit suara yang terdengar selain bunyi dentingan jarum jam dan deru nafas seorang pria yang terdengar sangat halus itu.

Tidak berapa lama kemudian, udara dingin diluar telah berubah sedikit lebih hangat karena pancaran cahaya matahari yang telah keluar, naik lebih tinggi dari sebelumya, yang berhasil menelisik masuk untuk memperlihatkan sosok pria disana. Fitur wajahnya yang tegas, hidungnya yang mancung, bibirnya yang berwarna kemerah-merahan membuat pria itu terlihat sangat rupawan.

Dibalik selimut yang tebal yang saat ini menyelimutinya, pria itu terlihat tidur dengan lelapnya, sangat tenang, seakan ia sedang berada ditengah kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Ya, ini adalah pertama kalinya Mu Shenan dapat tidur dengan sangat pulas semenjak ia mulai mengambil alih tampu kepemimpinan keluarga Mu, yang memaksanya untuk hidup seperti seorang robot, mesin hidup yang tidak berperasaan selama bertahun-tahun.

"Emm..", merasa sedikit terganggu dengan cahaya yang semakin menyilaukan, Mu Shenan pun membuka kedua matanya dengan perlahan-lahan. Dan dengan kedua matanya yang masih sayu, ia mengamati ruangan disekitarnya. 

Tunggu.. Ruangan dihadapannya saat ini sangatlah dikenalnya. Bukankah ini adalah kamar pribadinya di Sky Garden yang sudah lama ia tinggalkan?! Mu Shenan mengernyitkan kedua alisnya sambil berjuang untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya kembali.

Saat hendak menggeser lengannya, entah mengapa Mu Shenan merasakan sebuah rasa kehilangan pada lengan kirinya itu. Rasanya hampa, sangat hampa, seperti ia telah kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. "Perasaan apakah ini?", batinnya dalam hati.

Dan tanpa ia sadari, jari-jarinya yang panjang dan kokoh mulai mencari-cari keberadaan seseorang yang sebelumnya telah mengisi lengan itu bersama dengan keharumannya. Seseorang?! Mu Shenan terperanjat kaget namun belum mencerna sepenuhnya situasi disekitarnya.

Pada saat bersamaan, sekelebat rasa pusing sedikit menyergap karena efek dari minuman beralkohol yang semalam diminumnya. Tetapi itu tidak berlangsung lama saat ia mulai membangunkan dirinya dan bersandar pada sandaran tempat tidur dibelakangnya itu.

Setelah semua aliran darahnya kembali normal, mata elangnya mulai kembali meneliti ruangan yang sangat tidak asing lagi! Baju yang berserakan, bantal guling yang berhamburan, dan juga noda-noda diranjang... Oh Tidak! Shit! Apa yang telah dilakukannya semalam?!, umpatnya.

Tak lama kemudian, kepingan-kepingan rekaman kejadian yang telah terjadi semalam mulai berputar satu persatu memenuhi otaknya hingga hampir meledak!

"Shit!!!", Mu Shenan kembali mengumpat dirinya sendiri karena kecerobohannya. Ia sama sekali tidak pernah menyangka jika ia akan melakukan hal memalukan ini dalam hidupnya, apalagi dengan Shen Yiyi, istri yang tidak disukainya itu!

"Ha..ha..ha..!", Sembari menahan emosinya, Mu Shenan tertawa sinis membayangkan reaksi Shen Yiyi. Pasti wanita itu sangat senang dan puas sekarang karena telah mendapatkan dirinya. Sambil memukul bantal dipangkuannya, ia terlihat mendengus dengan frustasi sambil mengacak rambut pendeknya yang berwana hitam berkilau dan lebat itu.

Saat ini, Mu Shenan merasa yakin jika Shen Yiyi tidak akan mau melepaskan dirinya begitu saja. Dan tentu, akan semakin sulit bagi mereka untuk bercerai di kemudian hari. Tetapi Tunggu... Mengenai perceraian.... Mu Shenan terlihat kembali serius memikirkannya. 

Oh, atau jangan-jangan, perubahan surat perceraian itu hanyalah salah satu trik yang Shen Yiyi lakukan untuk menarik perhatiannya?! Cih! Kemungkinan itu membut Mu Shenan merasa sangat bodoh karena telah mengikuti perangkap yang telah dirancang oleh Shen Yiyi!

Kalau begitu, Mu Shenan, tentu saja tidak akan tinggal diam. Persetan dengan wasiat dari kakeknya, Mu Wayong! Bagaimanapun, ia akan tetap menceraikan wanita licik yang tidak dicintainya itu!

