Share

Bab 20: Keluarga Tanpa Rasa Malu

Aku memandang Bang Teguh yang berlagak seperti pemilik sungguhan. Tangannya mengudara, memberi perintah untuk keluarganya mengutil setiap barang yang ada di gudang.

Kulihat pekerja-pekerja yang merasa terganggu. Pesanan orang yang sudah mereka ambil di gudang belakang, kondisinya sudah dicek dengan baik dengan semudah itu diambil begitu saja.

“Uwa juga mau, Guh! Ini loh, yang lagi viral itu,” ucap wanita yang mirip dengan ibu mertua. Sebagian rambutnya mulai memutih, tapi tidak sebanyak ibu mertua.

“Ambil, Uwa. Ambil sebanyak yang Uwa mau. Kapan lagi Uwa datang ke sini, kan? Kapan lagi Teguh bisa bahagiain Uwa dengan semua yang Teguh punya. Lagian, ini enggak akan habis kalau Cuma diambil segitu.” Bang Teguh kian menjadi-jadi, dan lagaknya itu didukung penuh oleh ibu mertua yang sama tidak tahu malunya.

Memang benar, keluarga Bang Teguh yang di tinggal di Bandung ini tidak tahu apapun soal aku yang memiliki gudang dan berprofesi se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ander Maria Sandra
astaghfirullah... ingin ku berkata kasar
goodnovel comment avatar
Vie Edelweis
Terlalu pendek. Tolong lebih dipanjangkan, Thor . Kan berbayar ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status