Share

Aku Adalah Putri Presdir
Aku Adalah Putri Presdir
Author: Canna oprhe

Prolog

Author: Canna oprhe
last update Last Updated: 2021-06-08 20:51:01

Seorang gadis cantik turun dari lantai 2 ke bawah menuruni anak tangga menuju meja makan. Siapa lagi kalau bukan Chaterine Abigail Edelgard, putri semata wayang presdir Cervan Edelgard sekaligus pewaris tunggal perusahaan JIAN GROUP.

Gadis cantik itu memiliki sepasang bola mata bewarna coklat ke abu abuan, bibir merah muda alami yang tipis, kulit yang putih seputih salju juga halus sehalus kapas. Dengan rambut hitam yang panjang nya sepinggang dan postur tubuh ideal dengan tinggi yang pas, menjadi pelengkap bagi hidup Chaterine yang sangat sempurna.

Chaterine sedari lahir sudah memiliki segala nya yang diinginkan para gadis. Selain wajah yang cantik, Chaterine juga lahir sebagai anak dari salah satu orang terkaya se negara dengan urutan yang ke 4.

Selain itu, Chaterine jug berbakat di berbagai bidang. Salah satunya adalah bela diri, memanah, dan berkuda. Chaterine juga merupakan anak tercedas di sekolahnya, sering sekali ia memenangkan perlombaan dan membuat harum nama sekolahnya.

Chaterine sangat di hormati dan diidolakan oleh semua orang di sekolahnya termasuk para guru juga. Karna sebagian besar dari mereka adalah teman ibunya, ayahnya pun merupakan salah satu pendiri sekaligus donatur terbesar yang memiliki pengaruh di sekolahnya. 

Maka dari itu tidak ada satu pun orang yang tidak hormat padanya. Dengan hidupnya yang sempurna itu, membuat semua orang terutama para gadis jadi iri padanya. Sosoknya yang sangat sempurna itu juga membuat banyak pria jatuh hati padanya.

Tak sedikit pria yang jatuh hati padanya, bahkan banyak sekali anak buah maupun rekan kerja ayahnya yang menginginkan Chaterine menjadi pasangan dari salah satu putra mereka. Dengan ketenaran nya itulah setiap hari Chaterine jadi banyak mendapat kiriman buket bunga.

Banyak sekali pria yang mendekati Chaterine semata mata untuk mengincar kekayaan yang di miliki ayahnya dan juga karna senang dengan paras cantik yang di milikinya. Karna mengetahui hal itu, tentu saja Chaterine dengan jelas menolak semua lamaran yang dikirimkan padanya.

Akankah Chaterine memilih salah satu diantara kandidat yang di pilih ayahnya atau Chaterine akan menemukan pria idamannya sendiri? atau kah Chaterine akan memilih hidup sendiri dengan menikmati harta warisan yang tidak akan pernah habis itu?.

****

"Chatyy putriku yang cantik, sini duduk di sebelah ibumu" kata Riria Edelgard  sambil menepuk nepuk kursi di sebelahnya.

"Tidak bisa, Chaterine harus duduk di sebelah ayahnya. Sini nak!" ucap Cervan Edelgard sambil menarik kursi yang ada di sebelahnya untuk di duduki Chaterine.

Chaterine memang tumbuh di dalam keluarga yang hangat, ia di besarkan tanpa kurang sedikit pun dalam hal materi maupun kasih sayang. Meskipun kedua orang tuanya sibuk, tapi mereka tetap meluangkan waktu untuk putrinya tercinta.

Riria dan Cervan sangat menyayangi putrinya itu karna selain Chaterine merupakan anak perempuan, Chaterine adalah anak semata wayang sekaligus penerus dari perusahaan JIAN GROUP. 

Mereka berdua sering memanggil Chaterine dengan nama kesayangan yabg mereka karang sendiri yaitu Chaty, meskipun nama itu terdengar seperti nama anak kucing, Tapi menurut Riria  dan Cervan nama itu terdengar sangat imut.

