Share

baiklah

"Nenek mau nginep di rumah Azka, sudah Azka tidur saja dulu, apa mau main ponsel Mamam?" tawarku.

"Nggak Mam, Aka mau tidul cama Mamam cama Papap."

"Ya udah, Azka tidur di sini dulu, nanti Mamam bopong Azka kalau sudah nyenyak. Tidur dulu ya!" Azka mengangguk dan berbaring serta segera memejamkan matanya.

"Nginep ko bawa tas besar banget?" tanyaku tak percaya.

Mungkin ibu akan tinggal di rumah ini, aku kenal betul sifat Mas Ilham. Dia pasti tak akan mau menampung ibu terlalu lama, setelah rumah itu di jual dan dia mendapatkan uangnya maka ibu ia jadikan korbannya.

"Sudah lah, Jok! Nggak usah berbelit-belit. Bilang saja pada istrimu itu, Ibu mau pindah ke sini. Istrimu ini pasti tak keberatan, iya kan Vit?"

Kutatap tajam Mas Joko, ia sungguh sangat keterlaluan sudah mengambil keputusan tanpa menanyakannya padaku.

"Mas, kenapa nggak tanya pendapatku dulu? Ini rumahku, dan Mas harus izin dulu jika mau bawa ibu ke sini," ucapku jengkel.

"Kamu tidak izinkan Ibu tinggal di sini, Vit? Bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status