Share

Pulang Ke Rumah Kita

"Aku tidak mau tahu, pokoknya harus dirawat."

Suara yang sedikit lantang itu membuat banyak pasang mata memandang heran ke arah Luna. Bagaimana dia tidak khawatir jika sahabat satu-satunya pingsan dan terjatuh dari bis? Luna tidak ingin ada cedera serius pada Amira.

Namun, Amira menentang keras keinginan Luna tersebut. Dia sadar sebelum sampai di rumah sakit. Luna menangis histeris, suaranya yang cempreng itu membangunkan Amira dari pingsannya.

Bikin malu saja. Amira ingin sekali membekap mulut Luna, sayangnya tangan kirinya terpasang jarum infus sehingga tangannya terasa kebas dan sakit.

"Aku bilang kalau aku baik-baik saja. Tidak ada luka-luka di tubuhku, kepalaku, atau wajahku." Amira meraba seluruh tubuhnya agar Luna percaya. Amira tidak ingin dirawat di tempat yang berbau obat-obatan ini.

"Kamu itu sakit, AMIRA!"

"Aku akan panggilkan dokter untuk memeriksamu secara menyeluruh. Kalau perlu kita lakukan saja CT Scan, tes MRI atau semacamnya lah."

Amira menarik ujung kemeja Lun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
berharap ada kesempatan buat alan tuk gk ulangin nyakitin hati amira, biarin aja orang tua nya menentang hubungan mereka yg penting alan bisa selalu ada buat isteri nya amira yg lagi hamil anak mereka lanjut lagi thor jngan lama2 ya pengen alan dn amira bahagia lagi kyak dulu tanpa ada orang ketiga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status