Share

Bab 21: Keluarga Tanpa Rasa Malu II

“Coba diulang lagi, Bang?” Aku berpura-pura tuli, tidak bisa mendengar dengan jelas keinginan dari Bang Teguh saat ini.

Dia minta range roverku? Si Gagahku? Eh, maksudnya Si Gagah yang di garasi, bukan yang tadi.

“Kunci mobil, Gin! Mobil range rover yang putih, kemarikan kuncinya. Abang mau anterin Uwa Rabiah dan yang lain pulang. Di luar panas banget Gin!” rengeknya padaku lengkap dengan tangan yang mengipas.

Sempat aku terkekeh, lalu kembali mengatur ekspresi, menutupi hati yang kian tersayat perih. Pria ini memasang wajah tak berdosanya padaku, meminta hartaku yang menawan seolah-olah itu miliknya sendiri.

“Maaf, Bang ... Abang punya hape, kan? Dua lagi tuh. Punya aplikasi taksi online, kan? Atau perlu aku pesankan?” Sengaja aku melirik saku celananya yang menonjol.

“Kenapa sih, mobil aja kamu pelit banget! Ini suamimu yang minta, Gin!” sahut ibu mertua lagi.

“Maaf, Bu ... jangan lupa,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status