Share

Bab 22: Rencana Ibu Mertua

Pagi kedua setelah minggat dari rumah ibu mertua datang. Hari yang berat berlalu dengan cepat semalam. Dengkuran halus dari Anha, serta kelelahan yang terus menerpa dada membuat tidurku nyenyak seperti di awan.

Wajahku kian bergairah pagi ini. Entah mengapa, aku pun tak mengerti alasannya.

Usai salat subuh, aku dengan sengaja menggelitik tubuh Anha, menggoda gadis itu agar segera bangun dan menunaikan kewajiban. Memang Anha pernah lalai, kehidupan malam yang dijalaninya membuatnya jauh dari Sang Pencipta, dan inilah tugasku mengingatkan gadis baik itu.

Setelah memastikan Anha bangun, aku gegas keluar dari rumah. Ingin sejenak berjalan-jalan di depan, menghirup udara segar Kota Bogor yang permai.

Baru sedetik melangkah, aku mendengar gawaiku berbunyi. Benda pipih persegi yang kusimpan rapi di saku kulot itu terus merongrong minta diambil. Siapa yang memanggilku di pagi hari ini? Sejenak aku berpikir.

Gawai itu kudekatkan ke te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Agus Coker
KALO DI SURUH PILIH, GUE LEBIH BAIK PERANG FISIK (Lebih baik Mati berkalang tanah dari pada hidup bercermin bangkai !!! ) , DARI PADA PERANG BATHIN kaya di Novel ini .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status