Sambil mengenakan kembali bajunya, Mu Shenan sedikit meraba dadanya yang mulai terasa tidak nyaman. Tadi malam, sekilas ia bisa merasakan debaran jantungnya saat mendengar suara Shen Yiyi yang mengumpatnya. Namun, umpatan wanita itu terdengar begitu sexy dan berhasil membangkitkan gairahnya dalam sekejap! Sungguh, semalam adalah kali pertama bagi Mu Shenan mengalami debaran itu. Apakah ini perasaan cinta? 

"Tidak! Tidak! Itu tidak mungkin!", Mu Shenan menggelengkan kepalanya berulang-kali ingin menyangkali semua pemikirannya yang sedang kacau saat ini. Sama sekali, tidak akan mungkin baginya untuk jatuh cinta pada wanita buluk dan jelek itu. Selamanya, sampai dunia runtuh sekalipun, tetap tidak akan terjadi!

"Semalam, debaran itu hanya reaksi biologis pria dan wanita yang sedang berhubungan. Debaran itu pasti tidak ada maksud apa-apa. Hanya hal biasa. Sangat biasa", pikirnya untuk menenangkan dirinya sendiri.

Hal yang paling penting baginya saat ini adalah memikirkan cara supaya si penguntit itu tidak menggunakan kejadian ini untuk menjerat hidupnya. Tidak, Mu Shenan tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!

Setelah mengalami sebuah pergumulan batin di dalam dirinya, Mu Shenan kemudian ingin membersihkan dirinya dengan air segar hanya untuk meredam hawa panas di yang saat ini menguar di otaknya.

Namun, pada saat ia hendak beranjak untuk memasuki kamar mandi, sekilas Mu Shenan melihat kertas berwarna pink yang terletak di atas nakas di samping tempat tidurnya itu. Ungkapan cinta!, batinnya menahan rasa kesal yang saat ini tengah memenuhi dadanya. Benar, itu pasti ungkapan cinta dari wanita gila itu setelah berhasil mendapatkan keinginannya.

Tanpa berfikir panjang, Mu Shenan mengabaikan kertas berwarna pink itu dan segera beranjak untuk membasuh semua bekas-bekas keringat yang sudah mengering akibat olahraga panasnya semalam. Meskipun denikian, anehnya, saat ini Mu Shenan tidak merasa lelah sama sekali, bahkan ia merasa sangat segar seperti seseorang yang baru saja mendapatkan sebuah kehidupan baru.

Saat Mu Shenan hendak membuka pintu didepannya, samar-samar ia dapat mendengar suara ponselnya yang saat berdering di dalam sebuah saku celana yang saat ini telah tergeletak di bawah kakinya. Membungkuk dan mengambil ponsel itu, pria itu pun melihat nama yang muncul pada layar ponselnya. Iya, itu adalah panggilan dari Nyonya Besar Tua yang saat ini sedang mencari keberadaannya!

"Halo...", kata Mu Shenan menyapa neneknya diseberang sana dengan wajah masam seakan ia sudah tahu apa yang akan neneknya itu katakan.

"Shenan, dimana kau?!", kata Nyonya Besar Tua dengan nada yang tidak begitu mengenakkan.

Tepat! Pertanyaan itulah yang sudah dirinya duga.

"...."

Beberapa detik, Mu Shenan hanya terdiam. Ia tidak mau menjawab pertanyaan dari penguntit tua itu! Sebenarnya, ia menghormati, bahkan sering menuruti wanita tua itu, namun ia tidak suka jika neneknya itu terus mencampuri urusan pribadinya.

"Dasar anak sialan, kau tidak mau menjawab?! Hah?!", kata sang nenek mulai memarahi sosok cucunya itu karena rasa kecewa.

"Sudahlah Nek, aku tutup dulu.", kata Mu Shenan memotong pertanyaan neneknya sembari bergegas menutup ponselnya untuk menghindari percakapan yang sia-sia itu!

"Kau- jangan kau tutup!", teriak sang nenek yang diikuti oleh bunyi tut- tut- tut, sebagai penanda berakhirnya percakapan mereka.

Melempar ponsel itu dengan asal, Mu Shenan kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang sering digunakannya dulu sebelum ia melarikan diri dari sana. Setelah beberapa saat masuk ke dalamnya, Mu Shenan seketika dibuat terkejut! Kamar mandi yang telah ditinggalkannya, saat ini terasa berbeda dari sebelumnya. Rangkaian produk perawatan wanita dan hal-hal berbau feminim se-akan memenuhi ruang itu. Dengan melihatnya saja, Mu Shenan menjadi enggan! 

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status