Share

Aku (Bukan) Pelakor
Aku (Bukan) Pelakor
Penulis: Audwibill

Rahasia Yang Terungkap.

Seorang wanita cantik tidak henti-hentinya menatap pada seorang pria yang tengah berdiri bersama wanita wanita cantik lainnya. Sepasang mata itu memerah, tangannya mengepal kuat hingga buku-bukunya menjadi putih. Nafasnya pun seperti terhenti barang sejenak ketika mengetahui tangan pria itu memegang lembut wanita disampingnya. Tak hanya itu, senyum mengembang di wajah pria itu membuat Sang Wanita kian murka.

Dia adalah Celine Albert, seorang model papan atas yang banyak dikagumi para pria. Dan pria yang dipandanginya sedari tadi adalah Lucas Abraham, seorang pengusaha permata yang cukup terkenal di Rusia.

"Celine, ada apa?" tanya seorang wanita pada Celine.

Celine tersentak, ia mencoba untuk menguasai dirinya yang tengah larut dengan perasaannya. Ia beringsut, mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain. Namun pada saat bersamaan, matanya beradu dengan mata Lucas. Dan seketika itu wajah Lucas menegang.

"Vlo, sepertinya aku tidak enak badan. Aku akan segera pulang, tolong sampaikan permintaan maafku pada Kakakmu karena tidak bisa menikmati pestanya hingga akhir!" ujar Celine berdusta.

"Kau baik-baik saja, Celi?" tanya Vlora memastikan. "Tunggu sebentar, biar aku yang mengantarmu pulang!" kata Vlora menawarkan diri.

Celine segera menahan Vlora yang hendak beranjak mengantarnya pulang. "Tidak usah, Vlo. Ada supir yang akan mengantarku. Kau di sini saja, kakakmu pasti menginginkan kau ada di sini dibandingkan diriku!" ungkap Celine.

"Baiklah, aku akan mengantarmu hingga ke lobi. Ayo!" tukas Vlora.

Celine dan Vlora beranjak dari tempat duduk mereka, bergegas untuk keluar dari ruangan pesta ulang tahun kakak tertua Vlora. Namun ketika mereka hendak keluar, Vlora melihat kakak iparnya yang sedang menatap ke arah mereka.

"Celine, sapa terlebih dahulu kakakku. Dia sudah melihatmu, tidak enak rasanya jika kau berlalu tanpa pamit pada mereka!" ujar Vlora menyarankan.

"Hah?!" Celine kembali tersentak untuk kedua kalinya ketika jari tangan Vlora menunjuk pada pria yang sudah membuat suasana hatinya tak karuan itu. Belum sempat Celine bereaksi, Vlora sudah menariknya mendekat pada pria yang tak lain adalah Lucas tersebut.

"Kakak ...," Vlora menyentuh Kakak perempuannya yang sedang berdiri dan berbincang dengan teman-temannya. Sementara Celine, mengusap lembut tengkuk lehernya yang terasa mulai berat.

Kakak Vlora berbalik, tersenyum pada Vlora. "Ada apa, Vlo?!" tanyanya.

Vlora tersenyum sambil menarik Celine mendekati kakak perempuannya itu.

"Ini temanku yang aku ceritakan itu, tapi dia harus segera pulang karena tidak enak badan!" ujar Vlora menjelaskan.

Wanita yang tadi bergandeng tangan begitu mesra dengan Lucas tersenyum ke arah Celine seraya mengulurkan tangannya. Celine membalasnya canggung dan menjabat tangan wanita itu sedikit gemetar, sementara dahinya mulai dipenuhi dengan keringat dingin.

"Violetta!" kata wanita itu memperkenalkan diri.

"C-celine!" balas Celine gagap.

"Vlora banyak bercerita tentang dirimu pada kami. Ternyata benar kata Vlora, kau sangat cantik!" ujar Violetta beramah-tamah pada Celine.

Celine semakin canggung melihat Violetta yang sangat ramah padanya. Namun mata Celine mulai melirik pada tindakan yang Violetta lakukan pada Lucas.

"Kenalkan, ini suamiku, Lucas!" kata Violetta kemudian.

Celine menelan salivanya susah payah. Ia ingin membalas dengan mengulurkan tangannya, namun ternyata itu tidak mudah untuk ia lakukan ketika ia mengetahui bahwa Lucas yang menjadi kekasihnya ternyata suami dari saudara temannya sendiri.

"H-halo, saya Lucas!" ujar Lucas mengenalkan diri bak orang asing yang tidak mengenal Celine sebelumnya.

