Share

Bab. 3. Pingsan

Bab.3

 

      Gio tidak tahu jika Alyssa ternyata sudah pingsan di bawah kungkungannya. Dia terus menerus memompa dengan kasar dan tanpa jeda. Seperti orang kerasukan setan, Gio hanya mementingkan nafsunya sendiri.

    "Aargh," Gio akhirnya mencapai puncaknya lalu ambruk di atas tubuh Alyssa yang tidak ada respon sama sekali. Gio luruh ke samping tubuh Alyssa lalu tertidur pulas. 

     Ayam jago berkokok dengan keras tanda sebentar lagi fajar menyingsing. Alyssa menggerakkan jari tangannya. Dia merasa seperti berada di alam sadar dan tidak sadar. Alyssa mulai membuka matanya perlahan. Dia mulai mengumpulkan kesadarannya. Tangan kanan Alyssa memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, lalu dia meraba bibirnya yang perih akibat digigit oleh Gio semalam.

       Alyssa memekik tatkala dia menggerakkan kakinya, tubuh bawahnya sakit dan nyeri terutama di daerah kewanitaannya. Alyssa tidak ingat berapa lama dirinya digagahi oleh Gio. Yang dia tahu saat ini semua tubuhnya sakit, tulangnya terasa ngilu dan daerah organ intimnya perih untuk bergerak.

      Alyssa berusaha bangkit, tapi dia tidak bisa karena badannya sangat lemas. Ditengoknya ke arah Gio, tapi tidak ada pertanda kalau Gio akan bangun. Dengkuran keras terdengar di telinga Alyssa. 

    "Dasar biadab! Sudah puas sekarang enak tidur seperti kerbau! Tunggu Gio ,Aku akan membalas setiap perbuatan mu pada tubuhku ini." rutuk Alyssa menyumpahi Gio. 

    "Aaa ... Sakit!" rintih Alyssa. Dia tidak sanggup untuk berdiri padahal dia ingin buang air kecil. Akan tetapi pasti akan sangat sakit dan perih miliknya nanti jika dipakai untuk buang air kecil.

    "Gio, bangun! Tolong Aku." Alyssa berteriak membangunkan Gio sembari memukul punggung Gio dengan tangannya.

    "Ada apa dek? Masih mau lagi hmm?" sahut Gio dengan mata yang masih tertutup. Alyssa yang mendengar ucapan Gio seketika menjadi takut. Dia bingung harus meminta bantuan pada siapa. Dengan mengumpulkan semua kekuatan dan menahan rasa sakit dan nyeri, Alyssa bangkit dari ranjang lalu menuju kamar mandi dengan menyeret badannya yang masih telanjang. Alyssa menggunakan tangan sebagai penopang tuk jalan. Sungguh pemandangan yang amat memilukan. 

      Setelah mencapai pintu kamar mandi sambil berpegangan dindingnya Alyssa perlahan masuk lalu menutup pintu kamar mandi. 

     "Sss ... sakit sekali! arrgh ... Mak tolong Alyssa Mak." Alyssa merintih menahan sakit saat dia duduk di closed untuk buang air kecil. Sungguh perih sampai menjalar ke seluruh tubuh, air mata tak hentinya membasahi pipi Alyssa. 

      Setelah selesai Alyssa mengenakan handuknyang melilit di tubuhnya. Dia lupa membawa baju ganti, sedangkan bajunya semalam sudah robek dan tidak berbentuk lagi. Saat Alyssa berdiri di depan lemari pakaiannya tiba-tiba Gio memeluknya dari belakang. Gio yang semula masih tidur mendadak bangun karena mencium bau harum shampo dan sabun yang Alyssa pakai menyeruak ke dalam hidungnya.

    "Mm, Mas ... lepaskan A-Aku mau berpakaian." Alyssa mencoba melepaskan tangan Gio yamg melingkar di perutnya. Masih ada trauma dalam diri Alyssa atas kejadian tadi malam.

     Gio bukannya melepaskan pelukannya, dia malah menciumi bahu Alyssa yang terbuka. Tubuh Alyssa kaku seketika, bergetar hebat saat bibir Gio menyentuh leher belakangnya.

     "Kenapa Sayang? Mas ingin mengulang yang tadi malam. Mas belum puas karena kau sudah lemas duluan, biasanya Mas melakukan dengan Kakak-kakak madumu lebih dari tiga kali dalam semalam. Jadi sebagai gantinya pagi ini Kau harus melayani Mas lagi."Gio melancarkan aksinya dengan meraih kait handuk Alyssa.

