Share

Hujan dan Kehangatan

Hatiku berdenyut nyeri, sambil menatap kearah layar pipih di tanganku yang sudah berubah gelap. Tidak terasa bulir bening lolos begitu saja dari netraku. Ada kesedihan yang tidak bisa aku gambaran. Apa Zahra sudah benar-benar mengambil hati suamiku.

Aku menatap kearah pohon Anggrek yang semakin lebat berbunga.

Aku mendekati bunga tersebut dan menyentuhnya.

"Katanya kamu membawa keharmonisan rumah tangga dengan mengisi ruang dengan ketenangan, kejernihan, kepolosan serta kedamaian. Kenapa aku tidak mendapatkannya sama sekali," ucapku pelan sambil mengelus-elus bunga itu.

Petir mulai terdengar menyambar, tapi aku tidak peduli. Aku tidak berniat untuk masuk ke dalam rumah sama sekali.

"Ya, kamu hanya sebuah bunga yang hanya menghadirkan keindahan untuk mata," ujarku lagi. .

Hujan rintik-rintik mulai turun membasah bumi, lama-kelamaan terus bertambah deras. Sederas air mataku yang menetes menganak sungai di pipiku.

Aku menadahkan tanganku untuk mengumpulkan tetesan air hujan tersebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
PIPIT PUSPITASARI
knp sih Amelia ga cerita ke Damar klo si Bisma suka nemuin Zahra di pagi hari n mereka dah bersekongkol sama si penabrak tea
goodnovel comment avatar
Wiwin Kurnia Furqon
apaan sih si zahra , nongol mulu di tiap bab , ...
goodnovel comment avatar
Nayla Fitri
semoga amelia sgera hamil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status