"Aduh ibu, ayah. Aku duduk di antara kalian saja gimana?" tanya Chaterine pada kedua orang tua nya.

"Tentu saja, Chaty ku ini mrmang sangat pengertian" ujar Riria selaku ibunya.

Riria pindah dan duduk 2 bangku di sebelah suaminya dari kanan. Cervan pun mengganti kursi yang berada di sampingnya itu dengan kursi yang biasa di pakai Chaterine. Chaterine pun duduk di antara kedua orang tuanya dan sarapan pagi bersama.

"Kamu mau berangkat ke sekolah kan? ayo ayah antar" tutur Cervan menawarkan diri untuk mengantar putrinya ke sekolah.

"Tidak usah ayah, aku pergi dengan ronan saja" jawab Chaterine setelah menelan habis makanan yang berada di mulutnya.

"A.. apa katamu? dengan Ronan? tidak tidak, berangkat lah dengan Felix. Aku tidak bisa membiarkan putriku satu satunya pergi dengan pengawal yang sama sekali tidak berkompeten sepertinya" kata Cervan geleng geleng lalu melirik Ronan.

"I.. iya nona, yang di katakan tuan besar benar. Lebih baik anda pergi bersama dengan Felix, saya yang masih amatiran ini takut jika terjadi apa apa saat nona pergi dengan saya" ujar Ronan tersenyum dengan terpaksa karna takut.

"Benar apa yang di katakan ayahmu, pergilah bersama dengan Felix. Felix! pergi dan antarkan putriku ke sekolahnya" perintah Riria dengan  tegas.

"Baik nyonya," kata Felix sambil menganggukkan kepala.

Ronan merupakan salah satu pengawal yang di tunjuk langsung oleh Chaterine yang sama sekali tidak bisa beladiri, berbeda dengan Felix yang sudah mencapai tingkat atas.

Felix adalah salah satu pengawal terbaik yang di miliki Cervan. Bukan hanya sekedar sudah bisa mencapai tingkat atas dalam kungfu, beladiri dan tinju di usianya yang masih muda. Tapi Felix juga punya paras yang rupawan dan sifat yang sangat setia dan jujur, itulah yang membuat Cervan sangat menyukai Felix.

"Kalau  begitu aku pergi dengan keduanya saja. Ayah dan jbunjuga harus memberiman kesempatan pada Ronan untuk menunjukkan kemampuannya, ya kan Ronan?" Tanya Chaterine sambil melirik ke arah Ronan.

Ronan mengangguk dan tersenyum karna mengetahui Chaterine sangat mempedulikannya.

"Menunjukkan kemampuan yang mana? bahkan anak ini tidak  bisa menyelesaikan push up 100 kali dalam 10 menit" Kata Cervan setelah menghela nafas.

"Ku mohon ayah," ujar Chaterine memelas sambil memasang ekspresi wajah imut agar ayahnya mengizinkannya.

"Baiklah, karna ini permintaan putriku tercinta. Aku jadi tidak bisa menolaknya" jawab Cervan bimbang.

"Kamu dengar tidak? putriku sampai memelas untukmu. Awas saja kamu nanti malah membuatnya tidak nyaman" saut Riria.

"Ti.. tidak nyonya, saya akan berusaha agar nona merasa senyaman mungkin" ujar Ronan.

"Yasudah cepat sana berangkat," ucap Riria.

Saat hendak melangkah, tiba tiba Ronan merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Dan karna kaget, Ronan pun menengok ke belakang dengan pelan.

Setelah mengetahui bahwa orang yang menepuk pundaknya dengan keras itu adalah presdir Cervan, sekujur tubuh Ronan pun gemetaran. Ronan merasakan ada sebuah tekanan kuat  yang berasal dari tatapan presdir Cervan itu.