Ingin rasanya Celine memaki Lucas atau melayangkan tamparan keras kepada Lucas, namun sisa kesadaran masih menahan dirinya untuk melakukan hal yang bisa saja menjatuhkan harga dirinya itu. Dengan gamang, Celine mengulurkan tangan menjabat Lucas.

"Celine!" tarikan nafas panjang mengiringi pengenalan dirinya. Andai dirinya tidak memiliki kesadaran, tangan itu mungkin sudah beralih ke bagian tubuh Lucas yang lainnya.

"Benar kataku, bukan!" tiba-tiba Vlora menyela sambil memegang lengan Celine. "Nama dan bentuk tubuh kakak iparku sama dengan gambaran kekasihmu yang kau ceritakan beberapa waktu lalu!" bisik Vlora pada Celine.

Celine menarik tipis sudut bibirnya, "Bagaimana bisa berbeda jika mereka adalah orang yang sama!" batin Celine menahan getir.

"Maaf, saya harus kembali. Saya benar-benar menyesal karena tidak bisa menikmati acara ini hingga akhir. Lain waktu saya akan menyelesaikan undangan anda hingga akhir!" kata Celine mengakhiri pertemuannya dengan sepasang suami istri tersebut.

"Tidak apa-apa, dan jangan formal begitu. Aku kakaknya Vlora, kau bisa memanggilku sama seperti Vlora memanggilku. Dan terima kasih karena sudah bersedia hadir di pesta ulang tahunku, saat aku dan suamiku merayakan hari jadi kami, kau harus datang dengan kekasihmu, oke!" Violetta tersenyum lebar seolah mereka sudah saling mengenal begitu lama. Namun tidak bagi Celine, undangan Violetta sama seperti belati yang menusuk tepat di inti hatinya. Saat itu juga kaki Celine gemetar hingga nyaris membuatnya terjatuh. Vlora yang melihat hal tersebut segera menahan tubuh Celine agar tidak ambruk seketika.

"Cel, sepertinya kau benar-benar tidak enak badan. Ayo, aku antar kau ke lobi!" kata Vlora pada Celine.

Celine mengangguk pelan sambil terus menguasai dirinya yang begitu bodoh dihadapan Lucas.

"Kak, aku akan mengantar Celine ke lobi, setelah itu aku akan kembali!" kata Vlora berpamitan pada Violetta.

Violetta mengangguk pelan sambil mengusap keringat yang membasahi dahi Lucas, sementara Lucas hanya diam saja dan tak bisa berbuat apa-apa.

Sesampainya di lobi, supir pribadi Celine sudah menunggu. Vlora segera membantu Celine masuk di mobil dan memastikan keadaan Celine untuk terakhir kalinya.

"Celine, kau yakin tidak ingin tinggal. Jika kau merasa tidak kuat, lebih baik menginap di hotel ini saja!" saran Vlora.

Celine menggeleng keras, semakin lama berada di sini semakin membuat Celine tidak kuat. Menjauh adalah cara terbaik untuk menguasai hati dan pikirannya saat ini.

"Tidak, Vlo. Aku akan kembali ke penthouse saja. Di sana lebih tenang, aku yakin akan baik-baik saja di sana!" tukas Celine.

"Baiklah kalau itu memang keputusanmu. Jika ada apa-apa segera hubungi aku. Ingat, kau sendiri di sini. Kau kemari atas undanganku, jika sesuatu terjadi padamu maka aku akan sangat menyesal!" ungkap Vlora.

Celine mengangguk pelan sambil menutup pintu mobil perlahan. Meninggalkan Vlora dengan wajah cemasnya.

Di perjalanan, Celine mengingat kembali apa yang ia lihat di pesta itu. Bagaimana Lucas dan Violetta yang begitu mesra layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Mengingat hal itu membuat Celine mengepalkan tangannya kuat.

"Bagaimana bisa selama ini aku tidak mengetahui siapa Lucas sebenernya.  Bertahun-tahun aku menjalani hubungan dengannya namun aku tidak tahu bahwa dia adalah suami seseorang. Betapa bodohnya aku selama ini!"

Celine mengutuk dirinya sendiri yang sudah diperdaya oleh Lucas selama ini. Dua tahun ia menjalin hubungan dengan Lucas tanpa ada kecurigaan sedikit pun, bahkan mereka merencanakan pernikahan di akhir tahun namun malam ini ia di tampar oleh kenyataan yang sangat menyakitkan. Kekasihnya adalah suami orang!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status