Share

Pertengkaran Hebat.

Celine memasuki penthouse-nya. Ia mengamati sekelilingnya yang terasa begitu gelap dimatanya. Tiba di sofa ketegaran yang sedari tadi ia pertahankan, rapuh seketika.

Celine terduduk lemas di atas sofa empuk miliknya itu. Menyadari kenyataan bahwa selama ini ia adalah kekasih gelap suami orang begitu membuatnya terpukul. Perasaan bersalah, kecewa, marah dan kesal membaur jadi satu dalam dirinya. Pembelaan diri yang ia ajukan pun seketika di tolak oleh nuraninya.

"ARRGHHHHH!!"

Celine membuang semua barang yang ada didekatnya, menarik taplak meja, mendorong keras meja serta sofa hanya untuk melampiaskan semua perasaan yang ia rasakan saat ini.

"LUCAS BAJINGAN!!" teriak Celine begitu keras.

Celine beringsut jatuh, duduk di dasar lantai dengan air mata yang berlinang. Jika saja ia berakhir dengan dikhianati, itu tidak akan sesakit ini. Namun menyadari dirinya yang dibohongi Lucas bertahun-tahun membuat dirinya marah.

Lama waktu berlalu, Celine tak kunjung beralih posisi. Ia duduk dengan menyadarkan kepala di sofa. Entah sudah berapa banyak panggilan yang masuk, Celine memilih mengabaikan semua itu karena ia tahu itu adalah panggilan dari Lucas. Hingga ponselnya kembali berdering, barulah Celine melirik ke arah ponselnya tersebut.

"Kenapa kau menghubungiku? Kau ingin menjelaskan sesuatu padaku?!" ujar Celine menatap sinis pada ponselnya. "Penjelasan macam apa yang akan kau berikan padaku, Lucas?!"

Sudut bibir Celine kembali terangkat tipis. Ia mengejek dirinya sendiri yang begitu bodoh karena telah mudah menjatuhkan hati pada orang yang salah. Dan sekarang, satu hal yang akan ia lakukan pada Lucas. Mengakhiri hubungan yang sudah membuainya selama dua tahun terakhir itu.

Lucas yang ia kenal sebagai pria penyayang dan penuh perhatian malah menyimpan duri yang begitu mematikan. Semua kata manis dan janji-janji yang pernah Lucas ucapkan dulu padanya hanyalah topeng untuk menutupi kebusukannya selama ini.

Sakit?

Lalu bagaimana dengan Violetta?!

Kecewa?

Violetta lebih kecewa karena haknya sudah dibagi dengan wanita lain!

Terluka?

Tak akan sebanding dengan luka yang Violetta rasakan jika ia mengetahui suami yang ia cintai sudah menyalakan api yang membakar gairah cintanya!

Celine beranjak, mencoba berdiri dengan susah payah. Mengusap sisa-sisa air mata yang masih menempel diwajahnya. Ia melangkahkan kaki menuju kamarnya, namun ketika pintu kamarnya terbuka Celine menghentikan langkahnya.

Kamar itu pernah menjadi saksi bagaimana panasnya permainan malamnya dengan Lucas. Penthouse dan kamar tersebut adalah tempat mereka memadu kasih ketika Celine ada pekerjaan di kota XxX. Sementara di tempat tinggal tetapnya, Lucas-lah yang mengunhunginya.

"Ternyata jarak mendukungmu untuk melancarkan aksi gilamu itu, heh?!" sinis Celine.

Celine memberanikan diri untuk masuk ke kamar yang pernah membuatnya mengerang hebat itu. Menjadikan dirinya wanita paling bahagia saat Lucas memanjakan tubuhnya dengan lembut.

Celine membuka lemari pakaiannya, mengeluarkan semua barang-barang Lucas yang ada dalam lemari tersebut hingga jatuh berserakan di lantai. Setelah itu Celine mengambil semua barangnya dan memasukkannya ke dalam koper. Tak ada lagi yang ia harapkan di sana, ia ingin melupakan semua yang pernah terjadi di dalam ruangan kecil itu. Namun ketika Celine keluar kamar, ia dikagetkan dengan keberadaan Lucas yang sudah ada di depan pintu.

"Celine ...," Lucas menghampiri Celine dengan raut wajah tak dimengerti, namun ketika ia hendak menyentuh Celine dengan cepat Celine menghindarinya.

"Jangan sentuh aku, bajingan!" umpat Celine penuh amarah.