"Kalau sampai putriku lecet sedikit saja, aku akan membunuhmu" bisik Cervan sambik tersenyum menyeramkan.

"Sa.. saya mengerti" kata Ronan setelah menelan ludah.

"Baguslah kalau begitu, cepat antarkan putriku ke sekolah nya. Jangan sampai telat," ucap Ceevan sambil menepuk nepuk pundak Ronan dengan ekspresi wajah yang seketika berubah menjadi tersenyum ramah.

*Dukung author dengan cara subscribe novel ini kemudian tulis riview agar author lebih rajin update setiap harinya.

Canna oprhe

Dukung author dengan cara menambahkan novel ini ke rak buku.

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Adalah Putri Presdir   Merobek Surat Kontrak

    Kini Andreas merasa panik, ia berusaha memikirkan segala cara agar posisinya saat ini dapat ia pertahankan. Karna tentu saja dengan pembatalan kontrak ini, yang mendapatkan rugi hanya dirinya saja, karna bahkan JIAN GROUP bisa membayar model yang lebih terkenal darinya.Andreas pun langsung berlutut di bawah kaki Cervan. Ia terus memohon dengan melas, meminta kemurahan hati Cervan untuk memaafkannya. “Ti, tidak! Saya mohon, jangan lakukan itu.” ujarnya.Cervan pun menatap Andreas dengan jijik, karna ia baru menyesal setelah melakukannya. “Cih, harusnya kamu pakai dulu otakmu itu sebelum melakukan sesuatu yang sia-sia. Apa kamu terlalu menganggapku remeh hanya karna mendapatkan satu kali kontrak denganku?” ucap Cervan yang terus menyombongkan dirinya sendiri.Dengan mengesampingkan harga diri maupun rasa gengsinya, Andreas mengucapkan kata maaf dari mulutnya sendiri. “Saya bersalah! Saya minta maaf!” teriaknya terus memoh

  • Aku Adalah Putri Presdir   Hendak Membatalkan Kontrak

    Cervan tersenyum mendengar pertanyaan pertama yang di ucapkan reporter barusan, seolah sudah memprediksinya. “Untuk saat ini, hal itu masih rahasia. Namun seluruh dunia bisa mengetahuinya sendiri besok. Karna, kami akan langsung mengeluarkan produk terbaru kami dan meluncurkannya ke pasaran mulai dari besok. ” jawab Cervan dengan percaya diri.Setelah itu, berbagai pertanyaan seputar produk baru yang akan di keluarkan JIAN GROUP terus di keluarkan. Chaterine dan Cervan, terus menjawabnya dengan bergantian. Dari tadi, Andreas seolah tidak di beri kesempatan untuk menjawab.Namun setelah sekian lama, akhirnya ada wartawan yang bertanya mengenai hubungan di antara Andreas dan Chaterine. Apalagi dengan pernyataan Andreas tadi pagi yang bisa membuat orang salah paham, publik langsung mengambil kesimpulan tersendiri bahwa ia dan Chaterine memang benar sepasang kekasih.“Bagaimana dengan hubungan di antara tuan muda Andreas dan juga nona Chateri

  • Aku Adalah Putri Presdir   Reporter

    Chaterine seolah memberi sinyal lewat tatapannya. Ia secara tidak langsung meminta Rogger untuk segera meraih ponsel yang di berikan padanya. Melihat arti dari tatapan Chaterine padanya, membuat Rogger mau tidak mau harus meraih ponsel yang di berikan padanya dengan terpaksa. Akhirnya, Rogger memfotokan mereka hingga beberapa kali dengan raut wajah yang terkesan terpaksa. Setelah selesai, Rogger mengembalikan ponsel milik pria tadi dengan wajahnya yang cemberut. Ia merasa muak dengan para pria yang sengaja mendekati Chaterine, meskipun Chaterine sebenarnya sudah memberikan ijin. Setelah selesai, banyak sekali yang mengucapkan rasa terimakasih pada Chaterine. Chaterine pun membalasnya dengan senyum andalannya. Kemudian ia segera pergi untuk mencari ayahnya. **** Dari saat memfotokannya tadi hingga kini, raut wajah Rogger sama sekali tidak be