      Alyssa berusaha sekuat tenaga untuk melawan Gio. Dia berusaha mempertahankan handuk yang melekat di tubuhnya. 

     

      "Mas, tolong lepaskan Aku," ucap Alyssa memohon pada Gio untuk melepaskannya.

     Bukannya melepaskan tapi Gio semakin kuat menarik handuk Alyssa. Dan akhirnya tubuh polos Alyssa terpampang jelas di hadapan Gio. Alyssa menutupi kedua bagian tubuhnya yang memabukkan dengan kedua tangannya sambil kakinya merapat.

    "Untuk apa Kau tutupi Sayang? Bukankah semalam Aku sudah melihat dan menjelajahi semua? Lihatlah tubuhmu yang berstempel merah itu adalah maha karya suami yang perkasa ini," sombong Gio memamerkan kedua otot tangannya yang memang kekar layaknya binaraga.

    "M-Mas tolong, Aku sudah capek dan sangat lapar hingga tubuhku lemas tak bertenaga Mas!" kelit Alyssa. Alyssa sudah teramat sangat merasa perutnya lapar, dia butuh asupan makan.

    "Baiklah satu ronde saja ya? lihatlah ular pytonku sudah menggeliat mencari sarangnya." Gio menatap ke arah bawah tubuhnya itu, dan konyolnya Alyssa pun juga menatap bagian itu dengan membulatkan mata. Alyssa meneguk kasar ludahnya. "Gila, semalam apa benar gua kehormatanku dimasuki ular pyton segede itu? Pantas sakit sekali rasanya," batin Alyssa.

     "Mm, eh ... Iya Mas, tapi ijinkan Alyssa untuk sarapan dulu ya?" Alyssa mencari celah agar bisa kabur dari Gio.

    "Tentu Sayang, Kamu boleh sarapan, setelah Kau beri makan pytonku ini," sergah Gio lagi. Dia mulai menarik tubuh Alyssa dengan keras, hingga tubuh Alyssa berada di atas tubuhnya. Tak ingin membuang kesempatan Gio pun akhirnya memberi makan pytonnya di dalam gua Alyssa. 

Gerakan Gio yang lembut di awal membuat Alyssa bisa sedikit rileks, tapi lama-kelamaan Gio yang belum juga mencapai klimaksnya, akhirnya bermain kasar hingga Alyssa benar-benar tidak kuat lagi menahan serangan Gio.

Gio terus memompa bagian bawah tubuhnya menghantam secara berulang dinding rahim Alyssa.

     Belum hilang rasa sakit karena serangan semalam kini Alyssa harus melayani lagi nafsu Gio yang memang besar. Jelas besar karena dia sanggup memiliki empat istri sekaligus. Entah bagaimana dia menjadwal para istrinya, tapi namanya orang tajir pastilah dengan uang semua pasti bisa dan anehnya setiap dia mendapatkan keperawanan dari para istri dan wanitanya yang lain maka bertambah pula kekayaannya.

   

      "Sayang, ayolah jangan lemas duluan.. pytonku belum kenyang," racau Gio yang sudah berada di atas tubuh Alyssa yang lemas di bawahnya. Bagaimana Alyssa bisa menjawab jika dia sudah pingsan lagi.

     Merasa tidak mendapat jawaban dari Alyssa, Gio membuka matanya dan terkejutlah dia saat mendapati Alyssa sudah pingsan. Segera dia mencabut pytonnya lalu menepuk-nepuk pipi Alyssa.

    "Sayang ... Sayang ... bangunlah, Alyssa ...." Gio terus menepuk pipi Alyssa dan mengguncang tubuh Alyssa. Alangkah paniknya dia saat Alyssa tidak menjawab dan hanya diam menutup mata.

Gio lagi-lagi memanggil nama Alyysa yang sudah tidak sadarkan diri. Gio memakai bajunya setelah itu baru memakaikan baju Alyssa dengan cepat. 

"Alysa bangun, Sayang!" Gio bergegas memakai bajunya lalu berteriak memanggil semua orang ada di rumah mewah itu.

"Mbook ... Jimiin ... cepat kalian kemari!" teriak Gio di depan kamarnya. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa, rasa takut dan khawatir menghilangkan akal sehatnya.

    "Jimiiin ... Siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang juga!" teriak Gio memanggil Jimin si supirnya sembari menggendong tubuh Alyssa yang pingsan.

   

 

     

    

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status