"Celine, dengarkan aku!" kata Lucas mencoba menenangkan Celina. Namun sayang, Celine tak menggubris itu sama sekali. Ia malah berlalu melewati Lucas.

Lucas menarik tangan Celine hingga Celine berbalik menghadap padanya. "Aku tahu aku salah, tapi tolong biarkan aku menjelaskan semuanya. Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya, aku mohon!" pinta Lucas penuh harap.

"LEPAS!" kata Celine penuh penekanan.

"Dengarkan aku, Sayang. Aku mohon!" mata Lucas kini memerah, membendung gumpalan air kecil yang siap mengalir merobohkan bendungan tersebut.

Perasaan cinta itu masih ada dalam hati Celine, sesakit apapun luka yang ia rasakan saat ini dalam hatinya, namun ketika melihat Lucas yang tak berdaya membuat Celine melemah. Ia yang tadinya bertekad untuk meninggalkan Lucas tanpa mendengarkan penjelasan apapun kini memberikan kesempatan itu pada Lucas.

Celine menghempaskan tangan Lucas dengan kasar, berjalan pelan menuju kursi makan yang ada di dekatnya. Celine memegang kepalanya yang terasa begitu berat, mencoba menguatkan hatinya untuk mendengarkan semua penjelasan Lucas.

"Apakah dia lebih dulu kau cintai?!" tanya Celine membuka suara.

Lucas mencoba mendekat, namun Celine menahannya dengan merentangkan ke lima jarinya pada Lucas. Lucas pun menghentikan langkahnya dan menatap hampa pada Celine yang terluka karenanya.

"Tidak, kau yang pertama!" jawab Lucas lugas.

Celine tertawa kecil mendengarkan jawaban tak terduga dari Lucas tersebut.

"Oh ...,?" ucap Celine lirih.

"Celine ..., Sayang ...," lirih Lucas dengan nada bergetar.

Celine mendekati Lucas, menatap Lucas lekat dengan bulir suci yang menetes tanpa hambatan dari matanya.

"It must be nice, right?" Celine mengatur nafasnya yang menyesakkan dadanya itu.

"It must be nice to love someone who let you break twice!" kalimat itu akhirnya lolos penuh sesak bagi Celine. Bagaimana tidak, dua kali ia dikhianati dengan kerelaan penuh. Itu menyakitkan!

"Celine, dengarkan aku. Ini tidak seperti yang kau bayangkan! Aku terpaksa menikahinya!" pembelaan Lucas pun dilontarkan, namun itu lebih seperti hinAn bagi Celine.

"Apapun itu, Lucas. Seharusnya kau mengakhiri hubungan yang ada sebelum kau memilih tinggal bersama wanita lain. Aku bukan wanita yang tidak bisa menerima kenyataan saat kekasihku lebih mencintai wanita lain. Aku ...,"

"Aku tidak mencintainya!" sela Lucas.

Plaakk!!

Tamparan yang sedari tadi ingin Celine berikan akhirnya mendarat sempurna di pipi Lucas.

"Kau lelaki?!" teriak Celine murka. "Bagaimana kau bisa mengatakan hal semenjijikan itu saat kau bisa begitu mesra menggandeng pinggang Violetta dengan senyuman lebar yang mengembang di bibir penuh kedustaan ini?!" jari telunjuk Celine mengacung sempurna ke wajah tampan Lucas.

Lucas terdiam, mematung ditempatnya, karena ini kali pertama baginya melihat wanita selembut Celine yang bahkan tidak berani menyakiti seekor semut pun berubah menjadi wanita mengerikan ketika marah.

"Kau tahu? Seorang pria, selain kelaminnya yang dipegang adalah kata-katanya. Namun kau bersikap sebaliknya. Menjijikkan!" maki Celine penuh kebencian pada Lucas.

Lagi-lagi Lucas terdiam, ia tidak bisa membela dirinya lagi walau apa yang ia katakan adalah hal yang sebenarnya.

Flashback ....

Enam bulan lalu, keluarga Lucas meminta Lucas menikahi Violetta yang mengajukan lamaran untuknya. Lucas berusaha keras menolak hal tersebut namun keluarga Lucas tidak mengindahkan penolakan Lucas dan menerima lamaran dari keluarga Violetta dengan balasan akan menunjang keberlangsungan perusahaan keluarga Lucas yang terancam bangkrut. Sebagai anak tunggal yang menjadi harapan bagi keluarganya, Lucas tidak bisa membiarkan perusahaan yang dibangun Sang Ayah dengan susah payah hancur begitu saja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status