  • Aku Adalah Putri Presdir   Terlihat Tidak Senang

    Saat hendak menjawab bisikan Chaterine padanya barusan, Felix merasakan adanya tanda-tanda kedatangan orang dengan suara ketukan langkah kaki. Felix dengan cepat menutupi wajahnya kembali dengan mantel yang ia bawa. “Nona, sepertinya ada yang datang.” bisiknya sambil menengok ke arah datangnya suara. Mendengar hal itu, Chaterine pun panik. Ia langsung memikirkan segala cara untuk menyembunyikan keberadaan Felix. Berbeda pada saat di kamarnya, di studio ini tidak ada celah untuk bersembunyi. “Ba, bagaimana ini? Kamu harus bersembunyi!” ujar Chaterine dengan panik. Meskipun Chaterine terlihat resah memikirkan bagaimana cara agar Felix bisa tidak ketahuan, justru Felix malah terlihat santai saja. Felix tersenyum melihat nona nya yang manis itu terlihat gelisah. “Saya tidak perlu bersembunyi,” katanya dengan santai. Ekspresi wajah Chaterine langsung berubah jadi tercengang melihat Felix yang masih bisa tersenyum di situasi seperti in

  • Aku Adalah Putri Presdir   Tidak Menyangka

    Sebagai seorang model yang baru saja merangkak naik, tentu saja menjaga citra dan harga diri merupakan hal yang paling penting untuk Andreas. Bagaimana jadinya jika ia di kabarkan telah melakukan pelecehan, bertindak semena mena, serta membuat berita bohong soal hubungan diantara mereka? Tentu saja hal ini akan berdampak pada karir yang baru saja ia rintis itu.Setelah mengingat kembali hal itu, setidaknya membuat rasa bersalah Chaterine berkurang meskipun hanya sedikit. Chaterine merasa ia juga sudah bertindak sewajarnya dan cukup berbaik hati pada Andreas yang telah sering kali membuatnya merasa tidak nyaman.Di tengah keheningan saat itu, tiba-tiba Chaterine di kejutkan dengan lengan besar seorang pria yang seketika menariknya dari balik tembok. Tangan pria itu langsung menarik tubuh Chaterine, kemudian menutup mulutnya agar tidak berteriak sehingga menarik perhatian banyak orang.Namun anehnya, pria ini tidak menutup mulut Chaterine dengan kain yang telah di

  • Aku Adalah Putri Presdir   Memberi Peringatan

    Chaterine mencoba untuk melepaskan tangan Andreas yang sedang melingkar di pinggangnya. Chaterine tak ingin membuat keributan ataupun membuat dirinya terlihat aneh. Jadi Chaterine mencoba untuk melepaskannya senatural mungkin. Namun tetap saja tangan Andreas tidak bisa lepas dari pinggangnya, Andreas sengaja melingkarkan kedua tangannya dengan erat di pinggang Chaterine sambil tersenyum seolah tak tau apa-apa. Chaterine terpaksa melanjutkan pemotretan yang sedang berlangsung itu dengan senyuman palsu yang ia tunjukkan. Ia harus menahan amarahnya, apalagi kini ayahnya sedang tidak ada disini. “Pemotretannya sudah selesai. Terimakasih untuk kerja keras kalian hari ini.” tak lama kemudian, akhirnya pemotretan itu selesai dengan hasil yang memuaskan. Pada akhirnya, Chaterine bisa bertahan dengan baik hingga akhir. Begitu pemotretan selesai, Chaterine langsung menarik tangan Andreas dan mengajaknya untuk pergi ke sebuah ruangan yang sama sekali tidak ada o

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status