Share

Dijemput

"Jangan, Nisa!" cegahku.

Seger ku tutup pigura tersebut dengan bantal yang ada di sampingku.

"Kenapa mbak?" tanya Nisa penasaran.

"Itu foto dengan pakaian terbuka. Kau tahu foto pengantin ala barat, yang memperlihatkan lehernya yang jenjang di kulitnya yang mulus? Nah seperti itulah fotoku itu. Jadi jangan dilihat ya, aku malu," ucapku beralasan.

"Ya sudahlah kalau begitu," ucap Nisa pasrah. " Ayo mbak, sebelum aku pulang kita bertemu dengan keluargaku dulu." Nisa mengulangi ajakannya

Gadis itu merapikan semua barangnya dan hendak keluar membawanya.

"Lain kali saja yaa, aku malu. Lihat ini mukaku habis menangis gini," tolakku.

"Ya udah deh kalau gitu, Aku pulang dulu yaa. Sampai ketemu lagi," ucap Nisa berpamitan.

Aku mengantarkannya hingga dia keluar pintu kamar, setelah itu aku tutup kembali pintu kamar tersebut. Suasana disini mulai sepi, banyak siswa yang pulang selepas ujian. Hanya tinggal beberapa kelas saja yang mukim di pesantren, dan aku pun mulai kesepian karena tinggal s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status